PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS

(1)

iv

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh: ASRI ARINILASARI

A. 220050019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

v

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA

SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 1 NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Dipersiapkan dan disusun oleh: ASRI ARINILASARI

A. 220050019

Telah disetujui oleh konsultan untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Risminawati, M.Pd Dra. Hj. Sri Gunarsi, SH, MH

NIP. 131126558 NIK. 202


(3)

vi

PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 NGUTER KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

ASRI ARINILASARI A. 220050019

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal: Oktober 2008 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dra. Risminawati, M.Pd ( ... ) 2. Dra. Hj. Sri Gunarsi, SH, MH ( ... ) 3. Drs. H. Sutan Syahrir Zabda ( ... )

Surakarta, Oktober 2008 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dekan

Drs. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547


(4)

vii

yang pernah diajukan unutk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.

Surakarta, Oktober 2008 Yang menyatakan

ASRI ARINILASARI A. 220050019


(5)

viii

menyelamatkannya dari azab Alloh selain dzikir kepada Alloh SWT (HR. Ibnu Abu Syaibah dan Thabrani)

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang

yang beriman (QS. Ali Imran: 139)

Jangan biarkan hidup mematahakan semangatmu, setiap orang yang mengalami kegagalan harus memulai dari awal

(Richard L Evans)

Apapun yang terjadi pada diri kita adalah yang terbaik yang diberikan Alloh SWT (Penulis)


(6)

ix

Skripsi ini penulis persembahkan kepada: ™ Bapak dan Ibu tercinta

™ Kakak dan Adikku tersayang ™ Ibnu Suffah, belahan hatiku ™ Teman Sejatiku

™ Teman-teman Angkatan 2005 ™ Almamater


(7)

x Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru Terhadap Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

2. Bapak Drs. Achmad Muthali’in, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Mulyadi, SH, SK, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

xi

5. Ibu Dra. Hj. Sri Gunarsi, SH, MH, selaku pembimbing II yang penuh kesabaran mengarahkan dan membimbing hingga terselesainya penyusunan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu dosen PKn yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, sehingga

penulis dapat mencapai gelar sarjana S-1.

7. Keluarga besar SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo, khususnya Bapak Sunarso yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi.

8. Keluarga besarku, ayah, ibu, kakak, adik, dan saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan dan doa selalu.

9. Keluarga besar Bapak H. Mubarok beserta keluarga, terima kasih atas dukungan dan doanya.

10.Ibnu Suffah ST, terima kasih atas nasehat, perhatian, doa, dan cintamu.

11.Teman-temanku angkatan 2005 Pendidikan Kewarganegaraan (Dian, Isti, Erna, Ika, Suci, Ayu, Andria, Vera, Ana, Mbak Ganil, Supri, Agung, Febri, Tion) terima kasih atas persahabatan dan kerjasamanya selama ini.

12.Adik-adik tingkat jurusan PKn (Dewi W, Wiwik, Nurul, Ranti, Mul, Lusi, Trisni) terima kasih atas dukungannya.

13.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun sebagai manusia biasa pasti banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.


(9)

xii khususnya, dan bagi para pembaca umumnya. Wassalamualaikum Wr.Wb

Surakarta, Oktober 2008 Penulis


(10)

xiii

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

ABSTRAK... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Pembatasan dan Fokus Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian... 5

G. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 9


(11)

xiv

2. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

oleh Guru... 12

a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 12

b. Pengembangan Kurikulum... ... 13

c. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... 14

d. Strategi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... 15

e. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... 16

3. Strategi Pembelajaran Guru ... 17

a. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 17

b. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran ... 18

4. Prestasi Belajar PKn... 18

a. Pengertian Prestasi Belajar... 18

b. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan... 19

c. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ... 19

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 20


(12)

xv

C. Kerangka Pemikiran... 22

D. Hipotesis... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi, Sampel, Sampling, dan Prosedur Pengambilan Sampel... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel Penelitian ... 27

3. Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel... 28

C. Variabel-Variabel Penelitian... 31

D. Metode Pengumpulan Data ... 35

1. Metode Pokok Berupa Angket dan Dokumentasi ... 35

a. Metode Angket... 35

b. Metode Dokumentasi ... 38

2. Metode Bantu Berupa Observasi dan Wawancara... 38

a. Metode Observasi ... 38

b. Metode Wawancara... 38

E. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen... 39

1. Uji Validitas ... ... 39


(13)

xvi

3. Uji Linieritas ... ... 46

G. Teknik Analisis Data... ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... 51

1. Data Hasil Uji Coba (Try Out) Beserta Uji Validitas dan Reliabilitas... 51

2. Data Hasil Penelitian... 68

a. Sampel Penelitian... 69

b. Data Skor Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... 70

c. Data Skor Persepsi Siswa Mengenai Strategi Pembelajaran Guru... 71

d. Data Skor Prestasi Belajar PKn ... 73

e. Data Gabungan... 74

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 75

1. Uji Normalitas ... 76

2. Uji Independen ... 84

3. Uji Linieritas Regresi ... 91

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 99


(14)

xvii

C. Saran... 110 DAFTAR PUSTAKA


(15)

xviii

Tabel 2. Distribusi Populasi Penelitian ... ... 26 Tabel 3. Distribusi Sampel Penelitian ... ... 29 Tabel 4. Daftar Nama Subjek Uji Coba (Try Out) Siswa Kelas VII

SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran

2007/2008... 52 Tabel 5. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Persepsi Siswa Mengenai

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008... 53 Tabel 6. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Persepsi Siswa Mengenai

Strategi Pembelajaran Guru Pada Siswa Kelas VII SMP N 1

Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008... 54 Tabel 7. Persiapan Perhitungan Validitas Angket Persepsi Siswa

Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2007/2008 Untuk Item Nomor 1... 55 Tabel 8. Ringkasan Hasil PerhitunganValiditas Item Angket Persepsi

Siswa Mengenai Strategi Pembelajaran Guru Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo


(16)

xix

2007/2008 Untuk Item Nomor 1 ... 58 Tabel 10. Ringkasan Hasil PerhitunganValiditas Item Angket Persepsi

Siswa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo

Pelajaran 2007/2008... 59 Tabel 11. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Persepsi Siswa Mengenai

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008 Untuk Kelompok Belahan Item

Nomor Ganjil (X)... 61 Tabel 12. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Persepsi Siswa Mengenai

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008 Untuk Kelompok Belahan Item

Nomor Genap (Y) ... 62 Tabel 13. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Persepsi Siswa Mengenai

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kelompok Belahan Nomor Item Ganjil (X) dan Skor Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y) ... 63 Tabel 14. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Persepsi Siswa Mengenai


(17)

xx

Tabel 15. Data Skor Hasil Uji Coba Angket Persepsi Siswa Mengenai Strategi Pembelajaran Guru Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008

Untuk Kelompok Belahan Item Nomor Genap (Y) ... 66 Tabel 16. Persiapan Uji Reliabilitas Angket Persepsi Siswa Mengenai

Strategi Pembelajaran Guru Untuk Skor Kelompok Belahan Item Nomor Ganjil (X) dan Skor Kelompok Belahan Item

