Basis of Presentation of The Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

b. Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan b. Changes of accounting principles continued ii PSAK 24: Imbalan Kerja lanjutan ii PSAK 24: Employee Benefits continued Revisi PSAK 24 juga mengharuskan pengungkapan lebih luas, seperti telah diungkapkan pada Catatan 17. The revised PSAK 24 also requires more extensive disclosures, as provided in Note 17. iii PSAK 46, “Pajak Penghasilan” iii PSAK 46: “Income Taxes” PSAK 46 mengklarifikasi masalah pokok mengenai bagaimana memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan masa mendatang atas: a pemulihan penyelesaian di masa mendatang atas nilai tercatat aset liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan b transaksi-transaksi dan kejadian lainnya pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal atau kredit pajak yang belum digunakan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan dan pengungkapan informasi terkait pajak penghasilan. PSAK 46 clarifies the principal issues on how to account for the current and future tax consequences of: a the future recovery settlement of carrying amount of assets liabilities recognized in an entity’s statement of financial position; and b transactions and other events in the current period which are recognized in an entity’s financial statements. This PSAK also deals with the recognition of deferred tax assets arising from unused tax loss or unused tax credits, the presentation of income taxes in the financial statements and the disclosure of information relating to income taxes. Mengacu pada revisi PSAK 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46. Oleh karena itu, Kelompok Usaha memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan sewa sebagai pos tersendiri. Referring to revised PSAK 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK 46. Therefore, the Group has decided to present all of the final tax arising from rental revenue as separate line item. iv PSAK 48, “Penurunan Nilai Aset” iv PSAK 48: “Impairment of Assets” PSAK 48 menjelaskan mengenai pengukuran nilai wajar dikurangi biaya penjualan yang berkaitan dengan hierarki nilai wajar dalam PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, dan membutuhkan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas untuk rugi penurunan nilai yang sudah diakui atau dibalik selama periode pelaporan. PSAK 48 prescribes the measurement of fair value less costs of disposal in reference to the fair value hierarchy in PSAK 68, “Fair Value Measurement”, and requires additional disclosures for each individual asset or cash generating unit or which impairment loss has been recognized or reversed during the reporting period.