Penentuan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria

commit to user 86

4.5.1 Penentuan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria

Penentuan penilaian bobot kriteria dan sub kriteria dengan melibatkan beberapa pihak yang berkepentingan. Dalam penelitian ini, pihak yang terlibat dalam penilaian yaitu : a. Dinas pendidikan Kabupaten Tangerang b. Badan Perencanaan Daerah kabupaten Tangerang c. Dinas Bangunan Kabupaten Tangerang d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang e. UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tigaraksa f. Kepala Sekolah di Wilayah Kecamatan Tigaraksa g. Guru di sekolah lingkungan Kecamatan Tigaraksa h. Komite Sekolah Metode pembobotan yang digunakan yaitu metode AHP. Metode ini banyak digunakan untuk penentuan prioritas dengan kriteria banyak multi kriteria. Proses penilaian dilakukan untuk masing-masing responden. Setelah dilakaukan perhitungan dan didapat nilai bobot kriteria dari masing-masing responden kemudian dicari nilai rata-rata dari keseluruhan responden. Nilai rata-rata inilah yang digunakan sebagai bobot masing-masing kriteriasub kriteria yang digunakan untuk penilaian dan penentuan prioritas masing-masing sekolah. Sebagai contoh penilaian yang dilakukan oleh responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagai berikut : 1. Penilaian kriteria utama Kriteria utama dalam penentuan skala prioritas rehabilitasi bangunan sekolah ditentukan sebanyak enam buah kriteria yaitu : a. Tingkat kerusakan TK b. Status tanah ST c. Status bangunan SB d. Lokasi Sekolah LS e. Rasio rombongan belajar dengan ruang kelas RSK f. Luas wilayah layanan sekolah LW commit to user 87 Penilaian tingkat kepentingan antara keenam kriteria utama berdasarkan penilaian responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks dibawah ini : TK ST SB LS RSK LW TK 1 13 3 7 5 7 ST 3 1 3 9 7 5 SB 13 13 1 5 3 5 LS 17 19 15 1 13 15 RSK 15 17 13 3 1 3 LW 17 15 15 5 13 1 Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10 Wi = √a11 x a12 x … … a1n . , sehingga didapat W 1 = 1,0 x 13 x 3,0 x 7,0 x 5,0 x 7,0 16 = 2,501 W 2 = 3,0 x 1,0 x 3,0 x 9,0 x 7,0 x 5,0 16 = 3,762 W 3 = 13 x 13 x 1,0 x 5,0 x 3,0 x 5,0 16 = 1,424 W 4 = 17 x 19 x 15 x 1,0 x 13 x 15 16 = 0,244 W 5 = 15 x 17 x 13 x 3,0 x 1,0 x 3,0 16 = 1,664 W 6 = 17 x 15 x 15 x 5,0 x 5,0 x 13 16 = 0,460 S Wi = 9,056 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Ĩƅ = Ǣƅ ∑ Ǣƅ Bobot kriteria tingkat kerusakan X 1 = 2,5019,056 = 0,276 Bobot kriteria status tanah X 2 = 3,7629,056 = 0,415 Bobot kriteria status bangunan X 3 = 1,4249,056 = 0,157 Bobot kriteria lokasi sekolah X 4 = 0,2449,056 = 0,027 Bobot kriteria rasio siswa dg ruang kelas X 5 = 0,6449,056 = 0,073 Bobot kriteria luas wilayah layanan X 6 = 0,4609,056 = 0,051 commit to user 88 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.12 1 13 3 7 5 7 0,276 1,798 3 1 3 9 7 5 0,415 2,726 13 13 1 5 3 5 0,157 0,997 17 19 15 1 13 3 X 0,027 = 0,179 15 17 13 3 1 3 0,073 0,474 17 15 15 5 13 1 0,051 0,364 λ maks = ∑ a ij Xi = 6,537 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = ša1ú – = j, j j = 0,1074 Dengan ukuran matriks n = 6 dari tabel RI didapat nilai RI = 1,24, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = = b, b , = 0,086 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1, jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,086 0,1 Ok . 2. Penilaian sub kriteria 2.1 Sub kriteria tingkat kerusakan Untuk kriteria tingkat kerusakan penilaian bobot masing-masing sekolah dikalikan dengan bobot dari tingkat kerusakan gedung sekolah. 