Defenisi Operasional Sistematika Penulisan

Berdasarkan judul penelitian dan rumusan masalah yang telah dipilih oleh peneliti, maka yang menjadi defenisi konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Perilaku Tidak Memilih Perilaku tidak memilih adalah suatu sikap politik yang tidak menggunakan hak pilihnya pada saat hari H pemilihan umum karena dipengaruhi beberapa faktor. 2. Pemilihan Umum Kepala Daerah Pemilihan mum kepala daerah merupakan salah satu sarana atau alat bagi masyarakat untuk memberikan dukungan dengan menempatkan orang – orang yang memiliki kemampuan untuk dapat duduk di pemerintahan sebagai wakil dari masyarakat.

1.6.7 Defenisi Operasional

Pada dasarnya adalah bagaimana mengukur suatu variabel, sehingga dapat diketahui indicator apa saja yang melekat dalam variabel sebagai pendukung untuk dianalisis ke dalam variabel tersebut Berikut ini dapat diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator – indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya: 1. Perilaku Tidak Memilih - Faktor Psikologis, dengan indikatornya ciri – ciri kepribadian seseorang dan orientasi kepribadian seseorang terhadap pemilu umum kepala daerah. - Faktor Latar Belakang Status Sosial-Ekonomi, dengan indikatornya: tingkat pekerjaan, tingkat pemdapatan. a. Tingkat pendidikan, dengan indikatornya: Pendidikan formal yaitu pendidikan yang diperoleh melalui pendidikan yang penyelenggaraannya berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Jenjang pendidikan dasar meliputi sekolah dasar SD, sekolah luar biasa SLB tingkat dasar, dan sekolah menengah pertama SMP 2. Jenjang pendidikan menengah meliputi sekolah menengah atas SMA sederajat 3. Jenjang pendidikan tinggi meliputi program gelar mencakup pendidikan sarjana dan pendidikan diploma. b. Tingkat Pekerjaan Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian hidupnya, baik itu pekerjaan tetap maupun pekerjaan sampingan. - Faktor kepercayaan politik, dengan indikatornya tidak mempunyai pilihan dalam pemilu, bentuk protes kepada pemerintah, kekecewaan terhadap kinerja pemerintah, kepercayaan terhadap pemerintah. Berkaitan dengan kebijakan pemerintah, dengan indikatornya individu memiliki kepentingan langsung dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. - Faktor sistem politik, dengan indikatornya tidak adanya kebebasan bagi masyarakat untuk menentukan sendiri pilihan politik. - Sistem Pemilihan Umum, dengan indikator : intensitas megikuti kempanye

1.6.8 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini akan disajikan penulis kedalam IV Bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut ; BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori penelitian dan Metodologi penelitian, Universitas Sumatera Utara BAB II : DESKRIPSI DAN LOKASI PENELITIAN Akan menggambarkan segala sesuatu mengenai objek penelitian yaitu gambaran umum wilayah Kecamatan Siantar Selatan yang dilihat dari geografis dan luas wilayah, komposisi kependudukan, perekonomian masyarakat, sarana dan prasarana serta struktur organisasi dan personalia. BAB III : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS Bab ini akan berisikan tentang penyajian data dan fakta yang didapat dari lapangan yang diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden serta pembahasan dan analisis dari fakta dan data tersebut. BAB IV ; PENUTUP Bab ini akan mencakup kesimpulan dan saran – saran yang diperoleh dari hasil penelitian, yang mencakup dari keseluruhan bab yang telah dibahas. Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan

Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan DesaKelurahan dimana salah satu pasal dalam UU No. 5 Tahun 1979 tersebut menyatakan bahwa setiap DesaKelurahan berada dibawah CamatKecamatan. Sebelum terbentuknya Wilayah Kecamatan, Desa langsung berada di bawah Pemerintahan Kotamadya. Dengan dasar inilah dibutuhkan suatu pemikiran bahwa untuk membentuk suatu Pemerintahan Kecamatan harus berdasarkan Peraturan Daerah. Untuk mencapai hal tersebut Walikotamadya Pematangsiantar mengajukan usul Raperda kepada DPRD Kotamadya Pematangsiantar tentang pembentukan wilayah kecamatan. Dengan disahkannya Raperda tersebut menjadi Perda Kota Pematangsiantar sehingga dengan demikian terbentuklah 4 rmpat Wilayah Kecamatan di Kotamadya Pematangsiantar dengan sebutan Koordinator Kecamatan. Tindak lanjut dari Perda tersebut lahirlah Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 1982, tanggal 21 Oktober 1982, yang menetapkan Koordinator Kecamatan menjadi Wilayah Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Siantar Utara 2. Kecamatan Siantar Timur 3. Kecamatan Siantar Selatan 4. Kecamatan Siantar Barat Universitas Sumatera Utara Wilayah Kecamatan ini diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 28 Maret 1982. Dimana ditetapkan Kecamatan Siantar Selatan membawahi 8 delapan kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Simalungun 2. Kelurahan Karo 3. Kelurahan Toba 4. Kelurahan Kristen 5. Kelurahan Martimbang 6. Kelurahan Aek Nauli 7. Kelurahan Sukamaju 8. Kelurahan Pardamean Seiring dengan kemajuan zaman dan pertambahan jumlah Penduduk di Kotamadya Daerah Tk.II Pematang Siantar, diusulkanlah rencana Pemekaran Kotamadya Daerah Tk.II Pematang Siantar dari 4 empat Kecamatan menjadi 6 enam Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Siantar Utara 2. Kecamatan Siantar Timur 3. Kecamatan Siantar Selatan 4. Kecamatan Siantar Barat 5. Kecamatan Siantar Marihat 6. Kecamatan Siantar Martoba Dengan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tk.II Pematang Siantar, yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Daerah Tk.I Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 18 Mei 1987 dengan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tk.II Pematang Siantar No. : 13631341987, tentang Perubahan Struktur Pemerintahan Kotamadya Daerah Tk.II Pematang Siantar dari 4 empat Kecamatan menjadi 6 enam Kecamatan. Akibat dari Pemekaran Kotamadya Daerah Tk.II Pematang Universitas Sumatera Utara Siantar tersebut maka Wilayah Kecamatan Siantar Selatan yang sebelumnya terdiri dari 8 delapan Kelurahan berkurang menjadi 6 enam Kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Simalungun 2. Kelurahan Karo 3. Kelurahan Toba 4. Kelurahan Kristen 5. Kelurahan Martimbang 6. Aek Nauli Sedangkan 2 dua Kelurahan yang lain, yaitu Kelurahan Sukamaju dan Kelurahan Pardamean masuk menjadi Wilayah Kecamatan Siantar Marihat.

2.2 Letak Geografis dan Demografi

2.2.1 Geografis Wilayah Kecamatan Siantar Selatan terletak antara Lintang Utara 3 .01’,09’’ – 2 ,54’,40’’ dan Bujur Timur 99 ,06’,23’’ – 99 ,01’,10’’ dengan luas wilayah 202 KM 2 dengan rincian ; • Kelurahan Simalungun : 26 KM 2 • Kelurahan Karo :33,5 KM 2 • Kelurahan Toba : 28 KM 2 • Kelurahan Kristen : 37,5 KM 2 • Kelurahan Martimbang : 49,5 KM 2 • Kelurahan Aek Nauli : 30,5 KM 2 Kecamatan Siantar Selatan berada pada ketinggian 400 meter diatas permukaan laut dan jumlah penduduk 21.481 jiwa serta batas sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantar Barat • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Siantar Timur • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Siantar Marihat Universitas Sumatera Utara • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siantar Marihat 2.2.2 Keadaan Demografi A. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan pendataan yang di peroleh bagian pemerintahan Kecamatan Siantar Selatan pada Desember 2011 jumlah penduduk Kecamatan Siantar Selatan berjumlah 21.481 jiwa dengan perincian jumlah laki-laki 10.232 jiwa, perempuan 11.249 jiwa. Untuk lebih memperjelas komposisi penduduk Kecamatan Siantar Selatan dapat dilihat berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan dan agama. Klasifikasi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat dalam table berikut : Tabel 2.1: Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Siantar Selatan No Kelurahan Jumlah Penduduk Laki – laki Perempuan Laki + Perempuan 1 Simalungun 1.783 1.884 3.667 2 Karo 1.364 2.121 3.485 3 Toba 1.367 1.430 2.797 4 Kristen 1.287 1.317 2.604 5 Martimbang 2.039 2.134 4.173 6 Aek Nauli 2.392 2.363 4.755 Jumlah 10.232 11.249 21.481 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 Universitas Sumatera Utara Menurut data statistika yang terakhir di data di Kecamatan Siantar Selatan diketahui bahwa jumlah penduduk Kecamatan Siantar Selatan terdiri atas 21.481 jiwa dimana data penduduk ini sudah mencakup seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Siantar Selatan, yang memiliki enam keluruhan. Jika dilihat dari faktor jenis kelamin, maka penduduk Kecamatan Siantar Selatan terdiri dari, jumlah penduduk laki – laki 10.232 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 11.249 jiwa, melihat jumlah penduduk Kecamatan Siantar Selatan setidaknya jumlah penduduk perempuan lebih tinggi dari pada jumlah penduduk laki – laki. B. Pekerjaan Penduduk Masyarakat Kecamatan Siantar Selatan setiap harinya memiliki mata pencaharian yang cukup bervariasi. Masyarakat Kecamatan Siantar Selatan mayoritas pekerjaannya sebagai karyawan, selebihnya sebagai karyawan buruh, pedagang, wiraswasta, PNS, dan lain – lain. Akan tetapi persentase terbesar di duduki oleh pekerja tidak menetap atau pekerja harian. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2: Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Pekerjaan di Kecamatan Siantar Selatan No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Sekolah 5.336 29,08 2 Pemerintahan 1.273 6,93 3 Wiraswasta 1.589 8,66 4 Karyawan 2.389 13,02 5 Transportasi 245 1,33 6 Perdagangan 1.510 8,23 7 Tidak Menetap 6.005 32,73 Jumlah 18.344 100 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 Dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja, terhitung 18.344 jiwa yang bekerja dari 21.481 jiwa jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Siantar Selatan. Dengan demikian jumlah penduduk yang bekerja sebesar 85,39 dari jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Siantar Selatan. Dari table diatas terlihat jelas bahwa masyarakat Kecamatan Siantar Selatan mayoritas bekerja sebagai karyawan yaitu 13,02 dan merupakan persentase pekerjaan tetap yang tertinggi, walaupun persentase terbesar yaitu 32,73 hanya memiliki pekerjaan tidak menentu. Universitas Sumatera Utara C. Agama Penduduk Penduduk Kecamatan Siantar Selatan mayoritas menganut agama Kristen Protestan, kemudian di ikuti dengan agama Katholik, Islam, dan lain – lain. Untuk dapat menggambarkannya secara lebih jelas, dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.3: Penduduk Menurut Agama yang dianut di Kecamatan Siantar Selatan No Kelurahan Protestan Katholik Islam Budha Hindu Jumlah 1 Simalungun 1.303 673 122 1.569 - 3.667 2 Karo 1.364 307 1.112 692 10 3.485 3 Toba 1.536 680 581 - - 2.797 4 Kristen 2.426 149 24 - 5 2.604 5 Martimbang 3.465 586 91 19 12 4.173 6 Aek Nauli 4.537 169 45 4 - 4.755 Jumlah 14.631 2.564 1.976 2.284 27 21.481 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 D. Pendidikan Penduduk Pendidikan merupakan sarana paling penting untuk kehidupan masyarakat guna meningkatkan sarana, prasarana dan kualitas penduduk. Dengan tersedianya pendidikan yang cukup memadai maka diharapkan untuk kedepannya nanti akan dapat membantu masyarakat guna memajukan wilayah tersebut dan dapat mewariskannya dengan baik terhadap para penerus kita. Komposisi tingkat pendidikan masyarakat dapat dilihat dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa tingkat kesadaran masyarakat Kecamatan Siantar Selatan akan pentingnya pendidikan sudah termasuk cukup tinggi. Masyarakat Kecamatan siantar Selatan sudah menyadari bahwa betapa pentingnya pendidikan itu untuk dimiliki, maka dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa pendidikan yang ada di Kecamatan Siantar Selatan adalah baik. 2.3 Fasilitas Kelurahan Fasilitas kelurahan merupakan fasilitas yang disediakan untuk dipergunakan oleh masyarakat secara bersama – sama, dimana fasilitas – fasilitas yang dimaksudkan dalam hal ini seperti fasilitas kesehatan, fasilitas rumah ibadah, fasilitas olahraga dan fasilitas pendidikan. Dimana fasilitas – fasilitas