commit to user
73 Tabel 4.6 Nilai Faktor Koreksi untuk kombinasi kerusakan lanjutan
No. KomponenElemen
Jumlah Kerusakan
Jenis Kerusakan Prioritas
Bahaya Faktor
Koreksi 28.
Bak Air 2
Pecah I
0,6 Bocor
II 0,4
29. Kran Air
2 Rusak
I 0,7
Lepas II
0,3 30.
ClosedUrinoir 2
Pecah I
0,7 Retak
II 0,3
31 Septic tank
2 Roboh
I 0,7
Penuh II
0,3 32
Saluran air 2
Roboh I
0,7 Pecah
II 0,3
4.4 Perhitungan Indeks Kondisi Bangunan Sekolah
Perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah berdasarkan kepada jenis kerusakan, tingkat kerusakan dan volume kerusakan yang terjadi pada sub elemen.
Berdasarkan data tersebut bisa ditentukan nilai pengurang untuk masing-masing sub elemen. Indeks kondisi elemen didapat dengan cara menjumlahkan hasil perkalian
indeks kondisi sub elemen dengan bobotnya masing-masing. Indeks kondisi sub komponen didapat dengan cara menjumlahkan hasil perkalian indeks kondisi
elemen dengan bobotnya masing-masing. Indeks kondisi komponen didapat dengan cara menjumlahkan hasil perkalian indeks kondisi sub komponen dengan bobotnya
masing-masing. Terakhir indeks kondisi bangunan didapat dengan cara menjumlahkan hasil perkalian indeks kondisi komponen dengan bobotnya masing-
masing.
4.4.1 Contoh Perhitungan Indeks Kondisi Bangunan Sekolah
Pada perhitungan ini akan diambil sebagai sampel yaitu SDN Kadongdong. Kondisi SDN Kadongdong mengalami kerusakan pada komponen struktur dan
arsitektur dan utilitas Kerusakan pada komponen struktur meliputi kerusakan pada komponen kuda-kuda dan kolom. Kerusakan komponen arsitektur meliputi dinding,
plapon, keramik, kusen dan penutup atap.
commit to user
74 Gambar 4.7 Denah dan tampak SDN Kadongdong
Gambar 4.8 Photo kerusakan pada SDN Kadongdong A.
Perhitungan indeks kondisi komponen struktural Perhitungan indeks kondisi komponen struktural meliputi perhitungan kondisi
struktur atap, atas dan struktur bawah. Perhitungan menggunakan Persamaan 2.4. Misal komponen kuda-kuda mengalami patah dengan volume lebih dari 10 ,
commit to user
75 maka dari tabel didapat nilai pengurang sebesar 100 . Maka nilai kondisi kuda-
kuda yaitu : IKSE =
d t
F Dij
Sj Tj
a
p i
m j
, ,
, 100
1 1
å å
= =
-
= 100 -
∑
1x100 = 0 Perhitungan lengkap disajikan dalam Tabel 4.7
Tabel 4.7 Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen struktural
Elemen Sub
Elemen Jenis
Kerusakan Tingkat
Kerusakan Volume
Kerusakan F K
N P Indeks Kondisi
A b
c D
e f
g h=100-
∑fxg
Struktur atap
Kuda-kuda patah
33,3 1,0
100,0 100 – 1x100 = 0
lapuk 0,0
0,0 lendut
0,0 0,0
Ikatan angin
Pecah 0,0
0,0 100 - 1x75 = 25
Lepas 43,8
1,0 75
lapuk 0,0
0,0 Gording
pecah 0,0
0,0 100 - 1x100 = 0
retak 0,0
0,0 lendut
Sedang 73,16
1,0 100
Usukreng Pecah
20,6
0,7
50 100 – 0,7x50 +
0,3 x50 = 50 lapuk
16,5 0,3
50
Struktur atas
Kolom utama
Lendut 0,0
0,0 100-1x8 = 92
Keropos 0,0
0,0 retak
Ringan 22,7
1,0 8,0
Kolom selasar
Lendut Berat
36,4 1,0
75,0 100 – 1X75= 25
Keropos 0,0
0,0 retak
0,0 0,0
Kolom praktis
Patah 0,0
0,0 100 – 0 = 100
Keropos 0,0
0,0 retak
0,0 0,0
Ring balk patah
