peningkatan jumlah mikroorganisme asidurik, khususnya Streptococcus mutans yang kariogenik serta Candida albicans. Berkurangnya sekresi saliva dan kapasitas buffer
juga dipengaruhi malnutrisi dan berat badan lahir rendah yang termasuk lahir prematur yaitu predisposisi tingginya level kolonisasi Streptococcus mutans.
23
2.4.4 Laju Aliran Saliva
Laju aliran saliva merupakan pengaturan fisiologis sekresi saliva. Pada keadaan normal, laju aliran saliva berkisar 0,05-1,8 mlmenit. Beberapa studi tentang
laju aliran saliva yang tidak distimulasi pada individu yang sehat didapatkan rata-rata whole saliva sekitar 0,3 mlmenit. Hasil di bawah 0,1 mlmenit dianggap sebagai
hiposalivasi, dan hasil di antara 0,1-0,25 mlmenit merupakan laju aliran rendah. Kelenjar saliva dapat distimulasi dengan cara mekanis yaitu pengunyahan, kimiawi
yaitu dengan rangsangan rasa, neural yaitu melalui saraf simpatis dan parasimpatis, psikis, dan rangsangan rasa sakit. Bila dirangsang akan meningkat menjadi 2,5-5
mlmenit.
40
Laju aliran normal saliva yang distimulasi adalah 1,0-3,0 mlmenit. Hasil di bawah 0,7 mlmenit dianggap sebagai hiposalivasi, dan hasil 0,7-1,0 mlmenit
merupakan laju aliran rendah.
41
Dari beberapa penelitian, ditemukan adanya hubungan laju aliran saliva, volume, pH, dan kapasitas buffer saliva. Laju aliran saliva sangat bervariasi tidak
hanya dibandingkan dengan orang lain, tetapi juga pada individu yang sama tergantung waktu pemeriksaan, posisi tubuh, banyak cahaya, dan faktor lain.
Navazesh et al menemukan bahwa laju aliran saliva yang tidak distimulasi memiliki kekuatan validitas prediksi yang sangat kuat untuk memperkirakan risiko karies.
Saliva yang tidak distimulasi mengandung sedikit ion bikarbonat, dengan ion Ca
2+
yang lebih sedikit dan ion HPO
4 2-
yang lebih banyak daripada di dalam plasma. Stimulasi refleks aliran saliva yang terjadi saat pengunyahan atau ketika
mengonsumsi makanan asam dapat meningkatkan aliran saliva hingga lebih dari sepuluh kali. Setelah distimulasi, konsentrasi bikarbonat dapat meningkat hingga 60
kali. Penurunan kecepatan aliran saliva maksimun sampai kurang dari 0,7 mlmenit
Universitas Sumatera Utara
dapat meningkatkan risiko karies, tetapi hal ini juga bergantung pada interaksi faktor- faktor lain.
41
Laju aliran saliva akan meningkat karena adanya rangsangan seperti rangsangan pengecapan, rangsangan psikologis, ataupun rangsangan akibat perawatan
gigi. Selain itu, laju aliran saliva dipengaruhi oleh ritme sirkardian, yaitu irama jantung yang teratur dalam fungsi tubuh yang terjadi selama 24 jam. Laju aliran
saliva yang meningkat akan menyebabkan konsentrasi sodium, kalsium, klorida, bikarbonat, dan protein meningkat, tetapi konsetrasi fosfat, magnesium, dan urea
akan menurun.
30,41
Dengan meningkatnya komponen bikarbonat saliva, maka hasil metabolik bakteri dan zat-zat toksik bakteri akan larut dan tertelan sehingga
keseimbangan lingkungan rongga mulut tetap terjaga dan frekuensi karies gigi akan menurun. Sebaliknya, bila aliran saliva menurun maka akan terjadi peningkatan
frekuensi karies gigi. Penurunan laju aliran saliva dapat diikuti oleh peningkatan jumlah Streptococcus mutans dan Lactobacillus.
21
Dengan demikian, aktivitas karies yang tinggi dapat dijumpai pada anak-anak yang laju aliran salivanya berkurang.
41
2.4.5 Volume Saliva