53 bahan induknya tuf volkan intermedier. Ciri-cirinya adalah ketebalan tanah 17
cm, berwarna kuning kemerahan 7,5 YR 68, lembab pada kedalaman 150-167 cm. Di bawah lapisan tanah terdapat lapisan lain yang warna dan teksturnya sama
dengan lapisan bahan induk. Lapisan bagian atas tanah termasuk tanah latosol yang berwarna coklat tua kemerahan 5,0 YR 33, lembab dan pada lapisan
dalam berwarna lebih cerah 5,0 YR 34, lembab. Tekstur tanah berkisar antara liat sampai liat berdebu halus dengan struktur tanah gumpal sampai remah,
konsistensi gembur, dan liat. Solum tanah sangat dalam, dan batas lapisan tanah umumnya baur dengan drainase sedang sampai baik dan air tanah dalam 8-12 m.
Reaksi tanah berkisar antara masam sampai sedang dengan pH tanah 5,0-6,0 dan pada lapisan atas terdapat kadar C organik dan N, serta reaksi tanah pada bagian
bawah rendah sampai sedang, dan kadar P
2
Q
5
tinggi dan K
2
O sangat rendah pada semua lapisan tanah. Kejenuhan basa rendah dan permeabilitas sedang yakni 4,31
cmjam pada lapisan atas dan 0,22 cmjam pada lapisan bawah. Tanah yang relatif datar merupakan pilihan yang cocok untuk penanaman jenis hijauan pakan.
Di dalam areal penangkaran terdapat sungai kecil yang tidak pernah kering dan akan dapat memenuhi kebutuhan rusa untuk minum dan berkubang. Air di
samping merupakan kebutuhan rusa yang cukup penting untuk minum dan berkubang, air juga dibutuhkan untuk penyiraman kebun pakan. Rusa jantan yang
sedang memasuki masa birahi umumnya senang berkubang. Tidak jauh dari batas lokasi terdapat pula Sungai Cisadane yang mempunyai aliran cukup besar
sepanjang tahun. Oleh karena itu lokasi HP Dramaga layak untuk dijadikan sebagai penangkaran rusa. Namun, pengelolaan terhadap kandang, topografi,
tanah, air, aliran permukaan, dan iklim terutama pada musim hujan perlu diperhatikan dan ditingkatkan.
5.3 Desain Penangkaran Rusa
Pembuatan desain penangkaran rusa timor di dalam HP Dramaga dilakukan atas berbagai informasi dan data baik primer maupun sekunder dengan
mempertimbangkan kondisi bio-ekologi, dan fisik lokasi. Hasil analisis komponen bio-ekologi dan fisik lokasi dengan pertimbangan terhadap intensitas pengelolaan,
pemanfaatan, dan kelayakan areal yang tersedia, maka desain penangkaran rusa
54 dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan fungsi tapak agar tujuan
pengelolaan penangkaran rusa dapat tercapai secara efektif dan efisien, yakni dengan model atau sistem intensif farming.
Desain penangkaran rusa pada sistem intensif meliputi kegiatan pemilihan tapak mencari tapak terbaik untuk kegiatan penangkaran rusa, penilaian tapak
menilai keserasian suatu tapak, dan rancangan tapak membuat kesesuaian desain antara bangunan dan tapak, serta antara bangunan yang satu dengan
bangunan lainnya. Luaran dari kegiatan desain penangkaran rusa adalah konsep perencanaan tapak dengan beberapa alternatif tata letak. Untuk mencapai luaran
tersebut, perlu diketahui kondisi awal sebelum dilakukan rencana pengelolaan. Kondisi awal HP Dramaga, disajikan dalam Gambar pada Lampiran 10 yang
merupakan sumber informasi tentang kondisi awal areal yang dideskripsikan sebagai areal kebun, wisata alam, pusat pengelolaan, fasilitas umum, lokasi
CIFOR, dan Setu Gede. Lokasi HP Dramaga dinilai layak untuk dijadikan sebagai penangkaran rusa
sistem intensif karena mempunyai aspek pengembangan eko-wisata, memiliki topografi yang relatif datar, dengan lingkungan yang alami yang terintegrasi
antara hutan tanaman dan danau, dan ditunjang oleh tata kota yang baik, aksesibilitas mudah, dengan infrastruktur berupa jalan, telekomunikasi, listrik
serta kemudahan dalam kegiatan monitoring dan pembinaan. 5.3.1 Pembagian Zonasi
Berdasarkan hasil analisis komponen bio-ekologi dan fisik lokasi, maka dapat ditentukan desain penangkaran dengan perencanaan tapak, pengaturan atau
penataan blok zonasi Tabel 14. Beberapa zona yang dikembangkan di dalam areal penangkaran rusa di HP Dramaga, yakni zona pembiakan, perkantoran,
wisata alam, dan penyangga. Penetapan masing-masing zona didasarkan pada pertimbangan intensitas pengelolaan, pemanfaatan, dan kelayakan areal yang
tersedia sehingga tujuan pengelolaan penangkaran rusa dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tata letak masing-masing zona ditunjukkan pada Gambar
dalam Lampiran 11.