0,0 0,0
100 – 0 = 100 retak
0,0
0,0
lendut 0,0
0,0 Balok
Selasar patah
0,0 0,0
100 – 1x75 = 25 retak
0,0 0,0
lendut Berat
39,4 1,0
75 Struktur
bawah Pondasi
Pecah 0,0
0,0 100 – 0 = 100
Lapuk 0,0
0,0 rayap
0,0 0,0
Sloof Pecah
0,0 0,0
100 – 0 = 100
commit to user
76 Dari perhitungan diatas, perhitungan dilanjutkan ke penilaian indeks kondisi elemen
dengan Persamaan 2.5 : IKE
rangka atap
= IKSE
gording
x bobot gording + IKSE
usukreng
x bobot usukreng IKSK
penutup atap
= 50 x 0,552 + 50 x 0,448 = 50,0 Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.8 :
Tabel 4.8 Perhitungan indeks kondisi elemen komponen struktural
Sub Komponen
Elemen Indeks
kondisi ElemenIKE
Bobot elemen
Indeks kondisi Sub komponen IKSK
A b
C D
e = ∑c x d
Rangka atap Gording
50 0,552
50,0 Usukreng
50 0,448
Kolom Kolom utama
92 0,594
76,5 Kolom selasar
25 0,250
Kolom praktis 100
0,156 Balok
Ring Balk 100
0,515 63,63
Balok selasar 25
0,485
Selanjutnya perhitungan dilanjutkan kepada perhitungan indeks kondisi sub komponen dengan Persamaan 2.6
IKSK
struktur atap
= IKE
kuda-kuda
x bobot kuda-kuda + IKE
rangka atap
x bobot Rangka atap + IKE
ikatan angin
x bobot ikatan angin IKSK
penutup atap
= 0 x 0,535 + 50,0 x 0,391 + 25 x 0,074 = 21,40 Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.9 :
Tabel 4.9 Perhitungan indeks kondisi sub komponen struktural
Sub Komponen
Elemen Indeks
kondisi ElemenIKE
Bobot elemen
Indeks kondisi Sub komponen IKSK
A b
C D
e = ∑c x d
Struktur atap Kuda-kuda
0,00 0,535
21,40 Rangka atap
50,0 0,391
Ikatan angin 25,0
0,074 Struktur atas
Kolom 76,5
0,630 71,73
Balok 63,63
0,370 Struktur
bawah Pondasi
100,00 0,675
100,0 Sloof
100,00 0,325
commit to user
77 Akhirnya bisa didapat bobot komponen struktur, yaitu dengan menggunakan
Persamaan 2.7 IKK
struktur
= IKSK
struktur atap
x bobot struktur atap + IKSK
struktur atas
x bobot Struktur atas+ IKSK
struktur bawah
x bobot struktur bawah IKK
struktur
= 21,40 x 0,321 + 71,73 x 0,379 + 100,0 x 0,300 = 64,06 B.
Perhitungan indeks kondisi komponen arsitektural Perhitungan indeks kondisi komponen arsitektural meliputi perhitungan
kondisi atap, plapon, dinding, kusen dan lantai disajikan dalam Tabel 4.10 Tabel 4.10 Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen arsitektural
Elemen Sub
Elemen Jenis
Kerusakan Tingkat
Kerusakan Volume
Kerusakan F K
N P Indeks Kondisi
A B
c D
e f
g h=100-
∑fxg
Penutup Atap
Genteng Pecah
0,0 0,0
100 - 1x25 = 75 retak
8,2 1,0
25 Bubungan
pecah 0,0
0,0 100 - 75x1 = 25
retak 0,0
0,0 lendut
53,6 1,0
75,0 lisplang
Pecah 0,0
0,0 100 - 150 = 50
Lepas 0,0
0,0 lapuk
22 1,0
50,0
Plapond Rangka
lepas 80
1,0 100,0
100 - 100x1 = 0 lendut
Berat 78,6
1,0 100,0
lapuk 0,0
0,0 Penutup
lepas 78,6
1,0 100,0
100 - 100x1 = 0 lendut
0,0 0,0
lapuk 0,0
0,0 Cat
terkelupas 78,6
1,0 0,0
100 - 100x1 = 0 pudar
0,0 0,0
commit to user
78 Tabel 4.10 Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen arsitektural lanjutan
A B
c D
e f
g h=100-
∑fxg
Pintu Kusen
Pecah 85,7
10,0 100,0
100 - 100x1 =0 Lapuk
0,0 0,0