2.2 Sub kriteria status kepemilikan tanah sekolah Untuk kriteria status kepemilikan tanah sekolah dibagi menjadi tiga buah sub kriteria yaitu : a. Milik sekolah dengan sertifikat Mds b. Milik sekolah tanpa sertifikat Mts c. Bukan milik sekolah Bms commit to user 89 Penilaian tingkat kepentingan antara ketiga sub kriteria berdasarkan penilaian responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks dibawah ini : Mds Mts Bms Mds 1 5 7 Mts 15 1 3 Bms 17 13 1 Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10 Wi = √a11 x a12 x … … a1n . , sehingga didapat W 1 = 1,0 x 5,0 x 7,0 13 = 3,271 W 2 = 15 x 1,0 x 3,0 13 = 0,843 W 3 = 17 x 13 x 1,0 13 = 0,362 S Wi = 4,477 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Bobot sub kriteria milik sekolah dengan sertifikat X 1 = 3,2714,477= 0,731 Bobot sub kriteria milik sekolah dengan sertifikat X 2 = 0,8434,477= 0,188 Bobot sub kriteria bukan milik sekolah X 3 = 0,3624,477= 0,081 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.12 1 5 7 0,731 2,239 15 1 3 x 0,188 = 0,577 17 13 1 0,081 0,248 λ maks = ∑ a ij Xi = 3,065 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = ša1ú – = , bj = 0,032 Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = = b,b b, X = 0,056 commit to user 90 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1, jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,056 0,1 Ok . 2.3 Sub kriteria status kepemilikan bangunan sekolah Untuk kriteria status kepemilikan tanah sekolah dibagi menjadi tiga buah sub kriteria yaitu : a. Milik sekolah dengan IMB Mdi b. Milik sekolah tanpa IMB Mti c. Bukan milik sekolah Bms Penilaian tingkat kepentingan antara ketiga sub kriteria berdasarkan penilaian responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks dibawah ini : Mdi Mti Bms Mdi 1 5 7 Mti 15 1 3 Bms 17 13 1 Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10 Wi = √a11 x a12 x … … a1n . , sehingga didapat W 1 = 1,0 x 5,0 x 7,0 13 = 3,271 W 2 = 15 x 1,0 x 3,0 13 = 0,843 W 3 = 17 x 13 x 1,0 13 = 0,362 S Wi = 4,477 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Bobot sub kriteria milik sekolah dengan IMB X 1 = 3,2714,477= 0,731 Bobot sub kriteria milik sekolah dengan IMB X 2 = 0,8434,477= 0,188 Bobot sub kriteria bukan milik sekolah X 3 = 0,3624,477= 0,081 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.12 1 5 7 0,731 2,239 15 1 3 x 0,188 = 0,577 17 13 1 0,081 0,248 λ maks = ∑ a ij Xi = 3,065 commit to user 91 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = λša1ú – = , bj = 0,032 Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan persamaan 2.14 ðe = = b,b b, X = 0,056 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,056 0,1 Ok . 2.4 Sub kriteria Lokasi sekolah Untuk kriteria lokasi sekolah dibagi menjadi dua sub kriteria yaitu : a. Mudah dijangkau Mj b. Susah dijangkau Sj Penilaian tingkat kepentingan antara kedua sub kriteria utama penilaian responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks dibawah ini : Mj Sj Mj 1 7 Sj 17 1 Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10 Wi = √a11 x a12 x … … a1n . , sehingga didapat W 1 = 1,0 x 7,0 12 = 2,646 W 2 = 17 x 1,0 12 = 0,378 S Wi = 3,024 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Bobot sub kriteria mudah dijangkau X 1 = 2,6463,024= 0,875 Bobot sub kriteria mudah dijangkau X 2 = 0,3783,024= 0,125 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.12 commit to user 92 1 7 0,875 0,875 17 1 x 0,125 = 0,125 λ maks = ∑ a ij Xi = 2,000 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = ša1ú – = , bb = 0,000 Dengan ukuran matriks n = 2 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,00, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = = b,bb b,bb = 0,00 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,00 0,1 Ok . 2.5 Sub kriteria rasio rombongan belajar dengan ruang kelas Untuk kriteria rasio rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas dibagi menjadi tiga buah sub kriteria yaitu : · Rombongan belajar ruang kelas RbRk · Rombongan belajar = ruang kelas Rb=Rk · Rombongan belajar ruang kelas RbRk Penilaian tingkat kepentingan antara ketiga sub kriteria berdasarkan penilaian responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks dibawah ini : RbRk Rb=Rk RbRk RbRk 1 3 7 Rb=Rk 13 1 3 RbRk 17 13 1 Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10 Wi = √a11 x a12 x … … a1n . , sehingga didapat W 1 = 1,0 x 3,0 x 7,0 13 = 2,759 W 2 = 13 x 1,0 x 3,0 13 = 1,000 W 3 = 17 x 13 x 1,0 13 = 0,362 S Wi = 4,121 commit to user 93 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Bobot sub kriteria rombel ruang kelas X 1 = 2,7594,121= 0,669 Bobot sub kriteria rombel = ruang kelas X 2 = 1,0004,121= 0,243 Bobot sub kriteria rombel ruang kelas X 3 = 0,3624,121= 0,088 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.12 1 3 7 0,669 2,013 13 1 3 x 0,243 = 0,730 17 13 1 0,088 0,264 λ maks = ∑ a ij Xi = 3,007 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = ša1ú – = , bb = 0,004 Dengan ukuran matriks n = 3 dari Tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = = b,bb b, X = 0,006 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,006 0,1 Ok . 2.6 Sub kriteria Luas wilayah layanan sekolah Untuk kriteria lokasi sekolah dibagi menjadi dua sub kriteria yaitu : · Luas Lu · Tidak luas Tl Penilaian tingkat kepentingan antara kedua sub kriteria utama penilaian stake holder dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks dibawah ini : Lu Tl Lu 1 9 Tl 19 1 Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10 commit to user 94 Wi = √a11 x a12 x … … a1n . , sehingga didapat W 1 = 1,0 x 9,0 12 = 3,000 W 2 = 19 x 1,0 12 = 0,333 S Wi = 3,333 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Bobot sub kriteria luas X 1 = 3,000 3,333= 0,900 Bobot sub kriteria tidak luas X 2 = 0,333 3,333= 0,100 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.12 1 9 0,900 1,800 19 1 x 0,100 = 0,200 λ maks = ∑ a ij Xi = 2,000 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = ša1ú – = , bb = 0,000 Dengan ukuran matriks n = 2 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,00, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = = b,bb b,bb = 0,00 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,00 0,1 Ok Penilaian terhadap bobot masing-masing kriteria dan sub kriteria melibatkan 30 orang stake holder, yaitu : a. Anggota DPRD Kabupaten Tangerang = 4 orang b. Bapeda Kabupaten Tangerang = 3 orang c. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang = 4 orang d. Dinas Bangunan Kabupaten Tangerang = 4 orang e. UPTD Pendidikan Kecamatan Tigaraksa = 4 orang f. Kepala Sekolah di Kecamatan Tigaraksa = 4 orang g. Guru di Kecamatan Tigaraksa = 4 orang h. Komite Sekolah = 3 orang commit to user 95 Untuk menghitung nilai bobot dari masing-masing kriteria dan sub kriteria dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Dari hasil perhitungan didapat nilai rat-rata dari 30 orang responden sebagaimana dalam Tabel 4.16 : Tabel 4.16 Bobot kriteria dan sub kriteria penentuan prioritas pemeliharaan bangunan sekolah. X Kriteria Sub Kriteria Uraian Bobot Uraian Bobot Lokal Bobot global X 1 Tingkat kerusakan 0,332 0,332 X 2 Status tanah 0,265 Milik sekolah bersertifikat 0,684 0,181 Milik sekolah tak bersertifikat 0,234 0,063 Bukan milik sekolah 0,082 0,022 X 3 Status bangunan 0,103 Milik sekolah dengan IMB 0,656 0,067 Milik sekolah tanpa IMB 0,251 0,027 Bukan milik sekolah 0,093 0,010 X 4 Lokasi sekolah 0,065 Mudah dijangkau 0,400 0,025 Susah dijangkau 0,600 0,039 X 5 Rasio rombel dng ruang kelas 0,186 Rombel ruang kelas 0,613 0,113 Rombel = ruang kelas 0,280 0,052 Rombel ruang kelas 0,107 0,021 X 6 Luas wilayah layanan sekolah 0,049 Luas 0,792 0,039 Tidak luas 0,210 0,010

4.5.2 Perhitungan Nilai Sekolah Berdasarkan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria