Pemilukada langsung tidak dengan sendirinya menjamin taken for granted peningkatan kualitas demokrasi itu sendiri tetapi jelas membuka akses
terhadap peningkatan kualitas demokrasi tersebut. Akses itu berarti berfungsinya mekanisme check and balance. Dimensi check and balance meliputi hubungan
kepala daerah dengan rakyat, DPRD dengan rakyat, kepala daerah dengan DPRD, DPRD dengan kepala daerah tetapi juga kepala daerah dan DPRD dengan
lembaga yudikatif dan Pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat.
38
Pemilihan umum kepala daerah langsung merupakan pemilihan Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh masyarakat yang dilaksanakan
secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil melalui pemungutan suara. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memiliki
peran yang sangat strategis dalam rangka pengembangan kehidupan demokratis, keadilan, pemerataan, kesejahteraan masyarakat, memelihara hubungan yang
serasi antara pemerintahan dan Daerah serta antar daerah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati untuk Kabupaten, serta
Walikota dan Wakil Walikota untuk kota.
39
David Easton menyatakan bahwa suatu sistem selalu memiliki sekurangnya tiga sifat. Ketiga sifat itu adalah 1 terdiri dari banyak bagian –
bagian ; 2 bagian – bagian itu saling berinteraksi dan saling tergantung; dan 3
1.5.3.2 Sistem dan Mekanisme Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung
38
Joko J. Prihatmoko, Pemilihan Kepala Daerah Langsung, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005164-165.
39
Dikutip dari Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.6 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Universitas Sumatera Utara
mempunyai perbatasan boundaries yang memisahkannya dari ligkungannya yang juga terdiri dari system – system lain.
40
a. First Past The Post System
Sebagai suatu sistem, sistem pemilukada langsung mempunyai bagian – bagian yang merupakan sistem sekunder secondary system atau sub – sub sistem
subsystems. Bagian – bagian tersebut adalah electoral regulation, electoral process, dan electoral law enforcement. Electoral regulation adalah segala
ketentuan atau aturan mengenai pemilukada langsung yang berlaku, bersifat mengikat dan menjadi pedoman bagi penyelenggara, calon dan pemilih dalam
melaksanakan peran dan fungsi masing – masing. Electoral process merupakan seluruh kegiatan yang terkait secara langsung dengan pilkada yang merujuk pada
ketentuan perundang – undangan baik yang bersifat legal maupun teknikal. Electoral law enforcement yaitu penegakan hokum terhadap aturan – aturan
pemilukada baik politis, administratif atau pidana. Ketiga bagian pemilikada langsung tersebut sangat menentukan sejauh mana kapasitas system dapat
menjembatani pencapaian tujuan dari proses awalnya. Masing – masing bagian tidak dapat dipisah – pisahkan karena merupakan satu kesatuan utuh yang
komplementer. System pemilihan adalah suatu mekanisme atau tata cara untuk
menentukan pasangan calon yang berhak menduduki jabatan kepala daerah wakil kepala daerah. Kualitas kompetisi dalam pemilukada langsung dapat dilihat
dari system pemilihan yang digunakan. Ada 5 lima sistem dalam pemilihan umum kepala daerah langsung, yaitu;
System first past the post ini dikenal sebagai system yang sederhana dan efisien. Calon Kepala Daerah yang memperoleh suara terbanyak otomatis
memenangkan pilkada dan menduduki kursi Kepala daerah. Karenanya system ini
40
Mohtar Mas’oed Colin Mac Andrews, Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 2008, Hal.xiii
Universitas Sumatera Utara
dikenal juga dengan sistem mayoritas sederhana simple majority. Konsekuensinya, calon Kepala Daerah dapat memenangkan pemilukada walaupun
hanya meraih kurang dari setengah suara jumlah pemilih sehingga legitimasinya sering dipersoalkan.
b. Preferantial Voting System atau Aprroval Voting System
Cara kerja system Preferantial Voting System atau Aprroval Voting System adalah pemilih memberikan peringkat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
terhadap calon – calon kepala daerah yang ada pada saat pemilihan. Seorang calon akan otomatis memenangkan pemilukada langsung dan terpilih menjadi Kepala
Daerah jika perolehan suaranya mencapai peringkat pertama terbesar. Sistem ini merupakan alat pengakomodasian dari sistem mayoritas sedehana simple
majority namun dapat membingungkan proses penghitungan suara di setiap tempat pemungutan suara TPS sehingga proses penghitungan suara di tempat
pemungutan suara mungkin harus dilakukan secara terpusat. c.
Two Round System atau Run-Off System Cara kerja system two round ini, pemilihan dilakukan dengan dua putaran run
off dengan catatan jika tidak ada calon yang memperoleh mayoritas absolute lebih dari 50 dari keseluruhan suara dalam pemilihan putaran pertama, maka
dua pasangan calon Kepala Daerah dengan perolehan suara terbanyak harus melalui putaran kedua yang biasanya dilaksanakan beberapa waktu setelah
pemilihan putaran pertama. Lazimnya, jumlah suara minimum yang harus diperoleh para calon pada pemilihan putaran pertama agar dapat melanjutkan
pertarungan pada putaran kedua bervariasi, dari 20 sampai 30. Sistem ini paling popular dinegara – Negara demokrasi presidensial.
d. Electoral College System
Cara system electoral college adalah setiap daerah pemilihan kecamatan, dan gabungan Kecamatan untuk BupatiWalikota; KabupatenKota dan gabungan
Universitas Sumatera Utara
kabupatenkota untuk Gubernur diberikan alokasi atau bobot suara Dewan Pemilih electoral college sesuai dengan jumlah penduduk. Setelah pemilukada,
keseluruhan jumlah suara yang diperoleh tiap calon di setiap daerah pemilihan dihitung. Pemenang di setiap daerah pemilihan berhak memperoleh keseluruhan
suara Dewan Pemilih di daerah pemilihan yang bersangkutan. Calon yang memperoleh suara Dewan Pemilih terbesar akan memenangkan pemilukada
langsung. Umumnya, calon yang berhasil memenangkan suara di daerah – daerah pemilihan dengan jumlah penduduk padat terpilih menjadi Kepala Daerah.
e. Sistem Pemilihan Presiden Nigeria
Seorang calon Kepala Daerah dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilukada apabila calon bersangkutan dapat meraih suara mayoritas sederhana
suara terbanyak di antara calon – calon yang ada dan minimum 25 dari sedikitnya 23 dua pertiga dari daerah pemilihan. System ini ditetapkan untuk
menjamin bahwa Kepala Daerah terpilih memperoleh dukungan dari mayoritas penduduk yang tersebar di berbagai daerah pemilihan.
41
• Menggunakan mekanisme pemilihan umum yang teratur
1.5.3.3 Mekanisme Pemilihan Kepala Daerah