PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 31 Capaian persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2013 adalah 4 empat dan diupayakan dapat ditingkatkan pada tahun 2014 menjadi 4,25. Namun demikian pada TW I Tahun 2014, capaian tersebut belum dapat diketahui karena pengukuran persepsi user dilakukan pada akhir tahun. Tabel 8. Capaia IKU Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 100 - Target Tahunan 4 4,25 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Selama kurun waktu TW I 2014, beberapa hal yang telah dilakukan adalah ekspose dan publikasi pameran rakornas di jakarta dan rakornis di bandung dan penerbitan tabloid aquaculture dwi bulanan edisi januari dan februari Sedangkan rencana aksi berikutnya adalah pembuatan portal survey pada website Ditjen Perikanan Budidaya sehingga peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan.

3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good

governance clean government Sasaran Strategis Ter ujud ya good governance clean government di apai elalui 11 sebelas IKU sebagaimana pada tabel dibawah. LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 32 Tabel 9. Target dan Realisasi IKU pada “asara “trategis Ter ujud ya good dovernance clean government SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 REALISASI SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2014 KETERANGAN 3 Terwujudnya good governance clean government 5 Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB persen 100 100 100 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung bulanan. Capaian pada tahun 2013 adalah 100 dari target 100 6 Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB persen 100 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun.Capaian pada tahun 2013 adalah 100 dari target 100 7 Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan CaLK DJPB tersedia 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun.Capaian pada tahun 2013 adalah tersedia 100 dari target tersedia 8 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah APIEP yang ditindaklanjuti di banding total rekomendasi di Ditjen PB persen 100 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung semesteran. Capaian pada tahun 2013 adalah 100 dari target 100 9 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB 27,5 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun.Capaian pada tahun 2013 adalah 32,92 121,93 dari target 27 10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB 15,5 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 17,02 109,80 dari target 15,5 11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB 12 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 12,85 111,74 dari target 11,5 12 Nilai Evaluasi Program DJPB 4,5 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 33 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 REALISASI SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2014 KETERANGAN pada tahun 2013 adalah 7,09 177,25 dari target 4 13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB 16 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 15,75 101,61 dari target 15,5 14 Nilai Penerapan RB DJPB 80 setara level 4 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 79,89 106,52 dari target 75 setara level 4 15 Persentasejumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada persen 80 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun.Capaian pada tahun 2013 adalah 99,60 142,29 dari target 70

A. Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB

SAP Sistem Akuntansi Pemerintah adalah Sistem pelaporan Pemerintah yang terintegrasi antara Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara serta bertujuan untuk : i Menjaga asset Pemerintah dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; ii Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas; iii Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah secara keseluruhan; dan iv Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien. Tingkat ketaatan terhadap SAP dinilai dari satker yang mengirimkan laporan keuangan secara berjenjang dan berkala setiap tanggal 10 maksimal bulan berikutnya melalui email ke operator SAP Eselon I. Capaian di tahun 2014 pada triwulan I telah 100, berarti bahwa semua LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 34 satker telah memenuhi laporan sesuai dengan waktu yang te;ah dijadwalkan. Capaian Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 10 berikut. Tabel 10. Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I 100 - Realisasi sd TW I 100 - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan ya g dilakuka u tuk e apai IKU Ti gkat ketaata terhadap “AP DJPB a tara lain melalui kegiatan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI pada Semester I dan Semester II serta melalui beberapa upaya antara lain menghubungi operator SAP Satker Pusat, UPT, TPDekon, TP Kabupaten sebelum tanggal 08 bulan berikutnya agar informasi keuangan dapat dirterima secara akurat dan tepat waktu. B. Tingkat kepatuhan terhadap SPI DJPB SPI Sistem Pengendalian Intern merupakan pengidentifikasian, pemetaan, penerapan dan pengendalian terhadap rencana kegiatan pada satuan Kerja pada tahun anggaran yang berjalan sehingga berjalan dengan baik, efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pelaksanaan SPIP adalah memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui i kegiatan yang efektif dan efisien; ii laporan keuangan yang dapat diandalkan; iii pengamanan asset negara; dan iv ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan. Capaian di tahun 2014 pada triwulan I asih ol dikare aka data dihitu g pada akhir tahun. Capaian Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 11. Tabel 11. Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Ketaatan terhadap SPI DJPB - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 35 Capaian ini didukung oleh kegiatan pembentukan satgas SPIP baik level Ditjen Perikanan Budidaya ataupun Sekretariat Kendala yang dihadapi Satgas SPIP Eselon I Ditjen Perikanan Budidaya adalah pengiriman laporan SPIP perbulan dari satker UPT dan Satker Pusat. C. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan CaLK DJPB Catatan Atas Laporan Keuangan CaLK merupakan gambaran atas kondisi keuangan, di mana didalamnya terdapat Laporan Akuntansi Keuangan, Laporan Barang Milik Negara, Tindak Lanjut temuan APIP, dan Neraca Keuangan atas Satuan Kerja. Tujuan penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Capaian Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan CaLK di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I ada lah dari target, a u ilai asih ol kare a data dihitung pada akhir tahun. Capaian Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel 12 berikut. Tabel 12. Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja ini adalah rekon SAI semester I untuk data semester II tahun 2013. Adapun kendala dalam pembuatan CALK i Data belum tersedialengkap; ii data masih belum sempurna; iii komponen laporan yang diinput jumlahnya banyak dan bervariasi; dan iv dalam penginputan data memerlukan waktu yang lama dikarenakan rekonsiliasi antara keuangan dan barang. Guna mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud maka perlu dilakukan rekonsiliasi penyusunan laporan semester I dan II. LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 36

D. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah APIEP yang

ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Capaian jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah APIEP yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target , a u ilai asih ol kare a data dihitu g pada akhir tahun. Capaian IKU ini dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Tabel 13. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah APIEP yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah APIEP yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Dalam pencapaian IKU pada tahun 2014, tim tindaklanjut eselon I Ditjen Perikanan Budidaya akan melakukan rekonsiliasi dan tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan dengan Satker Pusat, DK dan TP Propinsi, TP Kabupaten UPT DJPB melalui Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai antisipasi pencapaian kegiatan di tahun berjalan sesuai dengan target tahun 2014 dengan melakukan tindaklanjut terus ke satker dan BPK RI, Itjen dan BPKP. E. Nilai perencanaan kinerja DJPB Salah satu upaya dalam rangka peningkatan pelaksanaan good governance adalah penguatan terhadap SAKIP Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah wajib melaksanakan dan melaporkan kinerja instansinya masing-masing guna peningkatan pelaksanaan good governance sebagai perwujudan untuk melaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 37 dan Keuangan Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penilaian penerapan SAKIP di Instansi Pemerintah yang dilakukan oleh MenPAN dan RB berdasarkan 5 lima komponen yaitu : i Nilai Perencanaan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 35; ii Nilai Pengukuran Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 20; iii Nilai Pelaporan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 15; iv Nilai Evaluasi Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 10; dan v Nilai Pencapaian Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 20. Dari masing-masing komponen penilaian akan dinilai berdasarkan pemenuhan, kualitas dan implementasinya. Kelima komponen penilaian inilah yang menjadi tolak ukur pencapaian hasil akhir nilai SAKIP di masing-masing Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Sedangkan untuk unit kerja tingkat Eselon I, penilaian dilakukan oleh Inspektorat Jenderal di masing- masing Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Demikian halnya Ditjen Perikanan Budidaya sebagai salah satu unit kerja Eselon I di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak luput dari penilaian yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Itjen KKP. Capaian Nilai Perencanaan Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target, namun nilai masih 0 nol karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai perencanaan kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 14 berikut. Tabel 14. Nilai Perencanaan Kinerja DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB - Target Tahunan 27 27,5 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : i Penyusunan Renstra Ditjen Perikanan Budidaya; dan ii Reviu Renstra Ditjen Perikanan Budidaya. Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah karena masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian seperti dokumen renstra belum memuat indikator tujuan, dan belum dilakukan monitoring secara berkala terhadap rencana aksi yang telah LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 38 ditetapkan. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan kegiatan reviu renstra dengan menambahkan indikator kinerja tujuan pada Renstra Ditjen Perikanan Budidaya dan perbaikan terhadap penetapan indikator kinerja dan targetnya, serta melaksanakan Bimtek Penguatan SAKIP lingkup Ditjen Perikanan Budidaya.

