Gambar 4. Diagram faktor etiologi karies
3
2.3 Tahap Perkembangan S-ECC
S-ECC ialah suatu penyakit yang serius, kadang menimbulkan rasa sakit dan berkembang dengan sangat cepat. Adapun gambaran klinis S-ECC terdiri dari empat
tahap yaitu tahap inisial, tahap kedua, tahap ketiga, dan tahap keempat.
21,28-29
2.3.1 Tahap Inisial
Pada tahap ini gigi mempunyai gambaran seperti kapur, lesi demineralisasi berwarna opak pada permukaan halus gigi sulung insisivus maksila. Biasanya terjadi
pada anak-anak berusia 10-20 bulan atau lebih muda.
21
Terdapat garis putih yang menonjol terlihat pada daerah servikal dari permukaan vestibular dan palatal gigi
sulung insisivus maksila Gambar 5. Pada tahap ini, lesi masih bersifat reversibel tetapi sering tidak diketahui oleh orang tua maupun dokter gigi saat memeriksa
rongga mulut anak.
29
Lesi ini hanya dapat diketahui setelah seluruh gigi dikeringkan. Tahap ini sangat penting untuk segera dikenali, karena pada tahap ini tindakan
preventif masih mempunyai arti yang sangat besar.
8,21
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Tahap inisial
35
2.3.2 Tahap Kedua
Tahap ini terjadi saat usia anak sudah mencapai 16-24 bulan.
21
Dentin mengalami kerusakan apabila lesi putih pada insisivus berkembang dengan cepat
menyebabkan enamel rusak. Dentin terpapar dan terlihat lunak dan berwarna kuning Gambar 6. Pada molar sulung maksila terjadi lesi inisial pada permukaan servikal,
proksimal, dan oklusal. Pada tahap ini anak mulai mengeluh giginya sensitif saat tersentuh makanan atau minuman yang dingin. Orang tua juga biasanya sudah
memberikan perhatiannya karena telah melihat perubahan warna pada gigi anaknya.
29
Gambar 6. Tahap kedua
35
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Tahap Ketiga
Tahap ketiga terjadi ketika anak berusia 20-36 bulan.
21
Lesi sudah luas pada salah satu insisivus maksila dan pulpa sudah teriritasi Gambar 7. Anak akan merasa
sakit spontan pada waktu malam. Pada tahap ini, molar sulung maksila pada tahap kedua sedangkan gigi molar sulung mandibula dan kaninus sulung maksila pada
tahap inisial.
8,21
Gambar 7. Tahap ketiga
35
2.3.4 Tahap Keempat
Tahap ini terjadi ketika anak sudah berusia 30-48 bulan. Mahkota gigi anterior maksila fraktur sebagai akibat dari rusaknya enamel dan dentin Gambar 8. Pada
tahap ini gigi insisivus sulung maksila biasanya sudah mengalami nekrosis dan molar satu sulung maksila berada pada tahap ketiga. Molar kedua desidui dan kaninus
desidui maksila serta molar pertama desidui mandibula pada tahap kedua. Beberapa anak akan menderita tetapi tidak dapat mengekspresikan rasa sakitnya, mereka juga
susah tidur dan menolak untuk makan.
21,28-29
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8.
Tahap keempat
35
2.4 Saliva