55 Tabel 14 Penataan zonasi di dalam penangkaran rusa di HP Dramaga
No. Zonasi
Luas ha
Persentase Fungsi zona
Letak zona 1
Pembiakan 4,29
7,42 Pengembangbiakan rusa
Samping perkantoran 2
Perkantoran 3,94
6,82 Pusat informasi
Bagian depan 3
Wisata alam 4,25
7,36 Tempat rekreasi
Dekat danausetu 4
Penyangga 3,92
6,78 Sosial masyarakat
Dekat pemukiman Sisa Areal
41,35 71,60
Tegakan pohon Menyebar
Total Areal 57,75
100,00
Untuk mencapai tujuan penetapan zona-zona tersebut, perlu dilakukan pembangunan sarana prasarana yang dapat mendukung kegiatan penangkaran
dengan tidak merubah bentang alam yang ada, kemudian dilanjutkan dengan penataan letak pada masing-masing zona pengembangan. Semua bahan yang
digunakan dalam pembangunan sarana penangkaran rusa mempunyai tekstur yang permukaannya tidak kasar seperti batu karang atau cadas.
Zona pembiakan merupakan inti dari kegiatan penangkaran yang memiliki fasilitas seperti kandang kawin, bunting, melahirkan, penyapihan, atraksi, transit,
karantina, kandang jepit dan yard, penelitian, shelter, tempat makanminum, dan saluran air. Thohari et al. 1991 mengatakan, penentuan zona pembiakan rusa
perlu mempertimbangkan syarat teknis, ekonomis, dan lingkungan. Zona pembiakan
yang telah ditetapkan sangat strategis dan sesuai dengan peruntukannya sehingga tidak memungkinkan untuk membangun zona pembiakan
pada lokasi yang lain. Hal ini disebabkan sebagian besar HP Dramaga merupakan areal hutan tanaman, fasilitas kantor, perumahan, dan areal yang ditumbuhi
hijauan rumput yang dijadikan sebagai pakan hanya mencapai ± 16,60 ha. Zona pembiakan dibangun berdekatan dengan areal wisata alam sehingga pada akhirnya
lokasi penangkaran rusa tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengembangan teknologi penangkaran rusa yang dapat menghasilkan bibit, memanfaatkan rusa,
sarana pendidikan dan pelatihan tetapi dapat pula menggabungkan beberapa fungsi tersebut untuk dapat meningkatkan potensi eko-widya wisata.
Zona perkantoran bertujuan sebagai pendukung atau penunjang dalam usaha penangkaran yang berfungsi sebagai pusat informasi information center
mengenai pengelolaan penangkaran rusa dan administrasi kawasan. Menurut
56 Thohari et al. 1991, persyaratan yang harus dipertimbangkan dalam zona
perkantoran adalah: a. Topografi, relatif landai sampai agak berbukit sehingga pembangunan
zona perkantoran tidak merusak tapak b. Sumber air, selalu tersedia baik kualitas maupun kuantitas agar dapat
memenuhi kebutuhan pengelolaan sehari-hari c. Aksesibilitas, relatif mudah dijangkau dan dicapai
d. Ekosistem dan bentang alam tidak terganggu atau rusak dengan adanya pembangunan zona perkantoran
e. Adanya pembangunan zona perkantoran diharapkan dapat mengurangi stres dan dapat memberikan kepuasan bagi para pengelola dan
pengunjung. Kepuasan akan tercapai apabila penataan sarana prasarana sesuai dengan fungsinya disertai dengan gaya seni yang tinggi.
Jenis bangunan yang terdapat di dalam zona perkantoran yang merupakan sarana dan prasarana penunjang kegiatan penangkaran rusa yang berada dalam
zona perkantoran. Bangunan tersebut antara lain berupa kantor, mes peneliti, pos jaga, gudang pakan atau obat-obatan, jalan kontrol, kebun pakan, menara air dan
menara pengamat, papan petunjuk dan informasi, serta lapangan parkir dengan luasan yang bervariasi sesuai peruntukkannya.