tersebut harus dimiliki oleh kelurahan karena hal tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, hal – hal tersebut tidak dapat lepas dari seluruh masyarakat. Fasilitas yang ada di Kecamatan Siantar Selatan adalah sebagai berikut : A. Fasilitas Rumah Ibadah Fasilitas rumah ibadah adalah hal yang sangat penting dan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimana, rumah ibadah adalah tempat kita untuk berinteraksi secara emosional terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai tempat bagi masyarakat secara bersama – sama untuk melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing – masing. Untuki lebih mengetahui fasilitas rumah ibadah di Kecamatan Siantar Selatan dapat dilihat dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4: Penduduk Menurut Kelurahan dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kecamatan Paranginan No Kelurahan Tidak belum sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Dip I-II Dip III SI S2 1 Simalungun 241 65 143 216 2.391 231 148 189 53 2 Karo 214 24 201 487 1.904 248 172 199 - 3 Toba 452 53 138 307 1.179 179 186 231 44 4 Kristen 156 42 206 412 1.321 121 162 183 1 5 Martimbang 250 - 127 1.619 1.870 21 21 259 4 6 Aek Nauli 440 25 139 1.410 1.974 195 245 320 7 Jumlah 1.753 209 954 4.451 10.639 995 934 1.381 109 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5: Jumlah Sarana Rumah Ibadah di Kecamatan Siantar Selatan No Kelurahan SARANA RUMAH IBADAH Jumlah Mesjid Gereja Kelenteng Wihara Musholla 1 Simalungun 3 - 2 1 - 6 2 Karo 1 4 1 - 1 7 3 Toba - 6 - - - 6 4 Kristen - 2 - - - 2 5 Martimbang - 3 - - - 3 6 Aek Nauli - 1 - - - 1 Jumlah 4 16 3 1 1 25 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 B. Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang vital bagi masyarakat, dimana fasilitas ini menyangkut dengan keselamatan setiap orang. Di Kecamatan Siantar Selatan fasilitas kesehatan sudah tergolong cukup baik, sebab di seluruh kelurahan terdapat fasilitas kesehatan. Untuk lebih mengetahui fasilitas kesehatan di Kecamatan Siantar Selatan, dapat dilihat dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.6: Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Siantar Selatan N o Kelurahan SARANA KESEHATAN Jlh Rumah Sakit Rumah Sakit Bersalin Rumah Ber- salin Poli- klinik Pus- kes- mas Pus- kes pem Balai pengo batan 1 Simalungun 1 1 - 1 - - - 3 2 Karo - - 2 - 1 - - 3 3 Toba - - 1 - - 1 - 2 4 Kristen - - - - - - 1 1 5 Martimbang - - 2 - 1 - - 3 6 Aek Nauli - - 3 - 1 - - 4 Jumlah 1 1 8 1 3 1 1 16 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 C. Fasilitas Olahraga Fasilitas olahraga yang terdapat di Kecamatan Siantar Selatan diantaranya : a. Lapangan Sepak Bola : 1unit b. Lapangan Bola Volly : 5unit c. Lapangan Bulutangkis : 1unit d. Lapangan Basket : 1unit Universitas Sumatera Utara D. Fasilitas Pendidikan Dari segi sarana pendidikan pada Kecamatan Siantar Selatan tersedia sekolah mulai dari tingkat pendidikan TK sampai tingkat SLTA, baik negeri maupun swasta. Adapun sarana pendidikan di kecamatan Siantar Selatan adalah : Tabel 2.7: Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Siantar Selatan No Kelurahan SARANA PENDIDIKAN J L H TK SD SLTP SLTA AK PT N S N S N S N S N S N S 1 Simalungun - - - - - - - - - - - - - 2 Karo - 1 - 2 1 3 - 2 - - - - 9 3 Toba - 1 - - - 1 - 3 - 1 - - 6 4 Kristen - - 2 2 - 1 - 3 - 1 - - 9 5 Martimbang - - 2 - 2 1 - 1 - - - - 6 6 Aek Nauli - - 3 - - - - - - - - - 3 Jumlah - 2 7 4 3 6 - 9 - 2 - - 33 Sumber : RENJA Kecamatan Siantar Selatan 2012 2.4 Klasifikasi pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan Jenis kelamin dan tingkat pendidikan Universitas Sumatera Utara a. Berdasarkan jenis kelamin Tabel 2.8: Jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin Pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya 1 Laki – laki 1268 jiwa 2 Perempuan 2153 jiwa Jumlah 3421 jiwa Sumber : KPU Kota Pematang Siantar Universitas Sumatera Utara b. Berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 2.9: Jumlah pemilih terdaftar yang tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan tingkat pendidikannya Sumber : KPU Kota Pematang Siantar No Jenis Kelamin Tidakbelum sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Dip I-II Dip III S1 S2 S3 Jumlah 1 Laki – laki - 204 288 241 416 76 31 11 1 - 1268 2 Perempuan - 317 579 384 619 157 76 19 2 - 2153 Jumlah - 521 867 625 1035 233 107 30 3 - 3421 Universitas Sumatera Utara 2.5 Struktur Pemerintahan Kecamatan Siantar Selatan Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 09 tahun 2003, tentang pemerintahan daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar No. 05 tahun 2010, maka struktur pemerintahan kecamatan Siantar Selatan adalah sebagai berikut : Gambar 2.1: Universitas Sumatera Utara BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada para responden di Kecamatan Siantar Selatan dengan responden sebanyak 97 orang. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Siantar Selatan yang telah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap tetapi tidak menggunakan hak pilihnya yaitu sebanyak 3.421 orang dari keseluruhan jumlah masyarakat Kecamatan Siantar Selatan yaitu 13.251. Sementara yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 97 responden. Data yang disajikan dan dianalisis adalah karakteristik umum responden dan faktor – faktor yang mempengaruhi masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih tetapi tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pematang Siantar tahun 2010.

1. Karakteristik Responden

Berikut ini akan disajikan data yang berkaitan dengan identitas responden yaitu : umur, jenis kelamin, agama, etnissuku, dan pendidikan. Universitas Sumatera Utara