F. Nilai pengukuran kinerja DJPB

Nilai Pengukuran Kinerja dengan bobot sebesar 20 diperoleh dari hasil pengukuran terhadap i Pemenuhan Pengukuran; ii Kualitas Pengukuran; dan iii Implementasi Pengukuran. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pengukuran kinerja dari masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Komponen dan Bobot Penilaian Pengukuran Kinerja NO KOMPONENSUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN 1 2 3 PENGUKURAN KINERJA 20 I. PEMENUHAN PENGUKURAN 4 1 IKU Unit kerja telah ada 2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja

II. KUALITAS PENGUKURAN

10 3 IKU telah dapat diukur secara obyektif 4 IKU telah menggambarkan hasil 5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur 6 IKU telah cukup mengukur kinerja 7 IKU telah diukur realisasinya 8 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP 9 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif 10 Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil 11 Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan diukur 12 indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya 13 Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya 14 Indikator kinerja unit kerja telah selaras dengan indikator kinerja IP 15 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan 16 Pengumpulan data kinerja atas rencana aksi dilakukan secara berkala bulanantriwulan

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN

6 17 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran 18 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja 19 IKU telah direviu secara berkala 20 Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 39 NO KOMPONENSUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN 1 2 3 21 Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang 22 Sudah terdapat indikator kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi 23 Pengukuran kinerja individu sudah dilaksanakan 24 Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan teknologi informasi Capaian Nilai Pengukuran Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target, namun nilai masih 0 nol karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai pengukuran kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 16 berikut. Tabel 16. Nilai Pengukuran Kinerja DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB - Target Tahunan 15,5 15,5 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : i Pengukuran kinerja secara triwulanan dengan pendekatan Balanced Scorecard BSC; ii Pengukuran kinerja Individu berdasarkan SKP; dan iii Pengukuran kinerja Individu Berbasis teknologi informasi online. Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian seperti kontrak kinerja individu yang masih belum lengkap seluruhnya dari total pegawai Ditjen Perikanan Budidaya di Pusat dan Daerah, dan belum dilakukan pengukuran individu untuk Pejabat Eselon III hingga staf. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan pengukuran kinerja instansi dengan pendekatan Balanced Scorecard BSC dan pengukuran individu berdasarkan SKP dan berbasis teknologi informasi online melalui aplikasi SIPKINDU, serta melakukan pendokumentasian data dukung dengan lebih baik.

G. Nilai pelaporan kinerja DJPB

Nilai Pelaporan Kinerja dengan bobot sebesar 15 diperoleh dari hasil penilaian terhadap : i Pemenuhan Pelaporan; ii Penyajian Informasi Kinerja; dan iii Pemanfaatan Informasi LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 40 Kinerja. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pelaporan kinerja dari masing- masing komponen dapat dilihat pada tabel 17 berikut. Tabel 17. Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja NO KOMPONENSUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN 1 2 3 PELAPORAN KINERJA 15 I. PEMENUHAN PELAPORAN 3 1 LAKIP Eselon I telah disusun 2 LAKIP Eselon I telah disampaikan tepat waktu 3 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA

8 4 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja di bawahnya 5 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome 6 LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan 7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja 8 LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan 9 LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja 10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA

4 11 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan 12 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi 13 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja 14 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja Capaian Nilai Pelaporan Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target, namun nilai masih 0 nol karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai pelaporan kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 18 berikut. LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 41 Tabel 18. Nilai Pelaporan Kinerja DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB - Target Tahunan 11,5 12 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah Penyusunan LAKIP Eselon I Ditjen Perikanan Budidaya dan LAKIP Eselon II. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan beberapa perbaikan terhadap kualitas pelaporan. Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah karena masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian antara lain bukti dukung pemanfaatan informasi LAKIP untuk pemberian reward and punishment belum terdokumentasi dengan baik, dan informasi dalam LAKIP belum dapat diandalkan. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah Penyusunan LAKIP Interm Triwulan, Laporan Tahunan, Laporan Bulanan, Pengisian Capaian Rencana Aksi dan Kinerja.

H. Nilai evaluasi program DJPB

Nilai Evaluasi Kinerja dengan bobot sebesar 10 berdasarkan nilai evaluasi yang diperoleh Itjen KKP dari KemenPAN dan RB dan menjadi nilai evaluasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Setiap penilaian SAKIP terhadap Instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah dinilai berdasarkan 5 lima komponen penilaian, sedangkan untuk unit kerja Eselon II atau unit kerja mandiri, hanya dinilai berdasarkan 4 empat komponen penilaian, kecuali Itjen Bagian Pengawasan di masing-masing instansi yang dinilai berdasarkan 5 lima komponen penilaian, kare a khusus u tuk ko po e pe ilaia Nilai E aluasi Ki erja tidak di erika pe ilaia kepada selain Itjen atau Badan Pengawas. Oleh karena itu Nilai Evaluasi Kinerja DJPB merupakan adopsi dari nilai evaluasi KKP. Capaian Nilai evaluasi program di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target, namun nilai masih 0 nol karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai evaluasi kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 19 berikut. LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 42 Tabel 19. Nilai Evaluasi Kinerja DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB - Target Tahunan 4 4,5 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : belum dilakukan pengukuran

I. Nilai pencapaian kinerja DJPB

Nilai Pencapaian Kinerja dengan bobot sebesar 20 diperoleh dari hasil penilaian terhadap capaian i kinerja yang dilaporkan output; ii kinerja yang dilaporkan outcomes; iii kinerja tahun berjalan; dan iv kinerja dari penilaian Itjen KKP seperti Nilai AKIP dan Nilai PIAK. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pencapaian kinerja dari masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 20 berikut. Tabel 20. Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB NO KOMPONENSUB KOMPONEN BOBOT PENILAIAN 1 2 3 PENCAPAIAN SASARANKINERJA ORGANISASI 20

I. KINERJA YANG DILAPORKAN OUTPUT

5 1 Target dapat dicapai 2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

II. KINERJA YANG DILAPORKAN OUTCOME

5 4 Target dapat dicapai 5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

III. KINERJA TAHUN BERJALAN

5 7 Target dapat dicapai 8 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

IV. KINERJA DARI PENILAIAN ITJEN KKP

5 9 Nilai AKIP 2012 10 Nilai PIAK 2012 Capaian Nilai pencapaian kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 maka akan kurang baik karena capaian pada triwulan I tahun 2014 ini masih 0 nol karena IKU ini LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 43 dihitung pada akhir tahun. Target dan pencapaian nilai pencapaian kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada tabel 21. Tabel 21. Nilai Pencapaian Kinerja DJPB IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB - Target Tahunan 15,5 16 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap target sd TW I 100 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah rapat evaluasi triwulanan.Kendala dalam pencapaian nilai ini adalah karena masih ada beberapa sub komponen penilaian yang belum memenuhi standard kriteria penilaian seperti kinerja output dan outcomes belum optimal. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan pemberian instruksi tertulis kepada Penanggung Jawab IKU dan IKK untuk mengoptimalkan capaian target kinerja yang telah ditetapkan, melaksanakan Monev Terpadu ke provinsikabupatenkota dan melaksanakan evaluasi yang lebih intensif melalui rapat-rapat internal mengenai capaian output dan outcomes.

