Hipotesis Tempat dan Waktu Penelitian Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel

3. Guru di dalam penyampaian materi menggunakan beberapa strategi pembelajaran yang berbeda-beda, sehingga diharapkan siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. 4. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn. Bila digambarkan maka variabel penelitian ini akan tampak sebagaimana gambar 1 berikut ini. X1 Gambar 1. Hubungan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru terhadap Prestasi Belajar PKn

D. Hipotesis

Suryabrata 1995:75 menyatakan bahwa hipotesis penelitian adalah “Jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris”. Pada hakekatnya hipotesis adalah sebuah keputusan atau kesimpulan yang bersifat sementara, karena masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Y X2 X1 Persepsi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Persepsi Strategi Pembelajaran Guru Prestasi Belajar PKn Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh positif yang berarti signifikan dari persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 20072008”. BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 20072008. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak bulan Mei 2008 sampai dengan bulan September 2008. Adapun tahap-tahap perincian kegiatan pokok yang dilakukan adalah sebagaimana dipaparkan dalam tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Perincian Kegiatan Pokok Penelitian Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008 September 2008 No Nama Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan dan prasurvey x x x x 2 Penyusunan dan uji coba instrumen penelitian x x x 3 Pengumpulan data x x x 4 Tabulasi dan formatting x x x 5 Analisis dan interpretasi x x 6 Penyusunan laporan penelitian konsep skripsi x x x x

B. Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel

1. Populasi Menurut Arikunto 1998:115 “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Selanjutnya Nawawi 1991:141 menyatakan “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, kuantitatip maupun kualitatip, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas”. Sementara itu Nawawi 1991:141 memberikan pengertian bahwa populasi adalah: Keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai sifat-sifat sama. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 20072008 yang keseluruhannya berjumlah 239 orang siswa, dengan perincian sebagaimana dipaparkan dalam tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Tabel Distribusi Populasi Penelitian Jumlah Siswa No Kelas Putra Putri Total 1 2 3 4 5 6 VIIA VIIB VIIC VIID VIIE VIIF 21 22 27 26 20 21 18 18 13 14 20 19 39 40 40 40 40 40 Jumlah Keseluruhan 137 102 239 2. Sampel Penelitian Menurut Hadi 1990:75 “Sampel adalah sebagian dari populasi yang hendak diteliti”. Biasanya jumlahnya lebih kecil dibanding dengan jumlah populasi. Pada prinsipnya, semakin besar sampel yang diambil akan menjadi semakin baik. Sumanto 1990:28 menyatakan bahwa: Pertimbangan dalam menentukan besar kecilnya sampel adalah: a. Derajat keseragaman populasi. b. Ketelitian hasil penelitian yang dikehendaki. c. Pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya. Sementara itu Gay 1987, yang dikutip Sumanto 1990:28 menyatakan bahwa “Jumlah sampel terkecil yang dapat diterima tergantung daripada jenis riset, yaitu: riset deskriptif-10 dari populasi; riset korelasi-30 subjek; riset kausal komparatif-30 subjek per kelompok; riset eksperimen-50 subjek per kelompok”. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas, maka dalam penelitian ini mengambil sampel sebanyak 40 siswa dari 239 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo yang menjadi anggota populasi. Jumlah tersebut dipandang representatif, karena sudah melampui jumlah batas minimal sampel yang dapat diterima untuk jenis penelitian diskriptif korelasional sebagaimana jenis penelitian ini, yaitu 10 dari populasi dengan jumlah sampel minimal sebanyak 40 subjek. 3. Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel Dalam setiap kegiatan penelitian, sampel yang digunakan haruslah benar- benar mencerminkan kondisi riil populasi yang ada, melalui serangkaian acuan tertentu dalam pengambilan sampel yang disebut sampling. Menurut Hadi 1990: 75 sampling adalah “Cara yang digunakan untuk mengambil sampel yang disebut sampling”. Sementara itu Nawawi 1991:152 mengemukakan bahwa sampling adalah: Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar- benar mewakili populasi. Hadi 1993:75-85 menyatakan “sampling dapat dibedakan menjadi dua yaitu random sampling dan non random sampling dengan berbagai variasi penjabaran masing-masing”. Dari berbagai jenis sampling tersebut, dalam penelitian ini digunakan teknik atau cara pengambilan sampel kombinasi combined sampling, yaitu: “Quota Purposive Area Proportional Random Sampling”. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut: a. Dengan Quota Sampling, berarti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel dari suatu populasi. Dalam penelitian ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 40 orang siswa. b. Dengan Purposive Sampling, berarti pengambilan sampel didasarkan atas ciri- ciri atau sifat-sifat tertentu karakteristik, yang dipandang memiliki sangkut- paut yang erat atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam hal ini karakteristiknya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo. c. Dengan Area Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan daerah atau area dimana populasi berada, dan dari daerah-daerah ini dibagi lagi ke dalam daerah-daerah yang lebih kecil. Sebagai sampel penelitian ini adalah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun Pelajaran 20072008 yang meliputi 6 kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF. d. Dengan Proportional Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan mempertimbangkan keseimbangan atau perimbangan jumlah siswa di setiap kelas VII di SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 20072008. Adapun distribusi sampel secara proporsional sebagaimana tercantum dalam tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Tabel Distribusi Sampel Penelitian No Kelas Distribusi dan jumlah sampel 1 2 3 1 2 3 4 5 VIIA VIIB VIIC VIID VIIE siswa orang x Pa 4 51 , 3 40 239 21 = = = siswa orang x Pi 3 01 , 3 40 239 18 = = = siswa orang x Pa 4 68 , 3 40 239 22 = = = siswa orang x Pi 3 01 , 3 40 239 18 = = = siswa orang x Pa 5 51 , 4 40 239 27 = = = siswa orang x Pi 2 17 , 2 40 239 13 = = = siswa orang x Pa 4 35 , 4 40 239 26 = = = siswa orang x Pi 2 34 , 2 40 239 14 = = = siswa orang x Pa 3 34 , 3 40 239 20 = = = Bersambung 6 VIIF siswa orang x Pi 3 34 , 3 40 239 20 = = = siswa orang x Pa 4 51 , 3 40 239 21 = = = siswa orang x Pi 3 17 , 3 40 239 19 = = = Jumlah seluruh anggota sampel = 40,00 = 40 orang siswa. e. Dengan Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu dengan cara undian. Adapun langkah-langkahnya menurut Hadi 1993:76, sebagai berikut: 1 Buatlah suatu daftar yang berisi semua subyek, obyek, gejala, peristiwa atau kelompok-kelompok yang ada dalam populasi. 2 Berikan kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek, obyek, gejala, peristiwa atau kelompok-kelompok yang dimaksudkan dalam 1. 3 Tuliskan kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4 Gulung kertas itu baik-baik. 5 Masukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam tempolong, kaleng atau tempat-tempat yang semacam. 6 Kocok baik-baik tempolong atau kaleng itu. 7 Ambillah kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan. Berdasarkan rambu-rambu di atas maka prosedur yang dilakukan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Membuat suatu daftar yang berisi semua subjek yang ada dalam populasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo. 2 Memberi kode-kode itu berupa angka untuk tiap-tiap subjek yang dimaksudkan itu. 3 Menuliskan kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4 Menggulung-gulung kertas itu ke dalam kaleng sebanyak enam buah untuk enam kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE,VIIF. Lanjutan Tabel 3 5 Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu kedalam kaleng. 6 Mengkocok baik-baik kaleng itu. 7 Mengambil kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan 40 orang siswa.

C. Variabel-Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 1 20

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 3 17

KONSEPSI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

0 1 14

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 5

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS

0 1 9

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

0 0 21

PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 0 21

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

0 0 32

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159