Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Sekolah

commit to user 20 bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah. 2. Renovasi Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun utilitas bangunannya. 3. Restorasi Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas bangunannya dapat berubah.

2.2.4.2 Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Sekolah

Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung negara maksimal sebesar 2 tiap tahunnya. Biaya perawatan bangunan disesuaikan dengan tingkat kerusakannya, yang ditentukan sebagai berikut: 1. Perawatan tingkat kerusakan ringan, biayanya maksimum adalah sebesar 30 dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipeklas dan lokasi yang sama; 2. Perawatan tingkat kerusakan sedang, biayanya maksimum adalah sebesar 45 dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipeklas dan lokasi yang sama; 3. Perawatan tingkat kerusakan berat, biayanya maksimum adalah sebesar 65 dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk tipeklas dan lokasi yang sama. Pembiayaan pemeliharaan bangunan gedung sekolah mengacu kepada harga satuan pembangunan gedung per-m 2 yang dikeluarkan oleh bupatiwalikota. Untuk pekerjaan pemeliharaan perhitungan biaya, harga satuan per-m 2 dikalikan dengan tingkat kerusakan bangunan gedung. Perhitungan harga satuan bangunan per-m 2 mengacu kepada formula yang telah dibuat oleh Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Unsur-unsur commit to user 21 yang menentukan harga satuan bangunan yaitu faktor fisik dan non fisik. Faktor fisik meliputi biaya bahan bangunan dan biaya upah dan biaya peralatan. Sedangkan biaya non fisik berupa biaya keuntungan kontraktor sebesar 10 , pajak penghasilan 2, pajak pertambahan nilai 10 , asuransi sebesar 3,8 , biaya perizinan IMB dan sertifikat laik fungsi sebesar 1,5 , tingkat inflasi harga bahan 5 dan kesehatan dan keselamatan kerja sebesar 1 . Harga satuan bangunan gedung per-m 2 didapat dengan memasukan harga- harga bahan bangunan dan harga upah kerja kedalam formula. Harga bahan bangunan didapat dari survey pada bebarapa toko bahan bangunan dan diambil rata- ratanya, sedangkan harga upah kerja diambil dari survei ke kontraktor-kontraktor dan diambil harga rata-ratanya. Pembiayaan pemeliharaan bangunan didapat dengan perhitungan sebagai berikut : Bp = Lb Tk Kt Hsb 2.1 dengan : Bp = Biaya pemeliharaan, Lb = Luas Bangunan, Hsb = Harga Satuan Pembangunan Baru, Tk = Tingkatbesar kerusakan, Kt = Koefisien Tingkat.

2.2.5 Penentuan Nilai Kondisi Bangunan .