Petunjuk Penggunaan Program Sistem Pendukung Keputusan

commit to user 113

4.8.2 Petunjuk Penggunaan Program Sistem Pendukung Keputusan

Program sistem pendukung keputusan penentuan skala prioritas penganan rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sekolah negeri ini dibuat sesederhana mungkin. Diharapkan dengan sistem yang sederhana akan memudahkan pengguna program ini. Adapun langkah-langkah untuk penggunaan program ini adalah sebagai berikut : 1. Memulai dan menutup program Untuk memulai program, klik file program pada direktori program ini disimpan. Tampilan pertama yang akan muncul seperti pada Gambar 4.11 Gambar 4.11 Tampilan muka program sistem pendukung keputusan Kemudian untuk masuk ke menu utama, klik tombol “OK” pada pojok kanan bawah. Tampilan metu utama, seperti Gambar 4.12 commit to user 114 Gambar 4.12 Menu utama Pada menu utama, terdapat beberapa menu pilihan, secara umum terdiri dari tiga menu, yaitu : A. Perhitungan indeks kondisi gedung B. Perhitungan penentuan skala prioritas penanganan rehabilitasi C. Perhitungan biaya rehabilitasipemeliharaan bangunan sekolah. Untuk masuk ke salah satu menu tersebut tinggak mengklik tombol yang tersedia, sedangkan untuk keluar tinggal mengklik tombol “SELESAI” 2. Perhitungan indeks kondisi gedung Untuk memulai perhitungan pilih tombol perhitungan kondisi bangunan baru, maka akan muncul layar seperti Gambar 4.13 commit to user 115 Gambar 4.13 Pemilihan jenis bangunan untuk perhitungan indeks kondisi bangunan Langkah-langkah untuk perhitungan IKB adalah sebagai berikut : 1. Isi nama sekolah 2. Isi luas sekolah 3. Pilih jenis gedung sekolah Pada pilihan jenis gedung sekolah terdapat empat pilihan yaitu : · Gedung sekolah tidak bertingkat dengan KMWC · Gedung sekolah tidak bertingkat tanpa KMWC · Gedung sekolah bertingkat dengan KMWC · Gedung sekolah bertingkat tanpa KMWC 4. Isi tahun ketika survey kerusakan 5. Isi volume eksisting elemensub elemen bangunan gedung 6. Pilih jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada masing-masing elemensub elemen. Apabila tidak terdapat kerusakan, tidak perlu diisi. Program dengan sendirinya akan menghitung nilai pengurang dan nilai kondisi untuk masing- masing sub elemen, elemen, sub komponen, komponen dan indeks kondisi bangunannya. commit to user 116 7. Untuk jenis bangunan sekolah bertingkat, setelah pengisian data balok induk, balok anak, pelat lantai dan pelat tangga, sebelum dilanjutkan ke isian berikutnya diklik dulu tombol “tutup balok induk, anak dan plat”. 8. Setelah selesai pengisian data, maka hasil perhitungan bisa dilihat seperti pada Gambar 4.14 Gambar 4.14 H asil perhitungan indeks kondisi elemen komponen dan bangunan. 9. Untuk melihat hasil perhitungan seluruh bangunan sekolah, dari menu utama pilih menu “ Lihat hasil perhitungan seluruh bangunan “, maka akan muncul Gambar 4.15 : Gambar 4.15 Hasil rekapitulasi perhitungan kondisi bangunan sekolah. commit to user 117 10. Untuk melihat grafik hasil perhitungan seluruh bangunan sekolah, dari menu utama pilih menu “ Buka grafik IKB “, maka akan muncul Gambar 4.16 : Gambar 4.16 Grafik kondisi bangunan sekolah 3. Perhitungan bobot kriteria untuk penentuan skala prioritas penanganan rehabilitasipemeliharaan bangunan sekolah. Penentuan skala prioritas pananganan rehabilitasipemeliharaan bangunan sekolah pada program ini berdasarkan enam buah kriteria, yaitu : · Tingkat kerusakan bangunan sekolah · Status tanah sekolah · Status bangunan sekolah · Lokasi sekolah · Rasio antara rombongan belajar dan jumlah ruang kelas · Luas wilayah layanan sekolah Untuk menentukan bobot masing-masing kriteria, maka dilakukan perhitungan dengan bantuan program ini, adapun nilai perbandingan kepentingan antar kriteria berdasarkan penilaian stake holder. Adapun langkah perhitungannya sebagai berikut : commit to user 118 a. Pada menu utama pilih tombol “perhitungan bobot kriteria”, maka akan muncul layar Gambar 4.17 Gambar 4.17 Pengisian untuk perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria b. Kemudian dilakukan pengisian nilai perbandingan kepentingan antar kriteria dan sub kriteria berdasarkan hasil penilaian stake holder. c. Setelah dilakukan pengisian, kita bisa melihat hasil konfigurasi matrik kepentingan dengan mengklik tombol “Lihat matrik” d. Program dengan sendirinya akan melakukan perhitungan nilai bobot masing-masing kriteria dan sub kriteria. e. Program juga akan memberikan informasi hasil uji konsistensi penilaian dari stake holder. f. Hasil penilaian stake holder dapat dilihat pada Gambar 4.18 commit to user 119 Gambar 4.18 Hasil perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria g. Hasil penilaian rata-rata dari semua stake holder dapat dilihat dengan memilih tombol “ Lihat hasil rekap bobot kriteria “ pada menu utama. 4. Perhitungan skala prioritas penanganan rehabilitasipemeliharaan bangunan sekolah. Untuk memulai pehitungan, pada menu utama pilih tombol “ Perhitungan nilai kondisi sekolah input”, adapun langkah pengisian adalah sebagai berikut : 1. Isi nilai tingkat kerusakan bangunan sekolah berdasarkan hasil perhitungan terdahulu. 2. Isi data status tanah dengan memilih salah satu pilihan 3. Isi data status bangunan dengan memilih salah satu pilihan 4. Isi data lokasi sekolah dengan memilih salah satu pilihan 5. Isi data rasio rombel dengan memilih salah satu pilihan 6. Isi data luas wilayah dengan salah satu pilihan commit to user 120 Untuk melihat hasil perhitungan dapat dilihat pada tampilan Gambar 4.19 : Gambar 4.19 Perhitungan nilai sekolah berdasarkan masing-masing kriteria. Untuk melihat rekap hasil perhitungan, pada menu utama dipilih tombol “ Lihat rekapitulasi nilai bangunan”, maka akan tampil sebagai Gambar 4.20 Gambar 4.20 Rekapitulasi hasil perhitungan masing-masing sekolah berdasarkan semua kriteria. commit to user 121 5. Perhitungan biaya pemeliharaan bangunan sekolah. Untuk memulai pehitungan, pada menu utama pilih tombol “ Perhitungan biaya” , maka pada layar tampil sebagai berikut : Adapun langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Isi nama sekolah 2. Isi luas bangunan dan luas selasar 3. Isi tingkat kerusakan bangunan 4. Isi koefisien tingkat bangunan, untuk bangunan tidak bertingkat diisi 1,00 , untuk bangunan bertingkat dua diisi 1,09. 5. Isi harga satuan bangunan per m 2 , dibedakan antara bangunan bertingkat dan tidak bertingkat, berdasarkan hasil perhitungan. Untuk selasar nilai bangunan setengah dari bangunan utama. Gambar 4.21 Perhitungan biaya rehabilitasi bangunan sekolah 6. Untuk melihat rekapitulasi perhitungan, pada menu utama pilih tombol “ Lihat rekapitulasi perhitungan biaya. commit to user 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Model penilaian kondisi bangunan sekolah telah dibuat, perhitungan kondisi bangunan mengikuti hirarki bangunan. Indeks kondisi didapat dengan mengalikan nilai kondisi dengan bobot komponen. Dengan menggunakan bantuan program, perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah, menjadi lebih cepat, dan akurat. Database hasil perhitungan dapat disimpan dengan baik dan pemutakhiran data lebih mudah dilakukan. 2. Kondisi bangunan sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa secara umum dalam kondisi cukup baik. Dari 41 bangunan sekolah yang disurvei dan dihitung tingkat kerusakannya, didapat 2 bangunan dalam kondisi rusak berat, 17 rusak sedang dan 22 rusak ringan. 3. Sistem pendukung keputusan pemeliharaan bangunan sekolah negeri di Kabupaten Tangerang telah dibuat. Metode perhitungan yang digunakan yaitu metode AHP. Dalam sistem ini penentuan skala prioritas pemeliharaan bangunan sekolah dengan memperhitungkan 6 buah kriteria. Penilaian tingkat kepentingan antar kriteria melibatkan 30 orang responden. Dari hasil perhitungandidapat bobot dari keenam kriteria tersebut yaitu tingkat kerusakan bangunan 0,332; status tanah sekolah 0,265; status bangunan sekolah 0,103; lokasi sekolah 0,065; rasio rombongan belajar dengan jumlah siswa 0,186 dan luas wilayah layanan sekolah 0,049. 4. Dari hasil analisis urutan sekolah yang mendapat prioritas penanganan pemeliharaan yaitu SDN Kadongdong, SMPN Tigaraksa II, SDN Kalapa Dua II, SDN Gudang, SDN Nagrak, SDN Jalupang, SDN Kadu, SDN Tapos Wetan, SDN Cigaling, SDN Kaduagung II, SDN Babakan, SDN Cileles, SDN