J. Nilai penerapan RB DJPB

Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance. Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Ditjen Perikanan Budidaya telah melakukan langkah perbaikan untuk menunjang program reformasi birokrasi sesuai dengan pedoman yang ditentukan oleh Menpan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Birokrasi 2010 – 2014 yang mencakup 9 sembilan area perubahan dan 26 dua puluh enam kegiatan, dengan dibentuknya Tim Reformasi Birokrasi Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya melalui Keputusan Dirjen Nomor 04DJ-PB2012. Tim Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya melakukan upaya secara proaktif dalam melaksanakan seluruh kegiatan program Reformasi Birokrasi berikut dokumentasi program. Capaian Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target, namun nilai masih 0 nol karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Inisiatif strategis yang dilakukan antara lain : i Penerapan program RB Ditjen LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 44 Perikanan Budidaya secara menyeluruh; dan ii Monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB Ditjen Perikanan Budidaya secara berkala. Tabel 22. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Capaian pada tahun 2013 adalah 79,89 dari target 75 106,52 - Target Tahunan 75 80 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran

K. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN

yang ada Barang Milik Negara yang dikelola dan dicatat oleh DJPB merupakan barang yang dihasilkandiperoleh dari Belanja Modal dan Belanja Barang dengan menggunakan APBN DJPB sampai dengan TA.2014. Barang Milik Negara terdiri dari Aset tetap Belanja Modal dan Asset Persediaan Belanja Barang. Prioritas dari pengelolaan BMN milik DJPB yaitu terkait dengan aset yang bersifat aset tetap karena untuk mengurangi jumlah aset DJPB yang berstatus idle BMN belumtidak dimanfaatkan yang termasuk didalamnya aset dengan kondisi barang rusak berat RB, aset yang dihentikan penggunaannya, aset dalam sengketa, aset yang nilai operasionalnya lebih besar dari nilai ekonomisnya, dan aset dalam pembangunan yang belum selesai atau belum digunakan, sehingga aset-aset tersebut pemanfaatannya dapat dioptimalkan. Capaian persentase jumlah aset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah aset yang ada di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan I adalah 100 dari target, namun nilai masih 0 nol karena IKU ini dihitung pada akhir tahun. Adapun rincian capaian persentase jumlah aset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah aset yang ada seperti pada tabel 23 berikut. LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 45 Tabel 23. Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Aset yang Ada Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun.Capaian pada tahun 2013 adalah 99,60 142,29 dari target 70 - Target Tahunan 70 80 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang mendukung pencapaian IKU ini adalah : i Inventarisasi Aset Ditjen Perikanan Budidaya;dan ii Pembinaan SIMAK-BMN. Kendala dalam pencapaian IKU ini adalah karena : i faktor usia bangunan yang menyebabkan terjadinya kerusakan berat sehingga mempengaruhi terhadap nilai dan pemanfaatannya; ii Terbatasnya kompetensi operator SIMAK-BMN; iii Seringnya terjadi penggantian personal operator SIMAK-BMN; iv Pimpinan di daerah masih kurang memahami dan menjalankan peraturan yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan v Faktor alam force major seperti abrasi, gempa bumi, dan tsunami. Upaya tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut di atas adalah dengan melakukan inisiatif strategis berupa memantau pengelolaan BMN perolehan tahun-tahun sebelumnya antara lain: i Memantau inventarisasi dan penatausahaan BMN; ii Memantau upaya pengamanan BMN; dan iii Memonitoring pemanfaatan BMN sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Terkelolanya anggaran secara