Nomor Genap (Y) ... 67 Tabel 17. Daftar Nama Sampel Penelitian ... 69 Tabel 18. Data Skor Angket Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2007/2008... 70 Tabel 19. Data Skor Angket Persepsi Siswa Mengenai Strategi

Pembelajaran Guru Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Nguter

Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008... 71 Tabel 20. Data Skor Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas VII SMP

N 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2007/2008... 73 Tabel 21. Data Gabungan Skor Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan


(18)

xxi

Tahun Pelajaran 2007/2008... 74 Tabel 22. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Skor

Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan... 77 Tabel 23. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Skor

Persepsi Siswa Mengenai Strategi Pembelajaran Guru ... 80 Tabel 24. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Skor

Prestasi Belajar PKn... 82 Tabel 25. Uji Independen Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan Prestasi

Belajar PKn ... 84 Tabel 26. Uji Independen Antara Persepsi Siswa Mengenai Strategi

Pembelajaran Guru dengan Prestasi Belajar PKn ... 88 Tabel 27. Uji Linieritas Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (X1) Terhadap

Prestasi Belajar PKn (Y) ... 92 Tabel 28. Uji Linieritas Persepsi Siswa Mengenai Strategi

Pembelajaran Guru (X2) Terhadap Prestasi Belajar PKn... 95 Tabel 29. Persiapan Analisis Regresi Dua Prediktor


(19)

xxii

Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru Terhadap


(20)

xxiii

PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri I Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri I Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 239 siswa dan sampel penelitian 40 siswa.

Pengumpulan data menggunakan angket untuk data persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, strategi pembelajaran guru, dan dokumentasi untuk data mengenai prestasi belajar PKn siswa.

Dalam penelitian ini data yang terkumpul kemudian dianalisis regresi dua prediktor, dengan rumus:

Freg = ) 1 ( ) 1 ( 2 2 R m m N R − − −

Hasil perhitungan regresi memperoleh harga Freg = 75,512, dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan db (2;37) adalah sebesar 3,25 dan pada taraf signifikansi 1% = 5,21, hasilnya Fhitung > Ftabel = 75,512 > 3,25 atau 75,512 > 5,21, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap Prestasi belajar PKn dinyatakan dapat diterima.

Variabel persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan memberikan sumbangan relatif (SR%X1) sebesar 36,57% dan sumbangan efektif (SE%X1) sebesar 29,38%. Strategi pembelajaran guru memberikan sumbangan relatif (SR%X2) sebesar 63,43% dan sumbangan efektif (SE%X2) sebesar 50,94%, Sehingga nampak bahwa variabel strategi pembelajaran guru memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar PKn dibandingkan variable persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dengan demikian jika strategi pembelajaran guru semakin tinggi maka dapat dipastikan adanya peningkatan prestasi belajar PKn pada siswa yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan dari persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn. Oleh karena itu lebih lanjut dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan semakin tingginya strategi pembelajaran guru, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya, sebaliknya semakin buruk persepsi siswa tentang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan strategi pembelajaran guru, maka akan semakin rendah pula prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa.


(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang penting dari sistem pendidikan, karena kurikulum itu sebagai komponen pendidikan yang dijadikan acuan untuk satuan pendidikan, baik pengelola maupun penyelenggara khususnya untuk guru dan kepala sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan memperhatikan kondisi pendidikan beberapa tahun ini, nampaknya ada kejanggalan yang berkaitan dengan kurikulum. Maka, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan mengenai kurikulum sebagai wujud dari reformasi pendidikan yang memberikan otonomi pada sekolah atau satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing sebagai sarana peningkatan kualitas, efisiensi, dan pemerataan pendidikan.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memfokuskan pada kompetensi tertentu berupa pengetahuan, keterampilan, sikap yang utuh dan terpadu, serta dapat didemonstrasikan pada siswa sebagai wujud hasil belajar. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memungkinkan para guru merencanakan, melaksanakan, menilai kurikulum, serta hasil belajar siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai cermin penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari.


(22)

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini diharapkan sekolah mampu mengembangkan kurikulum. Pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diperlukan adanya strategi pembelajaran yang mampu ditangkap oleh siswa. Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator dan motivator harus dapat berperan dalam proses belajar mengajar sehingga guru diharapkan dapat menggunakan dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian prestasi belajar siswa akan memperoleh hasil yang maksimal.

B. Identifikasi Masalah

Prestasi belajar pada hakekatnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait, baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal), yang keduanya itu secara otomatis menentukan prestasi belajar siswa. Secara lebih kongkrit beberapa masalah yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa antara lain: motivasi belajar siswa, motivasi atau dorongan dari orang tua, tingkat kecerdasan, tersedianya sarana dan prasarana belajar, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru, kemampuan guru dalam menumbuhkan semangat belajar siswa, dan lingkungan belajar. Dalam konteks ini tentu masih banyak lagi masalah-masalah yang dapat ditemukan berkaitan dengan prestasi belajar siswa, salah satunya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru yang terkait dengan prestasi belajar PKn.


(23)

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru Terhadap Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008”.

C. Pembatasan dan Fokus Masalah

Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin semuanya dapat terselesaikan dan terjangkau. Oleh karena itu, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dan penafsiran yang berbeda-beda, maka perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah, sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut:

1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, meliputi:

a. Persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan oleh guru.

b. Persepsi siswa mengenai strategi pembelajaran guru.

c. Prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter


(24)

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008 yang secara keseluruhan berjumlah 239 orang siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan oleh guru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

2. Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai strategi pembelajaran guru pada

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

3. Untuk mengetahui prestasi belajar PKn siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter


(25)

4. Untuk mengetahui pengaruh dari persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian

1. Manfaat atau kegunaan teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru PKn.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan

penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan praktis

a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai pentingnya

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru dalam mendukung pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal, termasuk dalam mata pelajaran PKn.


(26)

b. Sebagai calon pendidik pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada khususnya, serta bagi masyarakat luas pada umumnya.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini, maka penulis perlu mengemukakan sistematika penulisannya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut.

Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstrak.

Bagian pokok skripsi ini terperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Fokus Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang releven dengan penelitian ini. Kemudian Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai Persepsi Siswa yang berisi uraian: Pengertian Persepsi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi. Selanjutnya uraian mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru yang berisi uraian tentang: Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pengembangan Kurikulum,


(27)

Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Strategi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Uraian berikutnya mengenai Strategi Pembelajaran Guru berisi uraian tentang: Pengertian Strategi Pembelajaran, dan Jenis-jenis Strategi Pembelajaran. Kemudian uraian mengenai Prestasi Belajar PKn yang di dalamnya berisi uraian tentang: Pengertian Prestasi Belajar, Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan, Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan, dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Selanjutnya uraian Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru Kaitannya dengan Prestasi Belajar PKn, yang kemudian dilanjutkan dengan Penyusunan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

Bab III Metode Penelitian yang berisi uraian: Tempat dan Waktu Penelitian; Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel; Variabel-Variabel Penelitian; Metode Pengumpulan Data; Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen; Teknik Uji Persyaratan Analisis; serta Teknik Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian berisi: Deskripsi Data yang mencakup Data Hasil Uji Coba (Try Out) Validitas dan Reliabilitas Instrumen beserta Analisisnya maupun Data Hasil Penelitian, Pengujian Persyaratan Analisis, Analisis Data dan Pengujian Hipotesis, serta Pembahasan Hasil Analisis Data.