Zona wisata alam memiliki sarana dan prasarana berupa tempat duduk, warung, dan toilet umum, yang terletak pada bagian barat HP Dramaga yakni
dekat dengan danau atau setu. Zona ini dekat dengan kota Bogor, mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat, dan memiliki
pemandangan cukup indah. Oleh karena itu, areal ini cukup strategis untuk dijadikan sebagai obyek wisata alam. Untuk menguatkan karakter dan
tampilannya, zona ini dapat dilengkapi dengan berbagai perlengkapan arsitektur mikro seperti bangku, patung, tempat sampah, gazebo, dan bak tanaman sehingga
menciptakan kesan yang harmonis terpadu dalam areal wisata. Zona penyangga berdekatan dengan areal penangkaran rusa yang berbatasan
dengan pemukiman masyarakat di mana penggunaan lahannya terbatas dan
57 berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi rusa sekaligus bermanfaat bagi
masyarakat sekitar. Zona ini ditujukan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari tanpa harus
memasuki zona penangkaran. 5.3.2 Desain Tapak
Menurut Rubinstein 1969, program pengembangan suatu kegiatan didasarkan pada studi dari komponen penentu seperti kebutuhan dan ukuran tapak,
tipe, bentuk bangunan, dan kontruksi tapak. Sedangkan menurut MacKinnon et al.
1993, prinsip dan petunjuk yang digunakan dalam membuat dan mengevaluasi tapak suatu kawasan, yakni bangunan yang didirikan tidak
mengganggu ekosistem alami, tidak mendominasi alam sekitar atau mengurangi nilai alam yang intrinsik dari kawasan, tata letak bangunan harus sesuai dengan
pertimbangan fungsi, aspek strategis, aksesibilitas dan arus pemanfaatan. Bentuk tapak yang dijadikan penangkaran rusa secara asli telah diubah untuk
memuat kegiatan rusa secara intensif. Dalam hal ini, bidang alas dijadikan sebagai unsur penentu yang kuat melalui penggunaan bahan, dan tekstur tanah.
Berdasarkan hasil analisis kondisi bio-ekologi, dan fisik lokasi, perlu untuk meningkatkan kemampuan tapak yang mendukung pembangunan dan
pengembangan penangkaran rusa. Peningkatan kemampuan kualitas tapak tersebut antara lain melalui pemenuhan kebutuhan penangkaran, perbaikan
vegetasi sebagai covershelter, dan pembuatan drainase sehingga dapat memberikan kesan yang indah dan menarik. Tapak sebagai tempat berdirinya
penangkaran rusa di areal HP Dramaga, tertera pada Gambar seperti pada Lampiran 12.
Penangkaran memiliki fasilitas yang banyak, sehingga pertimbangan utama dalam desain bangunan adalah menyediakan fasilitas yang dapat digunakan secara
efektif Tuckwell 1998. Dalam hal ini perencanaan dan perancangan tapak perlu mengkaji kesesuaian tapak dengan berbagai kondisi lingkungan yang ada, dan
menjaga hubungan antara sistem alam dengan sistem buatan manusia di dalam kawasan hutan. Desain fasilitas penangkaran rusa harus mempertimbangkan jenis
rusa yang akan ditangkarkan, anggaran biaya, dan sumberdaya yang tersedia bio-
58 ekologi dan fisik lokasi. Tuckwell 1998 mengatakan bahwa prinsip-prinsip
yang harus dipertimbangkan dalam mendesain fasilitas penangkaran rusa meliputi: 1 rusa suka bergerak keliling lingkaran luar atau sudut, 2 tapak harus
dikeringkan dengan baik, 3 hindari kontak visual dengan satwa lain yang berada di luar penangkaran.
