44
Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
agar hasil penelitian akan lebih kredibeldapat dipercaya melalui berbagai dokumen yang dipertanggungjawabkan selama peneliti berada di lapangan.
F. TriangulasiGabungan
Sugiyono 2008:83 dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Terdapat dua jenis triangulasi, yaitu 1 triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, dan 2 triangulasi sumber, dimana peneltiti mendapattkan data dari sumber yang berbeda dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk mendapatkan data dari
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Bila peneliti melakukan pengumpulan data triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data peran pelatih pada
pelatihan pra purnabakti dalam kemampuan berwirausaha dengan mengecek kresibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
G. Analisis Data
Menurut Bodgan dalam Sugiyono 2008:89 Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan
data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan langkah-langkah
yang dikemukakan oleh Sugiyono 2008:92-99 sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
45
Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mecarinya bila diperlukan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono 2008:95 penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam bentuk
catatan lapangan, sehingga akan mudah dipahami. Untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Penarikan KesimpulanVerifikasi
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2008:99 adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan
dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan
bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan Sugiyono 2008:99.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu penarikan kesimpulan secara menyeluruh selama peneliti menemukan data dilapangan. Sumber data yang terlibat dalam penelitian ini
adalah pengelola pelatihan, pelatih pelatihan dan peserta pelatihan.
Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Sejarah Lembaga Pelatihan Pendidikan Ekonomi Syariah LP2ES
Bandung
Lembaga Pendidikan Ekonomi Syariah LP2ES Bandung merupakan lembaga yang digagas oleh Koperasi Pondok Pesantren Kopontren Daarut
Tauhiid pada bulan Oktober 2011 yang bergerak dibidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Pada awalnya bernama lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Ekonomi Syariah Daarut Tauhiid LP2ES Daarut Tauhiid, namun seiring berjalannya waktu dan ruang lingkup garapan yang lebih luas maka
sekarang lebih dikenal dengan nama LP2ES Learning Center. Tageline yang diangkat yaitu “awal kesuksesan anda”, ini bermakna bahwa LP2ES menjadi
pijakan awal menuju sukses yang ingi diraih oleh alumni, baik sukses dunia maupun akhirat.
Lembaga ini berkonsentrasi dalam kegiatan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship serta leadership yang berbasis Manajemen
Qolbu MQ. Metode pembelajaran yang selalu digunakan dalam semua pelatihan yaitu GEKAS, yang merupakan akronim dari Gembira, Emosional, Larut, Ajarkan
dan Semangat. Sedangkan prinsip pembelajaran me nggunakan prinsip “Gelas
Kosong”, yang mana selalu siap menerima ilmu dengan menempatkan diri selalu berada dalam kondisi tidak tahu. Desain kurikulum program yang disiapkan
merupakan formula sederhana yang mencakup pemenuhan kebutuhan spiritual, emosional, leadership dan financial dengan harapan mampu melahirkan individu-
individu yang berjiwa leadership entrepreneur yang mampu membangun diri dan menjalankan bisnis yang berbasis manajemen qolbu dengan mengedepankan
prinsip-prinsip syariah secara profesional. Program-program yang dikembangkan adalah program yang berkaitan
dengan tema utama yaitu, Entrepreneurship, Leadership dan Ekonomi Syariah. Khusus untuk program entreprenenurship, dengan didukung oleh 6 divisi usaha