(28)

Bab V Kesimpulan, Implikasi dan Saran-saran, serta bagian akhir dari skripsi ini berisi uraian Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar Ralat (bila ada).


(29)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Prestasi belajar seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor yang saling berkaitan, baik yang berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) diri siswa. Dalam suatu pencapaian prestasi belajar secara optimal diperlukan sarana dan prasarana, ketepatan cara belajar seseorang, minat dan motivasi belajar, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan oleh guru, dan strategi pembelajaran memiliki keterkaitan dengan pencapaian prestasi belajar siswa, termasuk dalam mata pelajaran PKn.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, seringkali dijumpai beberapa permasalahan yang berhubungan dengan tinggi rendahnya pencapaian hasil prestasi belajar. Walaupun para siswa mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, tetapi mereka kelihatan kurang mampu untuk menerapkan pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap ke dalam situasi yang lain. Dengan demikian persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Seorang siswa yang mempunyai persepsi yang positif terhadap pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan dan strategi pembelajaran guru, maka siswa itu akan lebih termotivasi dan antusias dalam mengikuti pelajaran di kelas, sehingga siswa tersebut dapat mencapai prestasi belajar yang


(30)

maksimal. Demikian juga seorang siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru, maka siswa tersebut tidak akan termotivasi dan antusias dalam mengikuti pelajaran di kelas, sehingga prestasi belajar yang dicapai rendah.

Menurut hasil penelitian Azalea (2006:127) menunjukkan adanya pengaruh positif yang berarti signifikan dari penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan efektivitas dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar. Selanjutnya hasil penelitian Kosawarjo (2007:101) menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan dari kemampuan guru dan kesiapan siswa terhadap prestasi belajar bagi siswa yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dipandang perlu untuk mengkaji tentang persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru kaitannya dengan prestasi belajar siswa.

B. Kerangka Teoritik

Mengkaji masalah upaya menumbuhkan prestasi belajar siswa yang dikaitkan dengan persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru pada hakekatnya bukan persoalan yang sederhana. Untuk itu dibutuhkan penelaahan yang cukup mendalam tentang persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar siswa.


(31)

Kesemuanya itu dapat dipaparkan dalam kajian teoritis sebagaimana uraian berikut ini.

1. Persepsi Siswa

a. Pengertian Persepsi. Menurut Rakhmat (2001:51) mengatakan “Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”. Selanjutnya Rakhmat (2001:114) menyatakan bahwa:

Persepsi merupakan proses bagaimana seseorang menjadi sadar dan menilai akan adanya sifat atau hubungan melalui indera. Apa yang dihayati akan terpengaruh oleh pengalaman yang telah terbentuk dan pengetahuan masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar perekaman pasif dari stimulus yang mengenai alat indera.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan, pengamatan, penilaian seseorang terhadap suatu hal atau informasi melalui alat indera, untuk kemudian menjadi pengalaman dan sikap.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situsional. Menurut Rakhmat (2001:52-54) “Beberapa faktor dari perhatian tersebut meliputi: faktor eksternal penarikan perhatian, faktor internal penaruh perhatian, faktor-faktor biologis, dan faktor-faktor sosiopsikologis”. Selanjutnya Rakhmat (2001:67) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Persepsi terhadap suatu obyek dipengaruhi oleh kondisi yang melekat

pada obyek tersebut.

2) Persepsi terhadap suatu obyek dipengaruhi oleh faktor sistem sosial,

sistem nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

3) Persepsi terhadap suatu obyek dipengaruhi oleh faktor yang

menyenangkan dari obyek yang dipersepsi.

4) Persepsi terhadap suatu obyek dipengaruhi oleh faktor jelas/tidaknya


(32)

5) Persepsi terhadap suatu obyek dipengaruhi oleh diri pribadi dan sikap mental dari perseptor (orang yang mempersepsi).

6) Persepsi suatu obyek dipengaruhi oleh kebutuhan dari perseptor.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu sebagai perseptor, misalnya: pengalaman, kebutuhan, minat, sikap mental, kepribadian. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, misalnya: norma, agama, kondisi sosisal masyarakat, keadaan sesuatu atau benda yang dipersepsikan.

2. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru

a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Menurut Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) sebagaimana yang dikutip Mulyasa (2007:19-20) mengemukakan bahwa:

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Sementara itu Poedjinoegroho dalam bukunya Joko Susilo (2007:95) mengemukakan:

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan hasil penegasan dari atau sejalan dengan kebijakan desentralisasi. Ini merupakan sebuah konsep yang indah karena memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada daerah untuk berkembang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, serta merupakan hasil penegasan dari atau sejalan dengan kebijakan desentralisasi.


(33)

b. Pengembangan Kurikulum. Menurut Mulyasa (2007:148-151) pengembangan kurikulum mencakup beberapa tingkat yaitu:

1) Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional. Dalam kaitannya dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pengembangan kurikulum tingkat nasional dilakukan dalam rangka mengembangkan Standar Nasional Pendidikan, yang pada saat ini mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) untuk setiap satuan pendidikan pada masing-masing jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada jalur pendidikan sekolah.

2) Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pada tingkat ini dibahas pengembangan kurikulum untuk setiap satuan pendidikan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:

a. Menganalisa, dan mengembangkan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), dan Standar Isi (SI).

b. Merumuskan visi dan misi, serta merumuskan tujuan pendidikan

pada tingkat satuan pendidikan.

c. Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, visi

dan misi, serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan selanjutnya dikembangkan bidang studi-bidang studi yang akan diberikan untuk merealisasikan tujuan tersebut.

d. Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga kependidikan

(guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan, dengan berpedoman pada standar tenaga kependidikan yang ditetapkan BSNP.

e. Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang diperlukan untuk

memberi kemudahan belajar, sesuai dengan standar sarana dan prasarana pendidikan yang ditetapkan BSNP.

3) Pengembangan Silabus. Pada tingkat ini dilakukan pengembangan silabus untuk setiap bidang studi pada berbagai satuan pendidikan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar serta

tujuan setiap bidang studi.

b. Mengembangkan kompetensi dasar dan materi standar yang

diperlukan dalam pembelajaran.

c. Mendiskripsikan kompetensi dasar serta mengelompokkan sesuai

dengan ruang lingkup dan urutannya.

d. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria

pencapaiannya, dan mengelompokkan sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan (ketrampilan), nilai, dan sikap.

e. Mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan indikator


(34)

4) Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Berdasarkan standar kompetensi dan standar isi dalam silabus telah diidentifikasikan dan diurutkan sesuai dengan tingkat pencapaiannya pada setiap bidang studi, selanjutnya dikembangkan program-program pembelajaran. Kegiatan pengembangan kurikulum pada tingkat ini adalah menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran atau persiapan mengajar.

