Perencanaan Tindakan Siklus II

Dede Mulyadi, 2013 KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw nilai siswa yaitu 69.54 cukup mendekati baik. Dari nilai yang diperoleh setelah pembelajaran siklus I, maka kesulitan siswa pun teratasi kesulitan dalam menemukan ide pokok, mengartikan kata-kata yang sukar, menggunakan kata sukar dan merangkum isi bacaan. Hanya saja nilai yang diperoleh siswa masih tergolong pada kategori cukup dan hampir menginjak pada kategori baik. Oleh karena itu, peneliti akan mengadakan siklus berikutnya yaitu siklus II guna meningkatkan hasil belajar atau kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus II rencananya akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013. Pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah, begitupun dengan alokasi waktunya. Adapun alokasi wakatu yang digunakan yaitu 3 jam pelajaran. Adapun tujuan diadakannya siklus II ini, bukan lagi untuk mengatasi kesulitan siswa melainkan meningkatkan hasil belajar siswa yang masih berada dalam kriteria cukup. Pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengenai materi yang sama yaitu ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw. Dalam hal ini ada beberapa rencana yang akan dilakukan sebelum mengajarkan materi ide pokok dengan Dede Mulyadi, 2013 KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw, rencananya yaitu: 1 Membuat rencana pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe jigsaw pada materi ide pokok. 2 Menyiapkan bahan ajar. 3 Membuat lembar kerja siswa yang akan dikerjakan dengan cara berkelompok. 4 Memberikan evaluasi pada semua siswa pada kegiatan akhir.

b. Tindakan

Secara terperinci langkah-langkah kegiatan penelitian tindakan kelas, dalam pembelajaran selama siklus I dapat dilihat pada RPP terlampir. Namun secara gais besar pelaksanaan siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pada kegiatan awal guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a. kemudian guru memberikan apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari dan mengkolerasikan dengan materi yang akan dipelajari, sekaligus memotivasi siswa agar siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, guru memberikan penjelasan mengenai materi yang diajarkan yaitu cara menemukan ide pokok, menemukan arti kata, menggunakan kata-kata sukar dan merangkum atau meringkas isi bacaan. Setelah guru Dede Mulyadi, 2013 KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menjelaskan materi yang diajarkan, guru membagi siswa ke dalam lima kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 orang. Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok dan setelah itu, tiap kelompok diambil satu orang membentuk kelompok ahli untuk mendapatkan penjelasan mengenai materi sesuai dengan materi tekstual yang diberikan. Setelah guru memberikan materi kepada kelompok ahli, kelompok ahli kemudian dibubarkan kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kepada anggota atau teman kelompoknya mengenai materi materi tekstual yang diberikan itu. Setelah semua itu selesai setiap kelompok diberikan lembar kerja kelompok. Dan guru pada saat itu hanya bertugas sebagai prengontrol, fasilitator, dan pembimbing. Setelah lembar kerja kelompok itu diselesaikan, tiap-tiap kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya. dan setelah semuanya berakhir setiap siswa dibagikan lembar evaluasi. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengobserfasi kegiatan siswa. Adapun hasil observasinya akan dipaparkan pada pembahasan berikutnya. Dede Mulyadi, 2013 KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Amal Kota Tangerang

0 6 142

The Effectiveness of Teaching Verbs by Using Cooperative Learning (A-Quasi Experimental Study at the Second Year Students of SMPN 169 Jakarta)

0 4 158

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATAPELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 111 PIDOLI DOLOK T.P.2012/2013.

0 1 16

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD: PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang.

0 1 40

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD.

0 0 29

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

0 0 28

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS IV SDN RANCADADAP DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

0 3 27

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SD NEGERI CIWEDUS DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD).

0 0 29