Fasilitas penangkaran berada di bagian tengah atau di belakang fasilitas kantor agar aktivitas rusa tidak terganggu oleh kendaraan yang masuk-keluar
lokasi. Keberadaan fasilitas harus mempertimbangkan memungkinkan kemudahan akses bagi pengangkutan rusa, pakan, peralatan, dan obat-obatan. Penangkaran
rusa juga harus mempertimbangkan untuk menghindari pohon-pohon rendah yang mengganggu akses jalan dalam pengangkutan Tuckweel 1998. Sarana dan
prasarana penangkaran rusa terdiri dari kandang kawin, bunting, melahirkan, penyapihan, atraksi, transit, karantina, jepit dan yard, penelitian, shelter, tempat
makanminum, dan saluran air Gambar pada Lampiran 13. Ukuran dan bentuk kandang masing-masing bervariasi sesuai peruntukan,
jumlah rusa yang akan ditangkarkan, jumlah kandang yang akan dibangun, dan keadaan topografi. Ukuran kandang untuk seekor rusa dewasa adalah 2,0 x 1,5 m
namun ukuran kandang bagi rusa betina yang melahirkan dan menyusui anaknya adalah 2,0 x 2,0 m. Sedangkan jumlah rusa yang dimasukkan dalam kandang
disesuaikan dengan keseimbangan jenis kelamin yaitu 1:4, seperti pada kandang transit atau atraksi. Menurut Semiadi dan Nugraha 2004, pedok untuk rusa
dapat berukuran kecil 50-200m
2
dan berukuran besar 1,5-2,0 ha; ukuran pedok hendaknya tidak terlalu luas agar lebih mudah mengontrol dan memisahkan.
Selanjutnya ukuran kandang untuk rusa timor berumur 3-12 bulan sebesar 1,00- 1,50 m
2
ekor dan betina dewasa 1,75-2,25 m
2
ekor serta jantan dewasa 2,00-2,75 m
2
ekor bahkan ada juga yang membuat kandang bagi rusa dewasa dengan ukuran panjang 1,8 m lebar 1,2 m dan tinggi 1,8 m.
Bentuk kandang dapat mempengaruhi perilaku rusa dimana bentuk persegi panjang akan memudahkan
dalam penggiringan rusa menuju kandang lain tanpa harus mengejar, sedangkan bentuk persegi empat akan mengurangi rusa berkumpul dan bergerombol pada
salah satu sisi sehingga dapat mengurangi erosi dan kerusakan tapak. Oleh karena itu, sebelum melakukan pembangunan perlu memperhatikan tata letak, ukuran,
59 jumlah kandang, bangunan fisik lainnya, dan pintu penghubung antar kandang
atau koridor. Setiap kandang harus dihubungkan dengan pintu untuk menuju kandang lainnya. Perancangan tapak dan tata letak dalam penangkaran rusa
membutuhkan areal yang luas dengan mempertimbang kan kestrategisan dari masing-masing kandang terutama jarak, kemudahan, dan fasilitas yang
diperlukan. Jenis dan ukuran kandang dari masing-masing sarana yang terdapat di dalam zona penangkaran rusa, dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Jenis dan ukuran kandang yang terdapat dalam zona pembiakan
No Jenis Kandang
Ukuran m
Banyakn ya unit
Letak Kandang 1
2 4
5 6
1. Kandang kawin
10 x 10 2
Bagian belakang zona pembiakan 2.
Kandang bunting, melahirkan
3 x 3 3
Bagian belakang zona pembiakan 3.
Kandang sapih 2 x 2
3 Bagian belakang zona pembiakan
4. Kandang atraksi
10 x 10 1
Bagian depan zona pembiakan 5.
Kandang transit 20 x 20
1 Bagian tengah zona pembiakan
6. Kandang karantina
3 x 3 2
Bagian tengah zona pembiakan 7.
Kandang penelitian
8 x 2 4
Bagian belakang zona pembiakan 8.
Kandang jepit dan yard
6 x 4 1
Bagian tengah zona pembiakan 9.
Pengolahan limbah 6 x 7
1 Bagian belakang zona pembiakan
10. Tempat makan
Palungan dan segi 6
1 Bagian tengahsudut zona pembiakan
11. Tempat minum
1,0 x 0,5 x 0,3
1 Bagian tengahsudut zona pembiakan
12. Shelter
4 x 2 1
Bagian sudut zona pembiakan 13.
Saluran air 4
Setiap zona 4 zona 14.
Jalan kontrol Lebar 2,0
1 Setiap zona 4 zona
Kandang kawin digunakan oleh rusa dewasa yang telah siap untuk bereproduksi dan masing-masing unit berisi satu ekor jantan dan empat ekor
betina sebagai perbandingan yang ideal Takandjandji dan Sutrisno 2006. Kandang kawin menggunakan bahan berupa besi, kawat harmonika, dan tembok
pemisah dengan kandang lainnya setinggi 0,75-1,00 m yang dilanjutkan dengan pemasangan kawat sampai mencapai ketinggian 2,0 m dari permukaan tanah.