5) Kurikulum Aktual (Pelaksanaan Pembelajaran). Kurikulum aktual atau

pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan guru dan lingkungan pembelajaran (interaction beetwen the leaner and the external condition). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bagaimanapun bagusnya suatu kurikulum maka aktualisasinya sangat ditentukan oleh profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum meliputi pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pengembangan Silabus, Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Kurikulum Aktual.

c. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2007:151-153), prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.

2) Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya, status sosial ekonomi, dan gender.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis sehingga semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti,


(35)

memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni.

4) Relevan dengan kebutuhan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan

melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin

relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja.

5) Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup

keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang hayat. Kurikulum itu dapat diarahkan pada proses

pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

7) Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal. Kurikulum

dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global, nasional, dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan antara lain berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, relavan dengan kebutuhan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal.

d. Strategi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Menurut Mulyasa (2007:154-158), strategi yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah:

1) Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah. Dalam

pengembangan dan pelaksanaan KTSP yang perlu diperhatikan adalah mensosialisasikan KTSP terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik. Sosialisasi ini penting, terutama agar seluruh warga sekolah mengenal dan memahami visi misi sekolah, serta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang akan dikembangkan dan dilaksanakan.

2) Menciptakan suasana yang kondusif. Lingkungan sekolah yang aman,

nyaman, tertib, optimisme, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan nafsu, gairah, dan semangat belajar.


(36)

3) Menyiapkan sumber belajar. Sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan, serta tenaga pengelola yang profesional.

4) Membina disiplin. Membina disiplin bertujuan untuk membantu peserta

didik menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sosialisasi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan di sekolah, menciptakan suasana yang kondusif, menyiapkan sumber belajar, dan membina disiplin.

e. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Menurut Mulyasa (2007:168-169), acuan operasional penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik. 3) Tuntutan dunia kerja.

4) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

5) Agama.

6) Dinamika perkembangan global.

7) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 8) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. 9) Kesetaraan gender.

10)Karakteristik satuan pendidikan.

Dari keterangan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa acuan operasional penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,


(37)

agama, dinamika perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, kesetaraan gender, kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik satuan pendidikan.

3. Strategi Pembelajaran Guru

a. Pengertian Strategi Pembelajaran. Menurut Frelberg dan Driscoll (1992) sebagaimana dikutip Al Muchtar (2007:1.2) ”Strategi pembelajaran itu dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula”. Selanjutnya menurut Gerlach dan Ely (1980) sebagaimana dikutip Al Muchtar (2007:1.2) mengatakan bahwa:

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu serta dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pembelajaran tersebut.

b. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran. Menurut Burdon dan Byrd (1999) sebagimana dikutip oleh Al Muchtar (2007:1.16-1.21), mengemukakan beberapa strategi yang dapat dipilih guru dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Strategi Deduktif-Induktif. Dengan strategi pembelajaran deduktif, pembelajaran dimulai dengan prinsip yang diketahui ke prinsip yang tidak diketahui. Sedangkan strategi pembelajaran induktif, pembelajaran dimulai dari prinsip-prinsip yang tidak diketahui ke prinsip-prinsip yang diketahui.

2) Strategi Ekspository Langsung dan Belajar Tuntas. Mulyasa (2007: 1.17-1.21) mengemukakan berbagai macam dalam strategi ini yaitu:


(38)

a. Pembelajaran Langsung. Berdasarkan pada prinsip-prinsip belajar behaviouristik.

b. Pembelajaran Eksplisit. Menuntut guru untuk memberi perhatian pada pembelajar, memberi penguatan atas respons yang benar, menyediakan balikan pembelajar tentang kemajuannya, dan meningkatkan jumlah waktu yang digunakan pembelajaran untuk mempelajari materi.

c. Belajar Tuntas. Suatu pendekatan pembelajaran individu yang menggunakan kurikulum terstruktur yang dipecah ke dalam serangkaian pengetahuan dan keterampilan-keterampilan kecil yang dipelajari.

d. Ceramah. Suatu strategi pembelajaran dengan kegiatan guru menyampaikan fakta-fakta dan prinsip-prinsip, sedangkan pembelajar membuat catatan-catatan.

e. Demonstrasi. Komunikasi langsung dan pemberian informasi dari guru kepada pembelajar.

f. Pertanyaan-pertanyaan. Dengan mempertimbangkan tingkat pertanyaan dan penggunaan pertanyaan konvergen dan divergen, jenis pertanyaan, dan cara menyusun pertanyan.

g. Resitasi. Pertanyaan guru secara lisan tentang materi yang telah dipelajari.

h. Praktek dan Latihan (drill). Ulangan yang diharapkan membantu pembelajar memahami informasi dengan lebih baik.

i. Reviu. Kesempatan bagi pembelajar melihat suatu topik pada waktu yang lain.

j. Diskusi Kelas secara Keseluruhan. Petunjuk guru atau bimbingan kepada kelas diatur dengan rentangan dari formal ke informal, dengan guru memiliki peran dari dominan ke tidak dominan.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru antara lain pembelajaran langsung, pembelajaran eksplisit, belajar tuntas, ceramah dan demonstrasi, demonstrasi, pertanyaan-pertanyaan dan resitasi, resitasi, praktek dan latihan (drill), reviu, dan diskusi kelas secara keseluruhan.

4. Prestasi Belajar PKn

a. Pengertian Prestasi Belajar. Menurut Djamarah (2002:142) dikemukakan bahwa: “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha belajar yang


(39)

dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil belajar pada suatu periode”.

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti pelajaran tertentu sesuai dengan materi yang telah ditentukan, yang dinyatakan dengan simbol, huruf maupun kalimat.

b. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut Wignjosoebroto sebagaimana dikutip Malian dan Marzuki (2006:2) bahwa:

Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan untuk mengenali dan menghayati hak-hak warganegara yang asasi (civil right) diacarakan dengan harapan agar setiap peserta didik pada akhirnya akan dapat menyadari hak-haknya yang asasi, yang perlindungannya dijamin oleh undang-undang negara.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan untuk dapat mengenali dan menghayati hak-hak warganegara yang asasi, yang diharapkan agar setiap peserta didik pada akhirnya mampu menyadari hak-haknya yang asasi serta dijamin oleh undang-undang negara.

c. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Djuwairiyah (2007:9) menyatakan bahwa:

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan/aktivitas tertentu. Jadi prestasi belajar PKn itu merupakan hasil yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti mata pelajaran PKn dalam kurun waktu tertentu berdasarkan penilaian yang dilaksanakan guru di sekolah, prestasi belajar PKn dapat dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan verbal (kualitatif).

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar PKn merupakan hasil yang telah dicapai seorang siswa setelah mengikuti mata pelajran


(40)

PKn dalam kurun waktu tertentu, yang dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka dan pernyataan verbal.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk “perubahan” harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri individu dan luar diri individu. Oleh karena itu, proses belajar telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya karena aktivitas belajar yang telah dilakukan. Misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Menurut Djamarah (2002:142-146), faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor Lingkungan, merupakan bagian dari kehidupan anak didik.

Dalam lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik, faktor yang mempengaruhi yaitu lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.

2) Faktor Instrumen, setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan dalam rangka melicinkan kearah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semuanya dapat diberdayagunakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah, kurikulum dan dipakai oleh guru dalam merencanakan program pengajaran. Program sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru sedikit akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(41)

5. Persepsi Siswa Mengenai Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru kaitannya dengan Prestasi Belajar PKn

Mata pelajaran PKn merupakan kelompok program normatif yang mempunyai jumlah jam tatap muka sama dengan mata pelajaran yang lain, yaitu dua jam tatap muka setiap minggunya. Mata pelajaran ini diberikan dalam pelajaran teori, dalam proses belajar mengajar semacam ini maka penyampaian materi dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas memegang peranan penting untuk memahami materi yang dipelajari oleh siswa.

Semakin siswa banyak mendengarkan ceramah, melakukan tanya jawab, banyak membaca, latihan menjawab dan mengerjakan tugas, maka semakin mudah siswa memahami materi yang dipelajarinya. Siswa makin lama makin mengerti, cekatan dalam mengerjakan tugas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, selain diperlukan strategi penyampaian materi yang baik, juga sumber belajar yang menunjang dan efektif, karena siswa akan merasa senang belajar di sekolah lebih-lebih yang menyukai mata pelajaran yang dipelajarinya akan dapat menyerap pelajaran tersebut dengan baik, dan pada akhirnya akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Prestasi belajar PKn akan lebih meningkat bila didukung oleh pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru yang baik.


(42)

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (1998: 65) yang dimaksud anggapan dasar adalah “Suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas”. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa setiap penyelidik harus mempunyai anggapan dasar yang dipakai sebagai dasar sementara bagi aktivitas penyelidikan atau penelitian secara ilmiah. Selanjutnya berkaitan dengan hal ini, Hadi (1987:16) mengemukakan bahwa penyelidikan ilmiah adalah:

Penyelidikan yang dapat memberikan pengetahuan yang valid dan reliable tentang gejala-gejala alam dan gejala-gejala sosial. Pengetahuan yang valid dan realiabel itu dapat dicapai karena penyelidikan ilmiah menggunakan postulat-postulat (landasan fikiran) yang pasti.

Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di muka, maka dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan maka diusahakan keterkaitan antara faktor-faktor tersebut sedemikian rupa sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik.

2. Upaya untuk mencapai tujuan belajar tersebut antara lain bahwa mata

pelajaran PKn diajarkan dengan menggunakan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran yang baik.


(43)

3. Guru di dalam penyampaian materi menggunakan beberapa strategi pembelajaran yang berbeda-beda, sehingga diharapkan siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

4. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh dari persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn.

Bila digambarkan maka variabel penelitian ini akan tampak sebagaimana gambar 1 berikut ini.

X1

Gambar 1. Hubungan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Strategi Pembelajaran Guru terhadap Prestasi Belajar PKn

D. Hipotesis

Suryabrata (1995:75) menyatakan bahwa hipotesis penelitian adalah “Jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris”. Pada hakekatnya hipotesis adalah sebuah keputusan atau kesimpulan yang bersifat sementara, karena masih harus diuji kebenarannya secara empiris.

Y X2

X1

Persepsi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

Persepsi Strategi Pembelajaran Guru


(44)

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru terhadap prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008”.


(45)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak bulan Mei 2008 sampai dengan bulan September 2008. Adapun tahap-tahap perincian kegiatan pokok yang dilakukan adalah sebagaimana dipaparkan dalam tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Perincian Kegiatan Pokok Penelitian Mei

2008

Juni 2008

Juli 2008

Agustus 2008

September 2008 No

Nama Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan dan

prasurvey

x x x x 2 Penyusunan

dan uji coba instrumen

penelitian

x x x

3 Pengumpulan data

x x x 4 Tabulasi dan

formatting

x x x 5 Analisis dan

interpretasi

x x 6 Penyusunan

laporan penelitian (konsep skripsi)


(46)

B. Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (1998:115) “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Selanjutnya Nawawi (1991:141) menyatakan “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, kuantitatip maupun kualitatip, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas”. Sementara itu Nawawi (1991:141) memberikan pengertian bahwa populasi adalah:

Keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai sifat-sifat sama. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008 yang keseluruhannya berjumlah 239 orang siswa, dengan perincian sebagaimana dipaparkan dalam tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Tabel Distribusi Populasi Penelitian Jumlah Siswa

No Kelas

Putra Putri Total

1 2 3 4 5 6 VIIA VIIB VIIC VIID VIIE VIIF 21 22 27 26 20 21 18 18 13 14 20 19 39 40 40 40 40 40 Jumlah


(47)

2. Sampel Penelitian

Menurut Hadi (1990:75) “Sampel adalah sebagian dari populasi yang hendak diteliti”. Biasanya jumlahnya lebih kecil dibanding dengan jumlah populasi.

Pada prinsipnya, semakin besar sampel yang diambil akan menjadi semakin baik. Sumanto (1990:28) menyatakan bahwa:

Pertimbangan dalam menentukan besar kecilnya sampel adalah: a. Derajat keseragaman populasi.

b. Ketelitian hasil penelitian yang dikehendaki. c. Pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya.

Sementara itu Gay (1987), yang dikutip Sumanto (1990:28) menyatakan bahwa “Jumlah sampel terkecil yang dapat diterima tergantung daripada jenis riset, yaitu: riset deskriptif-10% dari populasi; riset korelasi-30 subjek; riset kausal komparatif-30 subjek per kelompok; riset eksperimen-50 subjek per kelompok”.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas, maka dalam penelitian ini mengambil sampel sebanyak 40 siswa dari 239 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo yang menjadi anggota populasi. Jumlah tersebut dipandang representatif, karena sudah melampui jumlah batas minimal sampel yang dapat diterima untuk jenis penelitian diskriptif korelasional sebagaimana jenis penelitian ini, yaitu 10% dari populasi dengan jumlah sampel minimal sebanyak 40 subjek.

3. Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel

Dalam setiap kegiatan penelitian, sampel yang digunakan haruslah benar-benar mencerminkan kondisi riil populasi yang ada, melalui serangkaian acuan tertentu dalam pengambilan sampel yang disebut sampling. Menurut Hadi (1990:


(48)

75) sampling adalah “Cara yang digunakan untuk mengambil sampel yang disebut sampling”. Sementara itu Nawawi (1991:152) mengemukakan bahwa sampling adalah:

Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.

