Faktor yang Menghambat Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti

Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berperan sebagai fasilitator, melainkan berperan sebagai konsultan, dimana perannya sebagai pemecah masalah, profesional kerja, dan knowledge worker yang bersifat kekinian terhadap pengetahuan dan keterampilan yang baru.

4. Faktor yang Menghambat Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti

dalam Kemampuan Berwirausaha. Berdasarkan pada deskripsi hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang menghambat peran pelatih pada pelatihan pra purnabakti dalam kemampuan berwirausaha yang diungkapkan oleh para informan ke dalam dua aspek yaitu internal dari dalam dan eksternal dari luar. Faktor yang menghambat dari dalam internal disini yaitu sulitnya mengumpulkan SDM atau peserta pelatihan karena tidak semua pegawai atau staf perusahaan lain ingin bergabung dengan pelatihan pra purnabakti, selain itu sulitnya mencari pelatih yang sesuai dengan pelatihan pra purnabakti dan sulit mengkonfirmasi pelatih apabila pelatih itu berasal dari luar lembaga LP2ES Bandung. Selain itu pelatih tidak melakukan monitoring kepada peserta karena dalam susunan kepanitian sudah panitia yang melakukan monitoring. Sedangkan menurut Sudjana 2007:248 tugas pelatih dalam pembelajaran “memantau proses pembelajaran , pelatih bertugas memonitoring peserta pelatihan”. Mengenai biaya yang digunakan lembaga LP2ES Bandung yaitu biaya pelatihan berasal dari PT Mandiri. Maka dalam penelitian ini, faktor yang menghambat peran pelatih pada pelatihan pra purnabakti dalam kemampuan berwirausaha dari dalam internal sulitnya peserta pelatihan dan mengkonfirmasi pelatih apa bila pelatih berasal dari luar lembaga LP2ES Bandung. Hambatan dari luar eksternal pada pelatihan pra purnabakti disini yaitu pelaksanaan evaluasi program yang dilakukan lembaga, karena evaluasi program mengenai pembelajaran dilakukan perusahaan peserta yang berasal dari PT Mandiri bukan oleh lembaga LP2ES Bandung, hal ini menjadi faktor yang menghambat pelatih dalam melakukan tindak lanjut pembelajaran pelatihan kedepan. Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan hasil penelitian mengenai peran pelatih pada pelatihan pra purnabakti dalam kemamuan berwirausaha di LP2ES Bandung, peneliti akan mengungkapkan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:

1. Peran Pelatih Sebagai Pengelola Pembelajaran Pada Pelatihan Pra

Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha Pelatihan berjalan dengan baik apabila adanya peran pelatih dalam pelatihan. Peran pelatih tersebut sebagai pengelola, yang mencakupperencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Dari hasil yang telah diperoleh, diketahui bahwa peran pelatih sebagai pengelola tersebut mencakup pembuatan desain pembelajaran yang sesuai dengan tema pelatihan, membuat konsep pembelajaran berupa modul pembelajaran yang dibagikan kepada peserta, membina keakraban antar pelatih dan peserta, membimbing peserta dalam praktek di lapangan, melakukan pembelajaran secara tatap muka,menyampaikan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta.Meskipun dalam proses evaluasi pelatih tidak terlibat.

2. Peran Pelatih Sebagai Fasilitator Pembelajaran Pada Pelatihan Pra

Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha Keberhasilan pelatih tidak hanya pada pengelola melainkan pada peran sebagai fasilitator. Fasilitator merupakan sebagai penggerak, mediator dan nara sumber dalam pelaksanaan pelatihan. Peran pelatihsebagai fasilitator pembelajaran berperan dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada peserta agar peserta mampu membuka usaha, menjadi penengah diantara peserta yang memiliki perbedaan pendapat, menjadi komunikator yang baik dan efektif, serta memantau proses pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Laporan hasil kerja praktek Manajemen Qolbu Information Technology Jl.Gegerkalong Girang Baru No.5 Bandung

0 3 1

Laporan hasil kerja praktek manajemen qolbu information technology Jl.Gegerkalong Girang Baru No.5 Bandung

0 5 1

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SDN Gegerkalong Girang Kota Bandung.

0 1 38

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE KATA LEMBAGA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA: Eksperimen dengan Single Subject Research pada Hf, kelas V SDN Gegerkalong Girang 1-2 Bandung.

0 1 12

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG.

1 5 50

PERAN PELATIH PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN BERMUSIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN MUSISI JALANAN Kasus di Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) Kota Bandung.

8 15 55

KONTRIBUSI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA BAGI PESERTA PELATIHAN PERSIAPAN PURNA BAKTI DI LEMBAGA LP2ES BANDUNG.

1 6 46

GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG 2.

4 22 28

PENGARUH PERAN PELATIH TERHADAP MOTIVASI PESERTA PELATIHAN BELADIRI PUTERI GADING DI KOTA BANDUNG.

0 2 45

PELATIHAN PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA BAGI PURNABAKTI - repository UPI S PLS 100796 Title

0 0 4