Kandang kawin terletak di bagian belakang untuk menghindari keramaian. Kandang bunting disediakan bagi induk rusa yang sedang bunting hingga
melahirkan dan menyusui sampai waktu penyapihan umur 4 bulan. Cara ini dimaksudkan agar lebih menghemat tetapi apabila anggaran dan sumberdaya
lahan, tenaga kerja tidak menjadi faktor pembatas, alangkah lebih baik kandang-
60 kandang tersebut dipisah dengan menggunakan tembok setinggi 0,75-1,00 m.
Kandang bunting, melahirkan dan menyusui bermanfaat bagi keamanan induk yang sedang bunting hingga proses melahirkan, ketenangan induk dalam
menyusui dan merawat anak tanpa diganggu oleh rusa jantan. Kandang ini merupakan kawasan peka yang harus dihindari dari keramaian atau keributan
pengunjung. Rusa bunting sangat sensitif terhadap gangguan sehingga memerlukan tempat yang agak terisolir untuk menjaga janin dalam rahimnya.
Oleh karena itu, penempatan kandang ini sebaiknya agak ke belakang sehingga terhindar dari gangguan. Kandang penyapihan terdiri atas tiga unit dimana antara
anak rusa jantan dan betina harus dipisah untuk menghindari perkawinan sebelum waktunya. Syarif 1974 mengatakan bahwa anak rusa yang belum siap kawin
tidak boleh disatukan atau dikawinkan karena induk rusa akan mengalami kesulitan saat melahirkan, anak yang dilahirkan kurang sehat, berat lahir anak
rendah, dan pertumbuhan badan induk menjadi kerdil. Hal ini karena tulang pinggul induk sempit dan belum tumbuh secara sempurna.
Kandang atraksi merupakan tempat pengunjung memberi makan secara langsung pada rusa. Sejak adanya penangkaran rusa di HP Dramaga, lokasi ini
selalu ramai oleh pengunjung terutama pada saat liburan anak sekolah dengan jumlah pengunjung selama tahun 2008 sebanyak ± 300 orang. Kandang atraksi
terletak dekat dengan jalan utama atau berdampingan dengan zona perkantoran karena pengunjung perlu didampingi oleh petugas terutama apabila rusa jantan
sedang birahi karena terlihat galak. Sedangkan kandang transit berfungsi sebagai tempat transit bagi rusa yang baru datang dari luar penangkaran. Kandang transit
berisi rusa sebanyak 10 ekor terdiri dari dua jantan dan delapan betina. Kandang transit terletak pada bagian belakang kandang atraksi untuk menghindari
kebisingan karena rusa yang baru datang memerlukan ketenangan untuk mengembalikan energi yang terbuang selama dalam perjalanan. Di samping itu,
letak kandang transit tidak jauh dengan jalan sehingga mudah dalam pengangkutan rusa yang baru datang.
Kandang karantina disediakan bagi rusa yang sakit dan terletak pada tempat yang sepi karena rusa yang sakit memerlukan tempat yang tenang untuk proses
penyembuhan. Sedang bangunan pengelolaan limbah berupa sisa-sisa pakan,
61 faeces dan urine rusa ditampung dan diolah menjadi kompos. Letak bangunan ini
pada bagian belakang karena menimbulkan bau yang kurang sedap. Gambar bangunan pengelolaan limbah terlihat pada Lampiran 14.
Kandang jepit dan yard merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi rusa yang akan ditimbang pada kandang jepit atau rusa yang akan dibawa keluar areal
penangkaran menggunakan kandang angkut. Oleh karena itu, kandang ini digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu misalnya penimbangan, pemberian
obat melalui oral, vaksinasi, pemberian nomor pada rusa, dan pemotongan ranggah. Kandang jepit dan yard dilengkapi dengan timbangan, ruang penjepit,
dan kandang angkut. Ruang penimbangan disesuaikan dengan ukuran timbangan sehingga rusa hanya bergerak pada satu arah. Menurut Semiadi dan Nugraha
2004, penggunaan kandang ini diperlukan karena rusa mempunyai sifat liar yang apabila dalam keadaan takut, dapat melompati pagar yang tinggi walaupun sudah
lama berada di dalam penangkaran. Namun dengan adanya alat penjepit, rusa bebas dan aman diperlakukan tanpa cidera atau resiko. Yard merupakan bangunan
kandang yang berbentuk bulat atau melingkar dan tertutup rapat yang berfungsi sebagai tempat untuk memberi perlakuan pada rusa. Pada keadaan yang tertutup
dan agak gelap, rusa mudah diberi perlakuan tanpa menimbulkan stres dan rasa takut. Letak yard dan kandang jepit berada di tengah kandang dan bahan dinding
yang digunakan terbuat dari papan dengan tinggi minimal 2,0 m. Kandang penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian secara individu sehingga
letaknya harus berada pada tempat yang aman, tenang dan tidak bising. Shelter merupakan bangunan peneduh yang berfungsi sebagai tempat
berteduh dari hujan dan panas sehingga sebaiknya mempunyai atap Gambar 3.
Gambar 3 Bangunan shelter sebagai tempat berteduh Sumber: Setio 2008.
62 Shelter terdapat pada semua kandang dan terletak pada sudut bagian belakang.
Bangunan shelter sangat diperlukan dalam penangkaran rusa yang menganut sistem intensif sedangkan sistem ranching, dapat menggunakan pohon-pohon
yang rindang atau semak belukar sebagai tempat berteduh yang aman. Tempat makan diletakkan di tengah kandang atau di sudut karena rusa lebih
senang bergerak di sekitar sudut Tuckwell 1998. Tempat makan ada yang berbentuk palungan berukuran panjang 1,5-2,0 m dan lebar 0,5 m atau dapat pula
berbentuk bulat segi 6 berukuran diameter 50-75 cm dengan tinggi 30 cm dari atas permukaan tanah Takandjandji dan Sutrisno 2006. Maksudnya agar pakan tidak
tercecer dan terinjak oleh rusa karena pada umumnya apabila pakan telah terinjak- injak dan bercampur dengan faeces atau urine, rusa tidak mengkonsumsinya lagi.
Oleh karena itu, sebelum pakan diberikan pada rusa terlebih dahulu pakan dipotong-potong sepanjang minimal 5-10 cm. Bahan yang digunakan untuk
membuat tempat makan terdiri dari papan, kayu, dan seng poloslicin dan diletakkan pada bagian tengah atau sudut kandang dimana masing-masing
kandang terdapat satu tempat makan. Tempat minum dan tempat berkubang terletak di tengah atau pada salah satu
bagian sudut kandang. Tempat minum disediakan pada setiap kandang dan berbentuk bak yang dibenamkan ke dalam tanah yang dilengkapi dengan saluran
pembuangan. Cara ini untuk menghindari rusa jantan agar tidak menanduk dan menumpahkan air yang telah disediakan. Tempat minum harus dipisahkan
dengan tempat berkubang untuk menjaga kesehatan rusa dari serangan parasit atau penyakit. Oleh karena itu, tempat minum harus ditutup dengan kawat sehingga
hanya bagian moncong saja yang dapat masuk Semiadi dan Nugraha 2004. Saluran air dan instalasinya diperlukan untuk mengairi pakan, pemeliharaan
kandang, dan kebutuhan rusa. Oleh karena itu, suatu penangkaran harus memiliki bak penampung atau menara air yang dilengkapi dengan pompa air.
Sarana dan prasarana penangkaran rusa dikelilingi oleh pagar sebagai pembatas antara kandang dengan areal di luar kandang. Pagar harus tinggi dan
kuat agar rusa tidak mudah keluar dari areal penangkaran. Tinggi pagar minimal 2,0 m dari permukaan tanah karena umumnya rusa apabila dalam keadaan takut,
63 dapat melompat setinggi mungkin. Tiang pagar ditanam pada kedalaman 50-75
cm dengan pondasi beton, dan ujung bagian atas dari besi siku, dibengkokkan sepanjang 0,5 m dan diberi kawat duri sebanyak 3-4 baris Lampiran 15. Jarak
antar tiang maksimal 2,0 m dan bisa juga berasal dari pohon hidup yang ditanam diantara tiang untuk membantu penguatan pagar. Tiang pagar bisa berupa besi
siku, beton, atau pagar dari pohon hidup. Namun yang perlu diperhatikan dalam pembangunan fasilitas penangkaran adalah memastikan agar tidak ada tonjolan
keluar dari besi atau kawat yang dapat melukai rusa jaminan kualitas. Oleh karena itu sebelum melakukan pembangunan perlu memperhatikan tata letak,
ukuran, jumlah kandang, dan bangunan fisik lainnya sehingga mudah dalam pembuatan pintu penghubung antar kandang atau koridor.
Luasan dari masing-masing sarana dan prasarana perkantoran bervariasi sesuai peruntukkannya, yang terdiri dari bangunan kantor, mess peneliti, pos jaga,
gudang pakan dan obat-obatan, jalan kontrol, kebun pakan, menara air, papan petunjuk dan informasi, lapangan parkir dengan luasan yang bervariasi sesuai
peruntukkannya. Jenis, fungsi, ukuran, dan letak fasilitas perkantoran disajikan pada Tabel 16. Lokasi kantor, dan mes peneliti berada pada topografi yang relatif
datar. Fungsi bangunan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat atau pengunjung yang ingin mengetahui tentang penangkaran rusa.
Bangunan ini berada pada topografi datar dengan kemiringan di bawah 4 Hakim dan Utomo, 2003.
Tabel 16 Jenis fasilitas dan ukuran perkantoran di HP Dramaga
No. Jenis Fasilitas
Ukuran m
Banyaknya unit
Letak
1 Kantor
4 x 5 1
Bagian depan, dekat jalan umum 2
Mess peneliti 4 x 5
1 Di samping kantor
3 Pos jaga
3 x 4 3
Depan kantor dan setiap jalan masuk 4
Gudang 6 x 8
1 Di samping mess
5 Papan informasi
Tinggi 2,0 Sesuaikan
Zona pembiakan dan perkantoran 6
Lapangan parkir 40 x 40
1 Di depan kantordi samping pos jaga
7 Menara air
4 x 6 2
Zona pembiakan dan perkantoran 8
Kebun pakan 2,75 ha
1 Bagian belakang penangkaran, dekat
kantor meterorologi
Lokasi kantor, mes peneliti, dan pos jaga berada pada bagian depan atau dekat dengan jalan utama agar dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung
yang memerlukan informasi. Gudang pakan dan obat-obatan merupakan fasilitas
64 yang berfungsi untuk menyimpan pakan, peralatan dan perlengkapan
penangkaran, alat-alat pertanian, dan obat-obatan. Gudang pakan dan obat-obatan terletak pada bagian samping dari bangunan kantor. Maksudnya agar
memudahkan dalam pengangkutan pakan dan peralatan, serta petugas lebih mudah mengontrol pendistribusian pakan.
Pos jaga merupakan bangunan yang dalam zona perkantoran berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol rusa, serta keamanan sekitar lokasi penangkaran.
Selain itu, pos jaga dapat dijadikan sebagai tempat untuk penjualan tiket masuk menuju lokasi penangkaran. Pos jaga terletak pada beberapa bagian penting yaitu
di depan kandang rusa, dan pada setiap jalan masuk menuju lokasi penangkaran. Bangunan ini berada pada posisi yang strategis sehingga dapat menjangkau semua
lokasi, dekat dengan sumber air, dan berada pada topografi yang datar sehingga tidak banyak memerlukan peningkatan kualitas tapak.
Areal pengembangan kebun pakan merupakan salah satu sarana penting dalam penangkaran karena produktivitas dan perkembangbiakan rusa di
penangkaran sangat tergantung oleh pakan yang tersedia. Areal kebun pakan dikelilingi oleh pagar kawat. Jenis pakan yang akan ditanam selain jenis pakan
unggulan berupa jenis rumput-rumputan baik yang unggul maupun rumput lapangan dan jenis legum. Jenis rumput-rumputan unggul yang ditanam adalah
rumput gajah, king grass, setaria, dan beberapa jenis legum seperti turi, lamtoro, kaliandra, serta jenis rumput lapangan yang berada di sekitar lokasi yang memiliki
kadar protein, lemak, dan serat kasar tinggi yang telah diujicobakan pada rusa seperti kipait, bayondah, aawian, lameta, kolonjono, dan gewor. Kebun pakan
terletak agak jauh ke belakang yakni di sekitar areal perkantoran meteorologi seluas ± 2,75 ha dan lokasinya cukup terbuka sehingga cocok untuk
pengembangan kebun pakan. Menara air diperlukan untuk menyalurkan air ke segala arah, memenuhi
kebutuhan rusa akan minum dan berkubang, kebutuhan petugas untuk masak, mandi, dan mencuci, dan untuk penyiraman pakan. Menara air dilengkapi dengan
pompa air dilengkapi dengan instalasi sebanyak 2 paket, terletak pada lokasi
65 penangkaran dan perkantoran. Menara air terletak pada bagian samping kantor
tetapi agak ke belakang sehingga mudah dalam penyaluran air ke segala arah. Jalan kontrol berfungsi sebagai jalan untuk melihat, mengontrol, dan
mendistribusikan pakan ke dalam kandang atau pedok yang telah disediakan. Lebar jalan kontrol adalah 1,5-2,0 m Takandjandji dan Sutrisno 2006 dengan
dasar paving blok atau campuran bahan pasir dan batu kerikil dengan maksud untuk menghindari lantai agar tidak becek dan berlumpur terutama pada musim
hujan. Menurut Semiadi dan Nugraha 2004, lebar pintu gang jalan kontrol sebaiknya tidak terlalu sempit dan tidak terlalu lebar, tetapi idealnya 2,0-2,5 m
dan letaknya tidak berada di tengah karena rusa sulit digiring secara bersamaan. Jalur jalan gang dapat digunakan untuk menggiring rusa menuju kandang
lainnya Tuckwell 1998. Gang dibuat agak melebar di salah satu ujung dan menyempit pada saat mendekati kandang lainnya sehingga berbentuk huruf ”V”.
Hal ini bermaksud untuk memudahkan penggiringan rusa untuk memasuki kandang yang dituju.
Papan informasi dan petunjuk merupakan tanda yang diperlukan untuk setiap pengunjung agar dapat mengetahui jenis-jenis tanaman atau pedok yang
tersedia. Bentuknya dapat berupa tanda dan tulisan sebagai petunjuk arah lokasi yang dituju. Lapangan parkir disediakan bagi pengunjung dengan menggunakan
lantai dari paving blok. Zona wisata alam memiliki pemandangan cukup indah, dekat dengan setu
gede dan sering dilakukan perlombaan memancing ikan, dekat dengan kota Bogor, mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat,
serta memiliki koleksi jenis pohon baik pohon asli Indonesia maupun pohon asing. Oleh karena itu, areal ini cukup strategis untuk dijadikan sebagai obyek
wisata alam. Jenis fasilitas yang terdapat di dalam areal wisata alam dapat dilihat pada Tabel 17.
Di sekitar areal ini terdapat pengerasan jalan setapak dengan menggunakan paving block, dan pembersihan areal di bawah tegakan terutama yang berhadapan
langsung dengan Setu Gede. Selain itu, pembangunan shelter di dalam areal ini
66 perlu dilakukan sebagai tempat beristirahat sekaligus berfungsi sebagai tempat
untuk menikmati indahnya danau atau setu. Tabel 17 Jenis dan ukuran fasilitas wisata alam di HP Dramaga
No. Jenis Fasilitas
Ukuran m Banyaknya unit
Letak
1 Warung
2 x 3 4
Menghadap setu 2
Toilet 6 x 2
3 Bagian belakang areal wisata
3 Mushola
3 x 4 1
Di samping toilet 4
Bangku 2,5x0,5
4 Menghadap setu
5 Shelter
3 x 4 3
Menghadap setu 6
Jalan setapak 1,5x1.000
1 Sepanjang areal wisata
Karakter dan tampilan areal wisata dapat diubah dengan penempatan sejumlah obyek untuk mewadahi kegiatan wisata. Perlengkapan wisata adalah
unsur-unsur atau elemen pengisi yang dapat mengubah karakter suatu areal. Suatu tapak dan lingkungannya dapat diberi berbagai perlengkapan arsitektur
mikro seperti: bangku, tong sampah, tanda penunjuk arah, lampu jalan, gazebo, tempat parkir dan bak tanaman. Semua obyek tersebut dapat memberi
pemandangan yang mengubah karakter dasar suatu areal Lampiran 16. Penggunaan sarana atau elemen arsitektur mikro dalam zona wisata alam
dapat menciptakan kesan yang harmonis terpadu dalam keseluruhan perilaku dan visual pengunjung. Penerangan buatan dapat berupa lampu-lampu penerang
untuk meningkatkan keamanan pada malam hari, dan signage penunjuk arah, simbol-simbol penanda tempat. Tugas pengelola adalah menyederhanakan dan
mengatur penyampaian informasi penting dengan menggunakan papan iklan secara kreatif untuk mengekspresikan citra tapak sebagai unsur yang positif dalam
lansekap visual penangkaran. Zona penyangga berdekatan dengan areal penangkaran rusa yang berbatasan
dengan pemukiman masyarakat di mana penggunaan lahannya terbatas dan berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi rusa sekaligus bermanfaat bagi
masyarakat sekitar. Zona ini ditujukan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari tanpa harus
memasuki daerah yang dilindungi zona penangkaran.
67
5.4 Analisis Finansial Rusa Timor