NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 93

35. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing- masing risiko ini dijelaskan sebagai berikut: The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk, foreign currency risk and interest rate risk. The Directors of the Group reviewed and approved policies for managing each of these risks as described below: a. Risiko kredit a. Credit risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Credit risk is the risk that the Group will incur loss arising from customers that fail to fulfill their contractual obligations. Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit dari tanggal faktur diterbitkan. Selain itu, untuk penjualan benih produk sayuran dan buah-buahan tertentu, pelanggan diwajibkan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum produk dikirim. Kesepakatan dengan pelanggan ini dinyatakan dalam Kondisi Untuk Langganan ”KUL”. The credit risk faced by the Group arises mainly from loans to customers. The Group provides a credit period from the date of invoice issuance. In addition, for sales of certain vegetable and fruit seeds, customers are required to make payment in advance of product delivery. The agreement with customers is outlined in a document entitled Conditions for Customers “KUL”. Untuk mengurangi risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai historis kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. To reduce the risk, there is a policy to ensure that sales of products are made only to customers that can be trusted and that have a good credit record. It is the policy of the Group that all customers making purchases on credit have to go through credit verification procedures. The receivable balances are monitored continuously to reduce the possibility of doubtful accounts. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. When customers are not able to make payments within the time given, the Group will contact the customers to follow up on receivables that are past due. If the customers do not settle the receivables that are due, the Group will follow up through legal channels. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated 94

35. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES continued a. Risiko kredit lanjutan a. Credit risk continued Berikut ini adalah risiko kredit Kelompok Usaha berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: The following table sets out the Group credit risk based on impairment assessment as of December 31, 2015 and 2014: 31 Desember 2015December 31, 2015 Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total Impaired Not impaired Total Accounts receivable - trade - Piutang usaha - pihak ketiga 115.522 529.325 644.847 third parties Cadangan kerugian penurunan nilai 26.139 - 26.139 Allowance for impairment losses Neto 89.383 529.325 618.708 Net 31 Desember 2014December 31, 2014 Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai Penurunan Nilai Total Impaired Not impaired Total Accounts receivable - trade - Piutang usaha - pihak ketiga 115.386 514.300 629.686 third parties Cadangan kerugian penurunan nilai 15.655 - 15.655 Allowance for impairment losses Neto 99.731 514.300 614.031 Piutang usaha pihak ketiga yang mengalami penurunan nilai adalah piutang usaha dengan umur lebih dari 180 hari. Accounts receivables - trade - third parties that underwent impairment are trade receivables of more than 180 days in age. b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Kelompok Usaha tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya. Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not sufficient to cover the liabilities which become due. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha selalu menjaga tingkat kas dan setara kas yang cukup untuk mendanai pengeluaran operasional dan modal serta melunasi utang yang jatuh tempo. In managing liquidity risk, the Group maintains sufficient levels of cash and cash equivalents to fund operations and capital expenditures and to repay maturing debt. Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan menilai kondisi pada pasar keuangan untuk memperoleh hasil investasi yang tinggi. The Group evaluates cash flow projections regularly and continuously assesses the condition of financial markets for opportunities to obtain high investment returns.