Hadi (1993:75-85) menyatakan “sampling dapat dibedakan menjadi dua

yaitu random sampling dan non random sampling dengan berbagai variasi

penjabaran masing-masing”. Dari berbagai jenis sampling tersebut, dalam penelitian ini digunakan teknik atau cara pengambilan sampel kombinasi

(combined sampling), yaitu: “Quota Purposive Area Proportional Random Sampling”. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Dengan Quota Sampling, berarti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel

dari suatu populasi. Dalam penelitian ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 40 orang siswa.

b. Dengan Purposive Sampling, berarti pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu (karakteristik), yang dipandang memiliki sangkut- paut yang erat atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam hal ini karakteristiknya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo.

c. Dengan Area Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan

daerah atau area dimana populasi berada, dan dari daerah-daerah ini dibagi lagi ke dalam daerah-daerah yang lebih kecil. Sebagai sampel penelitian ini adalah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun


(49)

Pelajaran 2007/2008 yang meliputi 6 kelas (VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF).

d. Dengan Proportional Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan

mempertimbangkan keseimbangan atau perimbangan jumlah siswa di setiap kelas VII di SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

Adapun distribusi sampel secara proporsional sebagaimana tercantum dalam tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Tabel Distribusi Sampel Penelitian

No Kelas Distribusi dan jumlah sampel

1 2 3

1 2 3 4 5 VIIA VIIB VIIC VIID VIIE siswa orang x

Pa 40 3,51 4

239

21 = =

=

siswa orang x

Pi 40 3,01 3

239

18 = =

=

siswa orang x

Pa 40 3,68 4

239

22 = =

=

siswa orang x

Pi 40 3,01 3

239

18 = =

=

siswa orang x

Pa 40 4,51 5

239

27 = =

=

siswa orang x

Pi 40 2,17 2

239 13 = = = siswa orang x

Pa 40 4,35 4

239

26 = =

=

siswa orang x

Pi 40 2,34 2

239

14 = =

=

siswa orang x

Pa 40 3,34 3

239

20 = =

=


(50)

6 VIIF

siswa orang x

Pi 40 3,34 3

239

20 = =

=

siswa orang x

Pa 40 3,51 4

239

21 = =

=

siswa orang x

Pi 40 3,17 3

239

19 = =

=

Jumlah seluruh anggota sampel = 40,00 = 40 orang siswa.

e. Dengan Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu dengan cara undian. Adapun langkah-langkahnya menurut Hadi (1993:76), sebagai berikut:

1) Buatlah suatu daftar yang berisi semua subyek, obyek, gejala, peristiwa atau kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.

2) Berikan kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek, obyek, gejala, peristiwa atau kelompok-kelompok yang dimaksudkan dalam (1).

3) Tuliskan kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4) Gulung kertas itu baik-baik.

5) Masukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam tempolong, kaleng atau tempat-tempat yang semacam.

6) Kocok baik-baik tempolong atau kaleng itu.

7) Ambillah kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan.

Berdasarkan rambu-rambu di atas maka prosedur yang dilakukan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Membuat suatu daftar yang berisi semua subjek yang ada dalam populasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo.

2) Memberi kode-kode itu berupa angka untuk tiap-tiap subjek yang dimaksudkan itu.

3) Menuliskan kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4) Menggulung-gulung kertas itu ke dalam kaleng sebanyak enam buah untuk


(51)

5) Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu kedalam kaleng. 6) Mengkocok baik-baik kaleng itu.

7) Mengambil kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan (40 orang siswa).

C. Variabel-Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu istilah yang tidak pernah ditinggalkan dalam setiap jenis penelitian. Istilah variabel dapat bermacam-macam sejalan dengan konsepsi masing-masing pemikir. Arikunto (1998:99) menyatakan “Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Menurut Faisal (1981:15) ”Variabel merupakan istilah teknis dalam khasanah penelitian yang menunjuk pada dimensi yang bisa diukur pada suatu konsep”.

Menurut fungsinya di dalam penelitian orang sering membedakan antara variabel tergantung dan variabel bebas, variabel kendali, variabel moderator, dan variabel rambang (Suryabrata 1995:81). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya sesuatu. Variabel moderator adalah variabel yang ikut diperhatikan meskipun tidak diutamakan. Variabel kendali adalah variabel yang ikut berpengaruh tetapi kemudian dinetralisir atau dianggap tidak ada pengaruhnya. Variabel rambang adalah variabel yang diabaikan pengaruhnya karena tidak menumbuhkan perbedaan yang berarti. Selanjutnya, variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel akibat yang ditimbulkan oleh pengaruh variabel bebas.

Berdasarkan klasifikasi di atas maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(52)

1. Persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru sebagai variabel bebas (independent variabel), karena variabel itu masing-masing diukur berdasarkan beberapa indikator sebagai berikut:

a. Variabel persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh guru yaitu pengembangan yang harus dimiliki guru dalam kegiatan pembelajaran, dengan indikator sebagai berikut:

1) Persepsi siswa mengenai pengembangan kurikulum

a. Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional.

b. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

c. Pengembangan Silabus.

d. Pengembangan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran.

e. Kurikulum Aktual (Pelaksanaan Pembelajaran).

2) Persepsi siswa mengenai prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.

b. Beragam dan terpadu.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.


(53)

e. Menyeluruh dan berkesinambungan.

f. Belajar sepanjang hayat.

g. Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal.

3) Persepsi siswa mengenai strategi pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan di sekolah.

b. Menciptakan suasana yang kondusif.

c. Menyiapkan sumber belajar.

d. Membina disiplin.

4) Persepsi siswa mengenai acuan operasional penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

c. Tuntutan dunia kerja.

d. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

e. Agama.

f. Dinamika perkembangan global.

g. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.


(54)

i. Kesetaraan gender.

j. Karakteristik satuan pendidikan.

b. Variabel persepsi siswa mengenai strategi pembelajaran guru yaitu cara-cara yang dipilih guru dengan pendekatan sistematis dalam kegiatan pembelajaran, indikatornya meliputi:

1) Persepsi siswa mengenai pembelajaran langsung.

2) Persepsi siswa mengenai pembelajaran eksplisit.

3) Persepsi siswa mengenai belajar tuntas.

4) Persepsi siswa mengenai ceramah.

5) Persepsi siswa mengenai demonstrasi.

6) Persepsi siswa mengenai pertanyaan-pertanyaan.

7) Persepsi siswa mengenai resitasi

8) Persepsi siswa mengenai praktek dan latihan (drill).

9) Persepsi siswa mengenai reviu.

10)Persepsi siswa mengenai diskusi kelas secara keseluruhan.

2. Prestasi belajar adalah ukuran kemampuan anak dalam proses belajar yang diperoleh dari hasil belajar sebagai variabel terikat atau tergantung (dependent

variabel). Variabel prestasi belajar ini diukur berdasarkan akumulasi nilai

siswa dalam mata pelajaran PKn dalam semester genap tahun pelajaran 2007/2008 sebagaimana ditulis dalam buku rapot sebagai nilai akhir dari


(55)

ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, pekerjaan rumah, dan penilaian terhadap perilaku siswa oleh guru.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian ini diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan dengan lancar. Berkaitan dengan proses pengumpulan data tersebut, Hadi (1987b:89) mengemukakan bahwa:

Pengumpulan data dalam research dalam ilmiah bermaksud memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel. Untuk memperoleh seperti yang dimaksud itu pekerjaan research menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, alat-alat, serta kegiatan-kegiatan yang dependable yang dapat diandalkan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa cara pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan utama yang harus diperhatikan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Pokok Berupa Angket/Kuesioner dan Dokumentasi.

a. Metode Angket. Menurut Arikunto (2001:27-28) bahwa angket

(kuesioner) adalah “Sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden)”. Dengan kata lain angket merupakan metode pengumpulan data untuk mencari informasi menggunakan pertanyaan yang dijawab oleh orang yang menjadi sasaran angket tersebut.

Alasan digunakannya angket dalam penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara tidak langsung melalui daftar


(56)

pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dikenai angket sesuai dengan petunjuk yang ada. Melalui angket, data yang dibutuhkan akan mudah terkumpul dengan waktu yang lebih efisien. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

Berdasarkan bentuknya angket dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu angket terbuka dan angket tertutup (Arikunto, 2001:28-29). Angket terbuka adalah angket yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya. Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Di samping itu, jenis angket dapat pula dibedakan atas cara lain, yaitu angket langsung dan angket tidak langsung (Hadi, 1987b:158). Mengatakan bahwa angket langsung yaitu apabila daftar pertanyaan dikirimkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya atau diminta menceritakan keadaan dirinya sendiri yang menunjukkan sikap terhadap pertanyaan peneliti. Angket tidak langsung adalah jika daftar pertanyaan dikirimkan kepada seseorang tidak untuk menceritakan keadaan diri sendiri, melainkan disuruh menceritakan keadaan orang lain.

Berdasarkan klasifikasi angket tersebut maka dalam penelitian ini digunakan jenis angket langsung tertutup, karena penulis langsung memberikan angket kepada para siswa yang isinya menceritakan isi responden itu sendiri dan


(57)

responden tinggal memberi tanda pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pilihan masing-masing.

Beberapa alasan digunakannya angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dengan angket data akan mudah terkumpul.

b. Dengan angket pengumpulan data akan menghemat tenaga dan biaya.

c. Dengan angket akan memperoleh data yang mungkin sulit diungkapkan dengan metode lain.

d. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

Dalam penelitian ini skoring atas jawaban tiap item dari masing-masing responden ditentukan sebagai berikut:

1) Untuk mempertanyakan atau pernyataan yang bersifat positif, maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah:

a) Untuk jawaban a diberi skor 4 b) Untuk jawaban b diberi skor 3 c) Untuk jawaban c diberi skor 2 d) Untuk jawaban d diberi skor 1

2) Untuk pertanyaan atau pernyataan yang negatif, maka skoring untuk setiap alternatif jawaban adalah:

a) Untuk jawaban a diberi skor 1 b) Untuk jawaban b diberi skor 2 c) Untuk jawaban c diberi skor 3 d) Untuk jawaban d diberi skor 4


(58)

b. Metode Dokumentasi. Menurut Arikunto (1998:236-237), yaitu ”Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Metode ini tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Metode ini digunakan untuk mencari data prestasi belajar mata pelajaran PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

2. Metode Bantu Berupa Observasi dan Wawancara.

a. Metode Observasi. Menurut Arikunto (2001:30) Observasi adalah

“Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”. Metode observasi digunakan untuk mengkonfirmasi data yaitu data persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru serta data prestasi belajar PKn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008.

b. Metode Wawancara. Menurut Arikunto (2001:30) “Wawancara atau

interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak”. Metode wawancara digunakan untuk memperkuat dan memperjelas data yang diperoleh melalui angket, baik data persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat


(59)

Satuan Pendidikan maupun data persepsi siswa mengenai strategi pembelajaran guru.

E. Teknik Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (1998:160) ”Instrumen adalah sebagai alat penelitian yang digunakan untuk mencari data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti”. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (1998:160) ”Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen suatu tes. Sebuah tes dikatakan valid apabila test tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Dalam hal ini Arikunto (2001:65-72) telah memformulasikan adanya empat validitas yaitu:

a. Validitas logis

1) Validitas isi (content validity)

2) Validitas konstruksi (construct validity)

b. Validitas empiris

1) Validitas yang ada sekarang (concurrent validity)


(60)

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Validitas isi (content validity), artinya sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.

b. Validitas konstruksi (construct validity), artinya sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

c. Validitas yang ada sekarang (concurrent validity), yang artinya bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas jenis ini jika hasilnya sesuai dengan pengalaman.

d. Validitas prediksi (predictive validity), artinya bahwa sebuah tes memiliki validitas prediksi apabila memiliki kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas isi (content

validity) karena bahan yang akan diujikan relevan dengan kemampuan,

pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar belakang yang akan diuji. Dalam hal ini instrumen yang akan menjadi alat pengumpul data itu disusun sesuai dengan kenyataan yang menunjukkan indikator persepsi mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008. Untuk mengukur validitas item atau butir dapat digunakan rumusan korelasi product moment dari Karl Pearson yang terdiri dari dua macam yaitu:


(61)

1) Korelasi product moment dengan simpangan dengan rumus:

(

)(

)

= 2 2 y x xy rxy Dimana:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y dan variabel yang

dikorelasikan (x = X -

X dan y = Y -

Y)

xy = jumlah perkalian x dan y x2 = kuadrat x

y2 = kuadrat y

2) Korelasi product moment dengan angka kasar, dengan rumus:

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 2 . . . Y Y N X X N y X XY N rxy dimana:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = skor tiap faktor

Y = skor seluruh faktor

N = jumlah subjek

Dari kedua rumus tersebut digunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar, karena relatif lebih mudah akan menghindari angka pecahan. Mengenai perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika rxy ≥ r tabel


(62)

r tabel 5% maka butir soal tersebut tidak valid sekaligus tidak memenuhi persyaratan. Menurut Arikunto (2001:75) mengenai cara interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat digunakan ketentuan sebagai berikut:

a) Antara 0,800 sampai 1,000 = sangat tinggi b) Antara 0,600 sampai 0,800 = tinggi c) Antara 0,400 sampai 0,600 = cukup d) Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah e) Antara 0,00 sampai 0,200 = sangat rendah 2. Uji Reliabilitas

Sumanto (1990:34) merumuskan bahwa reliabilitas adalah “Tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun tes itu mengukur”. Untuk mengukur reliabilitas angket persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan strategi pembelajaran guru digunakan teknik belah dua, dengan cara membelah data item-item nomor ganjil dan genap, yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap. Di samping itu juga membelah data skor item-item pada belahan nomor awal dan belahan nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. Kemudian mencari korelasi antara skor masing-masing belahan item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Selanjutnya hasil korelasi itu dianalisis untuk mencari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus dari Brown, yaitu sebagai berikut:

) ( 1 ) .( 2 2 / 1 . 2 / 1 2 / 1 . 2 / 1 11 r r r + = Dimana :

r1/2.1/2 = koefisien korelasi antara skor-skor setiap belahan tes


(63)

Adapun mengenai interpretasi besarnya koefisien korelasi digunakan ketentuan-ketentuan sebagaimana dikemukakan Arikunto (2001:75), yaitu:

a) Antara 0,800 sampai 1,000 = sangat tinggi b) Antara 0,600 sampai 0,8000 = tinggi c) Antara 0,400 sampai 0,600 = cukup d) Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah e) Antara 0,00 sampai 0,200 = sangat rendah

F. Teknik Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini digunakan uji persyaratan analisis, yaitu meliputi uji normalitas, uji independen dan uji linieritas sebagaimana uraian berikut ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data skor persepsi siswa mengenai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh guru dan persepsi siswa mengenai strategi pembelajaran guru maupun skor prestasi belajar siswa itu mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan uji Liliefors, sebagaimana dikemukakan oleh Suryono (2005:79-80), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hitung

S X Xi Zi= ( − )

Dimana :

Zi = angka baku


(64)

(

)

N

X

= 1

S = simpangan baku

(

)

(

)

) 1 (

2 1 2

1 − −

=

N N

X X

N

b. Untuk setiap angka baku (Zi) dengan menggunakan daftar distribusi normal

baku kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z ≤ Zi)

c. Hitung S (Zi) = banyaknya Z1.Z2 ………. Zn yang ≤ Zi N

d. Hitung selisih F(Zi) – S (Zi) dan tentukan harga mutlaknya e. Cari nilai terbesar dari selisih F(Zi) – S(Zi) jadikan Lhitung

f. Tarik kesimpulan:

1) Jika Lhit≥ Ltabel atau Lkritis maka tolak hipotesis statistik, berarti distribusi

sebarannya tidak normal.

