23 Iklim sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan jumlah penutupan
vegetasi kawasan. Iklim mempengaruhi bio-fisik dalam hal ketersedian air permukaan dan air tanah, produktivitas tanah, dan iklim mikro. Curah hujan dan
hari hujan mempengaruhi arahan pemanfaatan lahan. Analisis tapak merupakan suatu kegiatan perancangan yang berpusat pada
kondisi-kondisi yang ada, dekat dan potensial dengan sekitar tapak. Menurut White 1985, peran utama dari analisis tapak dalam perancangan adalah
memberikan informasi mengenai tapak sebelum memulai konsep-konsep perancangan sehingga pemikiran dini tentang suatu kegiatan dapat digabungkan
dengan tanggapan-tanggapan yang berarti terhadap kondisi luar. Analisis tapak dilakukan untuk menentukan kegunaan yang paling sesuai
dan dilakukan di atas tapak Laurie 1990. Dalam hal ini program yang timbul merupakan suatu cerminan langsung dari fasilitas dan potensi tapak dalam
konteks regional, sosial dan ekologis yang merupakan himpunan informasi dan data yang diperoleh dari hasil survei. Program pengembangan suatu kegiatan
didasarkan pada studi dari komponen penentu seperti kebutuhan dan ukuran tapak, tipe, bentuk bangunan, dan kontruksi tapak Rubinstein 1969.
2.7 Zonasi
Berdasarkan perencanaan, perancangan, dan analisis tapak, perlu dibangun blok-blok yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi tapak. Ditinjau dari aspek
teknis penangkaran rusa, dan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan faktor pembatas dan efisiensi pengelolaan, perlu dikembangkan beberapa zona
penting di dalam areal penangkaran. Zona yang paling penting adalah zona pembiakan dan zona perkantoran. Zona perkantoran bertujuan sebagai pendukung
atau penunjang dalam usaha penangkaran sedangkan zona pembiakan merupakan inti dari suatu kegiatan penangkaran. Untuk mencapai tujuan penetapan zona-
zona tersebut, perlu dilakukan pembangunan sarana prasarana yang dapat mendukung kegiatan penangkaran yang tidak merubah bentang alam yang ada.
Areal HP Dramaga yang digunakan sebagai lokasi penangkaran rusa timor akan diperuntukkan sebagai kebun pakan, kandang untuk pembesaran, pembiakan,
adaptasi, dan kandang jepit, bangunan pengelolaan kantor, rumah jaga, gudang
24 pakan, obat-obatan, dan alat, kelengkapan penangkaran shelter, kolam, saluran
air, menara air, dan jalan patroli. Selain dimanfaatkan sebagai areal penangkaran rusa timor, HP Dramaga juga dimanfaatkan sebagai tempat penelitian lainnya
seperti uji introduksi beberapa jenis pohon, kegiatan pendidikan dan latihan dendrologi, pemuliaan pohon, ekologi hutan, dan silvikultur, penelitian
persuteraan alam budidaya murbei dan ulat sutera, dan obyek wisata danau Setu Gede. Diharapkan melalui hutan penelitian tersebut dapat dipelajari berbagai
aspek penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan pengembangan IPTEK dan pembangunan kehutanan secara berkelanjutan.
2.8 Partisipasi Masyarakat
Kegiatan pembangunan dan atau pengelolaan dapat menimbulkan dampak sosial terhadap masyarakat di sekitar lokasi pembangunan atau lingkungan yang
dikelola. Elemen-elemen sosial yang perlu dikaji meliputi demografi kependudukan, ekonomi dan budaya untuk mengetahui dampak langsung
terhadap komponen sosial. Partisipasi masyarakat adalah suatu pemberdayaan masyarakat untuk
menggerakkan kemampuannya menjadi pelaku, mengelola sumberdaya, membuat keputusan dan mengendalikan kegiatan yang mempengaruhi kehidupannya
Wells dan Brandon 1993. Jenis partisipasi masyarakat meliputi pengumpulan informasi, konsultasi, pengambilan keputusan, insiatif pelaksanaan dan evaluasi.
Semakin besar keterlibatan masyarakat dalam kegiatan penangkaran rusa, makin besar pula kemungkinan untuk mengajak masyarakat setempat mencapai
tujuan dan kebutuhan konservasi serta pengembangan sumberdaya satwaliar. Dalam menjalankan peran dalam masyarakat, pengelola penangkaran rusa dapat
menjalin hubungan kemitraan, khususnya menangani konservasi fauna setempat. Perlu diingat bahwa, ketika krisis konservasi satwaliar menjadi masalah besar,
tidak satupun lembaga konservasi yang dapat menanganinya sendiri dalam skala lokal, jika tidak melibatkan masyarakat lokal.
3. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN