Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross-sectional. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Selayang yaitu di TK Dharma Pancasila, TK Khansa, dan TK Namira. Alasan pemilihan tempat di Kecamatan Medan Selayang karena lokasi penelitian yang dekat dengan tempat tinggal peneliti.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam waktu 19 minggu, yaitu Juni 2013 - November 2013. Proposal penelitian disusun selama 8 minggu, dimulai dari minggu keempat bulan Juni sampai minggu ketiga bulan Agustus. Pengumpulan data selama 4 minggu, dimulai dari minggu keempat bulan Agustus sampai minggu ketiga bulan September. Pengelolaan dan analisis data : 3 minggu, dimulai dari minggu keempat bulan September sampai minggu kedua bulan Oktober. Penyusunan dan pembuatan laporan 4 minggu, dimulai minggu ketiga bulan Oktober sampai dengan minggu kedua bulan November. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi diambil secara random pada kecamatan yang ada di Kota Medan, hasil random yang didapat adalah Kecamatan Medan Selayang sehingga populasi Universitas Sumatera Utara dalam penelitian ini adalah seluruh anak yg berusia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Selayang.

3.3.2 Sampel

Jumlah sampel minimum dihitung menggunakan rumus uji hipotesis dua kelompok data dengan sebagai berikut : = [ 1,96 �2 x 0,15 x 0,85 + 1,282 �0,16 1 − 0,16 + 0,14 1 − 0,14 ] 2 0,3 2 = [ 0,989 + 0,647 ] 2 0,09 = 29,7 = 30 Keterangan : P 1 = Proporsi dari penelitian sebelumnya = 16 = 0,16 Prevalensi S-ECC Di Kota Medan = 16 P 2 = Proporsi yang diharapkan oleh peneliti = 14 P = P 1 + P 2 2 Q = 1-P Z α = derajat batas atas, untuk = 0,05  Z α = 1,96 Z β = derajat batas bawah, untuk � = 0,1  Z β = 1,282 P 1 – P 2 = 30 = 0,3 n = Besar sampel Besar minimun sampel untuk mencari prevalensi populasi adalah 30 orang. Penambahan 20 dari besar sampel sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 6 orang untuk mendapatkan data yang cukup dalam analisa data. Jumlah sampel 36 orang untuk satu kelompok S-ECC dan 36 orang sebagai kelompok non S-ECC. Sampel penelitian ini diambil dari TK. Dharma Pancasila, TK. Khansa, dan TK � = � � � ���� + � � �� � � − � � + � � � − � � � � − � � � 2 Universitas Sumatera Utara Namira di Kecamatan Medan Selayang. Total sampel pada penelitian ini adalah 72 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan pada satu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sampel yang paling mudah dijangkau oleh peneliti. Kriteria inklusi pada sampel penelitian ini adalah : • Anak berusia 37 - 71 bulan. • Anak yang dalam periode gigi desidui. • Anak yang memiliki kesehatan umum yang baik. • Anak yang mendapat persetujuan orangtua. Kriteria eksklusi pada sampel penelitian ini adalah : • Anak yang menolak untuk diperiksa.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Laju aliran saliva, volume saliva, pH saliva dan kapasitas buffer saliva. Variabel Terikat : Prevalensi S-ECC dan prevalensi non S-ECC. Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 1. Definisi operasional No. Variabel Definisi Operasional Hasil Pengukuran Skala 1. pH saliva Angka derajat keasaman saliva yang ditentukan dengan menggunakan indikator pH. a. 6,8-7,8 = sehat b. 6,0-6,6 = asam c. 5,0-5,8 = sangat asam Indikator GC Saliva Check Buffer Kit Ordinal 2. Volume Saliva Jumlah ml saliva yang dikumpulkan selama 5 menit. a. 5,0 ml = normal b. 3,5-5,0 ml = rendah c. 3,5 ml = sangat rendah Indikator GC Saliva Check Buffer Kit Ordinal 3. Laju aliran saliva Kecepatan aliran saliva yang dinyatakan dalam mlmenit. a. ≥ 1 mlmenit = normal b. 0,7-1 mlmenit = rendah c. ≤ 0,7 mlmenit = sangat rendah Indikator GC Saliva Check Buffer Kit Ordinal Universitas Sumatera Utara 4. Kapasitas buffer saliva Skor yang menunjukkan kemampuan saliva untuk mempertahankan pH Konstan. Pengukuran kapasitas buffer saliva dilakukan dengan menggunakan GC Saliva Check Buffer Kit Skor warna Saliva Check Buffer Kit : • Hijau = 4 poin • Biru Kehijauan = 3 poin • Biru = 2 poin • Merah kebiruan = 1 poin • Merah = 0 poin Hasil pengukuran adalah penjumlahan dari 3 pad pada buffer strip gambar 11. a. 10-12 = tinggi b. 6-9 = rendah c. 0-5 = sangat rendah Indikator GC Saliva Check Buffer Kit Ordinal 5. S-ECC S-ECC pada anak usia 37- 71 bulan yang memiliki kriteria : d : decayed = gigi yang mengalami karies kavitas dan indikasi tambalan m : missing = gigi hilang karena karies 1. Skor dmfs pada smooth surface ≥ 4 pada anak usia 3 tahun 2. Skor dmfs pada smooth surface ≥ 5 pada anak usia 4 tahun Numerik Universitas Sumatera Utara f : filling = gigi yang sudah ditumpat karena karies s : surface = permukaan halus gigi desidui permukaan labialbukal dan lingualpalatal 3. Skor dmfs pada smooth surface ≥ 6 pada anak usia 5 tahun 6. Non S-ECC Pada anak bebas karies dan bukan kriteria S-ECC. Numerik 7. Usia 37-71 bulan Usia penanggalan kelahiran yang berumur diantara 37- 71 bulan yang dihitung sampai pengambilan data. 37-71 bulan Numerik Gambar 9. Indikator pH GC saliva check buffer kit Universitas Sumatera Utara Gambar 10. Indikator volume GC GC saliva check buffer kit Gambar 11. Indikator kapasitas buffer GC saliva check buffer kit

3.6 Alat dan Bahan

Dokumen yang terkait

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan barat

2 44 111

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

10 111 74

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dan NON S-ECC Di Kecamatan Medan Baru

2 56 77

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe – Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

23 130 61

Hubungan Perilaku Diet Anak Dengan Early Childhood Caries (ECC) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 62 109

Hubungan Perilaku Diet Dengan Early Childhood Caries (Ecc) Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Selayang

2 63 94

Hubungan Early Childhood Caries dengan Kebersihan Rongga Mulut Anak Usia 36-71 Bulan dan Ibu di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

2 42 110

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dan NON S-ECC Di Kecamatan Medan Baru

0 0 23

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 2 6