rayap 0,0
0,0 Daun
pintu pecah
85,7 10,0
100,0 100-100x1 =0
lapuk 0,0
0,0 lepas
70 1,0
100,0 Kunci
Handel rusak
85,7 10,0
100,0 100-100x1 =0
lepas 0,0
0,0 Engsel
lepas 66,7
1,0 10,0
100-100x1 =0 macet
0,0 0,0
Cat Terkelupas
0,0 0,0
100-100x1 =0 pudar
100 1,0
100,0
Jendela Kusen
Pecah 44,4
1,0 75,0
100 - 75x1 = 25 Lapuk
0,0 0,0
rayap 0,0
0,0 Daun
jendela pecah
0,0 0,0
100-75x1 =25 rayap
0,0 0,0
lapuk 42,4
1,0 75,0
Kaca Pecah
50,4 1,0
75,0 100-75x1 =25
retak 0,0
0,0
Kait ang lepas
42,4 1,0
0,0 100-75x1 =25
Engsel lepas
42,4 1,0
0,0 100-75x1 =25
macet 0,0
0,0 Slot
lepas 42,4
1,0 50,0
100-75x1 =25 Cat
terkelupas 100
1,0 100,0
100-100x1 =0 pudar
0,0 0,0
Dinding Pas. bata
pecah 0,0
0,0 100-0x1 =0
Retak 1,0
0,0 Plesteran
rontok 0,0
0,0 100-25x1 =75
Retak 2,4
1,0 25,0
Cat terkelupas
0,0 0,0
100-100x1 =0 pudar
100 1,0
100,0 Keramik
dan dinding
Keramik Lepas
69,2 1,0
100,0 100-100x1 =0
retak 0,0
0,0 Rabat
Pecah 77,1
1,0 100,0
100-100x1 =0 retak
0,0 0,0
keramik dinding
Lepas 51,2
1,0 75,0
100-75x1 =25 retak
0,0 0,0
commit to user
79 Dari perhitungan diatas, perhitungan dilanjutkan ke penilaian indeks kondisi elemen
dengan Persamaan 2.5 : IKE
pintu
= IKSE
kusen
x bobot kusen + IKSE
daun pintu
x bobot daun pintu + IKSE
kunci
x bobot kunci + IKSE
engsel
x bobot engsel + IKSE
cat
x bobot cat IKE
pintu
= 0,0 x 0,277+ 0,0 x 0,371 + 0,0x 0,177 + 0,0 x 0,060 + 0,0 x 0,116 = 0,0 Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.11 :
Tabel 4.11 Perhitungan indeks kondisi elemen komponen arsitektural
Sub Komponen
Elemen Indeks
kondisi ElemenIKE
Bobot elemen
Indeks kondisi Sub komponen IKSK
A b
C D
e = ∑c x d
Pintu Kusen
0,277 0,00
Daun pintu 0,371
Kuncihandel 0,177
Engsel 0,060
Cat 0,116
Jendela Kusen
25 0,345
23,53 Daun jendela
25 0,200
Kaca 25
0,240 Kait angin
25 0,052
Engsel 25
0,052 Slot
25 0,052
Cat 0,059
Selanjutnya perhitungan dilanjutkan ke perhitungan indeks kondisi sub komponen dengan Persamaan 2.6
IKSK
penutup atap
= IKE
genteng
x bobot genteng + IKE
bubungan
x bobot bubungan + IKE
lisplang
x bobot lisplang IKSK
penutup atap
= 75 x 0,765 + 25 x 0,164 + 50 x 0,071 = 65,03 Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.12 :
commit to user
80 Tabel 4.12 Perhitungan indeks kondisi sub komponen arsitektural
Sub Komponen
Elemen Indeks
kondisi ElemenIKE
Bobot elemen
Indeks kondisi Sub komponen IKSK
A b
C D
e = ∑c x d
Penutup atap Genteng
75 0,765
65,03 Bubungan
25 0,164
Lisplang 50
0,071 Plapon
Rangka 0,512
0,00 Penutup
0,345 Cat
0,143 Pintu dan
jendela Pintu
0,338 15,57
Jendela 23,53
0,662 Dinding
Pas dinding 100
0,591 81,90
Plesteran 75
0,304 Cat
0,105 Penutup lantai
Dan dinding Keramik lantai
0,735 3,63
Rabat 0,120
Keramik dinding 25
0,145
Akhirnya bisa didapat bobot komponen arsitektur, yaitu dengan menggunakan Persamaan 2.7
IKK
arsitektur
= IKSK
penutup atap
x bobot penutup atap + IKSK
plapon
x bobot plapon + IKSK
dinding
x bobot dinding +IKSK
kusen
x bobot kusen + IKSK
penutup lantaidinding
x bobot penutup lantaidinding IKK
arsitektur
= 65,03 x 0,232 + 0,0 x 0,112 + 81,90 x 0,253 + 15,57 x 0,256 + 3,63 x 0,146 = 40,33
C. Perhitungan indeks kondisi komponen utilitas
Perhitungan indeks kondisi komponen utilitas meliputi perhitungan kondisi instalasi listrik, air bersih dan air kotor disajikan dalam Tabel 4.13
commit to user
81 Tabel 4.13 Perhitungan indeks kondisi elemen komponen utilitas
Elemen Sub
Elemen Jenis
Kerusakan Tingkat
Kerusakan Volume
Kerusakan F K
N P Indeks Kondisi
A B
c D
e f
g h=100-
∑fxg
Instalasi listrik
Instalasi kabel
Terbakar 0,0
0,0 100-1x100 = 0
Lepas 100
1,0 100,0
Lampu TL Matiputus
85,7 1,0
100,0 100-1x100 = 0
Lampu pijar
Matiputus 100
1,0 100,0
100-1x100 = 0 Stop
kontak Pecah
0,0 0,0
100-100x1 = 0 Lepas
75 1,0
100,0 Saklar
Pecah 60
1,0 75,0
100-75x1 =25 Lepas
0,0 0,0
Instalasi air
bersih Pompa
Mati 100
1,0 100,0
100-1x100 = 0 Tanki air
Pecah 100
1,0 100,0
100-1x100 = 0 retak
0,0 0,0
Instalasi pipa
pecah 83
1,0 100,0
100-1x100 =0 Bocor
0,0 0,0
tersumbat 0,0
0,0 Bak air
Pecah 100
1,0 100,0
100-1x100 = 0 retak
0,0 0,0
Kran rusak
100 1,0
100,0 100-1x100 = 0
lepas 0,0
0,0
Instalasi air
kotor\\ Water
closed pecah
100 1,0
100,0 100-1x100 =0
retak 0,0
0,0 Instalasi
pipa pecah
80 1,0
100,0 100-1x100 =0
Bocor 0,0
0,0 tersumbat
0,0 0,0
Septic tank Roboh
100 1,0
100,0 100-1x100 = 0
penuh 0,0
0,0 Saluran air
Roboh 0,0
0,0 100-1x100 = 0
Pecah 70,5
1,0 100,0
Dari perhitungan diatas, perhitungan dilanjutkan ke penilaian indeks kondisi sub komponen dengan Persamaan 2.6 :
IKSK
instalasi listrik
= IKE
instalasi kabel
x bobot instalsi kabel + IKE lampu TL x bobot Lampu TL + IKE
lampu pijar
x bobot lampu pijar + IKE
stop kontak
x bobot stop kontak + IKE
saklar
x bobot saklar IKSK
instalasi listrik
= 0 x 0,355 + 0 x 0,289 + 0 x 0,118 + 0 x 0,12 + 25 x 0,118 = 2,95
commit to user
82 Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.14 :
Tabel 4.14 Perhitungan indeks kondisi sub komponen utilitas
Sub Komponen
Elemen Indeks
kondisi ElemenIKE
Bobot elemen
Indeks kondisi Sub komponen IKSK
A B
c D
e = ∑c x d
Instalasi listrik Instalasi kabel
0,355 2,95
Lampu TL 0,289
Lampu pijar 0,118
Stop kontak 0,120
Saklar 25
0,118 Instalasi air
bersih Pompa
0,353 0,0
Tanki air 0,223
Instalasi pipa 0,293
Bak air 0,078
Kran air 0,053
Instalasi air kotor
Water closed 0,399
0,0 Instalasi pipa
0,245 Septic tank
0,241 Saluran air
0,114
Akhirnya bisa didapat bobot komponen utilitas, yaitu dengan menggunakan Persamaan 2.7
IKK
utilitas
= IKSK
instalasi listrik
x bobot instalasi listrik + IKSK
air bersih
x bobot air bersih + IKSK
air kotor
x bobot Air kotor IKK
utilitas
= 2,95 x 0,3981 + 0,0 x 0,318 + 0,0 x 0,270 = 1,215 D.
Perhitungan indeks kondisi bangunan Perhitungan indeks kondisi bangunan meliputi komponen struktur, arsitektur
dan utilitas. Perhitungan menggunakan Persamaan 2.8 IK
bangunan
= IKK
struktur
x bobot struktur + IKK
arsitektur
x bobot arsitektur + IKK
utilitas
x bobot utilitas = 64,06 x 0,401 + 40,33
x 0,451 + 1,215 x 0,148 = 44,056
4.4.2 Indeks Kondisi Bangunan Sekolah di Kecamatan Tigaraksa