2) Jika Lhit < Ltabel maka terima hipotesis statistik, berarti distribusi

sebarannya normal.

2. Uji Independen

Uji ini dimaksudkan untuk memberikan informasi apabila kriterium benar-benar tergantung pada prediktor atau tidak. Adapun langkah-langkah untuk menghitung uji independen ini, sebagaimana telah dikemukakan Suryono (2005: 83-84) adalah sebagai berikut:


(65)

a. Menghitung

1) =

2

i Y JKT

2) JKreg(a) N Yi)2 ( =

3) JKreg(b/a)

(

)

(

)

⎪⎭ ⎪ ⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ − =

N y x y x

b i i i

2

4) JKres = JKT – Jkreg(a) – Jkreg(b/a)

b. Menghitung

1) dFreg (a) = banyaknya prediktor = 1

2) dFreg (b/a) = banyaknya prediktor = 1

3) dFreg = N – (dFreg(a) + dF reg (b/a)

c. Menghitung

1) RJKreg(a)

reg(a) reg(a) dF JK =

2) RJKreg(b/a)

reg(b/a) reg(b/a) dF JK = 3) reg a reg reg dF JK

RJK = ( )

4) reg a b reg reg RJK RJK

RJK = ( / )

d. Keputusan

1) Jika Fhit≥ ftab, maka Ho ditolak berarti Y tidak independen X, jadi X dapat


(1)

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

17.Apakah guru PKn anda saat mengajar menggunakan media atau alat bantu mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

18.Apakah guru PKn anda menggunakan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dalam kegiatan pembelajaran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

19.Apakah guru PKn anda saat mengajar menunjang peningkatan iman, takwa, serta akhlak mulia ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

20.Apakah guru PKn anda meningkatkan potensi dan minat peserta didik ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

21.Apakah guru PKn anda menuntut melanjutkan sekolah yang lebih tinggi untuk dunia kerja ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

22.Apakah guru PKn anda mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara berkesinambungan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

23.Apakah guru PKn anda menciptakan toleransi dan kerukunan umat beragama di lingkungan sekolah ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


(2)

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

25.Apakah guru PKn anda mendorong sikap kebangsaan dan persatuan nasional ? a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

26.Apakah guru PKn anda memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

27.Apakah guru PKn anda menganjurkan untuk melestarikan keragaman budaya masyarakat setempat ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

28.Apakah guru PKn anda memotivasi tumbuh kembangnya kesetaraan jender di sekolah ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

29.Apakah guru PKn anda membeda-bedakan tugas siswa putra dan siswa putri ? a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah 30.Apakah guru PKn anda mengembangkan visi dan misi sekolah ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

B. Angket Persepsi Siswa Mengenai Strategi Pembelajaran Guru 1. Apakah guru PKn anda memimpin setiap aktivitas di kelas ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 2. Apakah guru PKn anda menciptakan PAKEM saat mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


(3)

3. Apakah guru PKn anda memberi motivasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

4. Apakah guru PKn anda menyampaikan tujuan sebelum melakukan kegiatan inti pembelajaran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

5. Apakah guru PKn anda selalu memonitoring hasil belajar ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

6. Apakah guru PKn anda memberi perhatian pada masing-masing siswa saat mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

7. Apakah guru PKn meningkatkan jumlah waktu untuk melaksanakan tugas mandiri ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

8. Apakah guru PKn anda memberi penguatan saat melaksanakan kegiatan pembelajaran ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 9. Apakah guru PKn anda menyajikan informasi saat mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

10.Apakah guru PKn anda membantu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar melalui bimbingan terhadap masing-masing siswa ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


(4)

11.Apakah guru PKn anda menyediakan program pengayaan bagi yang menguasai pembelajaran dengan cepat ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 12.Apakah guru PKn anda setiap mengajar menggunakan ceramah dan

demonstrasi ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

13.Apakah guru PKn anda menyampaikan fakta-fakta yang dikaitkan dengan contoh-contoh realita dalam kehidupan sehari-hari ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

14.Apakah saat mengajar guru PKn anda sebagai model atau sumber belajar ? a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

15.Apakah guru PKn anda setiap mengajar hanya menggunakan demonstrasi saja ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

16.Apakah guru PKn anda menggunakan pendekatan visual untuk mengawasi proses, informasi, dan ide-ide ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 17.Apakah guru PKn anda menampilkan ilustrasi saat mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

18.Apakah guru PKn anda memberikan pertanyaan dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan pertanyaan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


(5)

19.Apakah guru PKn anda memberikan waktu berpikir sejenak saat mengajukan pertanyaan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

20.Apakah guru PKn anda memberikan pertanyaan lisan bagi siswa yang pandai saja ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

21.Apakah guru PKn anda mendiagnosis kemajuan belajar setiap mengajar ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 22.Apakah guru PKn anda memberikan pertanyaan lisan yang mudah ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

23.Apakah guru PKn anda memberi penekanan pada materi yang penting ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

24.Apakah guru PKn anda memberikan pengulangan informasi pada materi yang sulit saat mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

25.Apakah guru PKn anda setelah menjelaskan materi memberikan pos tes ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 26.Apakah guru PKn anda sebelum mengajar memberikan kuis ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 27.Apakah guru PKn anda saat mengajar memberikan gambaran umum ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


(6)

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

29.Apakah guru PKn anda menugaskan tugas diskusi setelah selesai menjelaskan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

30.Apakah guru PKn anda melakukan tanya jawab setelah menjelaskan materi ? a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

31.Apakah guru PKn anda melaksanakan diskusi kelas secara keseluruhan setiap mengajar ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 32.Apakah guru PKn anda dalam diskusi kelas menjadi fasilitator ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

33.Apakah guru PKn anda memberikan bimbingan dan pengarahan saat diskusi kelas secara keseluruhan berlangsung ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

34.Apakah guru PKn anda merumuskan kesimpulan setelah diskusi kelas secara keseluruhan selesai ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 1 20

PERSEPSI GURU TENTANG PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SD Persepsi Guru Tentang Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

0 3 17

KONSEPSI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

0 1 14

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 5

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS

0 1 9

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

0 0 21

PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 0 21

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

0 0 32

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159