70 Nilai BCR Benefit Cost Ratio merupakan ukuran kelayakan program
investasi berdasarkan ratio dan cost benefit pada tingkat suku bunga tertentu. Hasil perhitungan analisis finansial menunjukkan bahwa pada tingkat suku bunga
18, nilai BCR pada penangkaran rusa timor di HP Dramaga selama 10 tahun sebesar 1,43 atau lebih besar dari 1 sehingga dapat dikategorikan sebagai program
investasi yang layak untuk dikembangkan. Nilai IRR Internal Rate of Return sebesar 17,31 yang berarti bahwa
kegiatan penangkaran rusa timor di HP Dramaga mempunyai kemampuan untuk mengembalikan modal di atas tingkat suku bunga deposito yang berlaku 18
sehingga kegiatan atau program ini dinilai sangat menguntungkan. Sedangkan waktu pengembalian seluruh biaya investasi Payback Period sebesar 3,14 tahun.
5.5. Manajemen Penangkaran Rusa Timor
Kriteria dan indikator yang menentukan kelayakan penangkaran rusa timor di HP Dramaga dapat didesain setelah aspek bio-ekologi dan fisik lokasi
diketahui. Namun apabila kriteria dan indikator tersebut belum terpenuhi, maka diperlukan management plan rencana pengelolaan, yang disesuaikan dengan
skala prioritas sehingga desain penangkaran rusa dapat ditetapkan berdasarkan kendala yang ada. Umumnya pengelolaan yang dilakukan terhadap satwa adalah
pengelolaan habitat dan populasi. Namun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka pengelolaan dimaksud dapat berupa perbaikan
terhadap bio-ekologi vegetasi, pakan dan rusa, dan fisik lokasi pedokkandang sesuai zona yang ditetapkan, topografi, tanah, air, aliran permukaan, iklim.
5.5.1 Vegetasi Kondisi lokasi penangkaran rusa timor di HP Dramaga sebagian besar
71,26 merupakan hutan tanaman dan 28,74 digunakan sebagai lokasi pengambilan pakan. Pemahaman tentang vegetasi dan perannya terhadap rusa
perlu diketahui oleh pengelola sehingga dapat menetapkan desain penangkaran sesuai dengan kondisi yang ada. Vegetasi yang ada dapat mencerminkan
berbagai tingkatan pohon mulai dari pohon tinggi, rendah, tiang, anakan, semak belukar, dan rumput-rumputan. Fungsi utama vegetasi dalam hal ini pohon adalah
sebagai cover, namun dapat pula menjadi masalah dalam pengelolaan yakni dapat
71 mengurangi akses dan mempengaruhi tata letak. Oleh karena itu perlu pengaturan
secara baik karena kerapatan pohon yang tinggi dapat menyebabkan pergerakan rusa terbatas. Demikian pula dalam pembuatan jalur penahan angin shelter belt
perlu memperhitungkan jarak antar pohon untuk menciptakan perlindungan terhadap angin secara baik. Pemangkasan pruning merupakan salah satu cara
yang dilakukan dalam pengelolaan terhadap vegetasi agar lokasi penangkaran tidak terlalu gelap dan sinar matahari dapat masuk.
5.5.2 Pakan Suplemen pakan tidak terlalu penting apabila hijauan yang ada dikelola
dengan baik untuk dijadikan sebagai pakan. Beberapa teknik pengelolaan hijauan pakan yang perlu dilakukan adalah memilih jenis hijauan pakan yang akan
ditanam, menentukan jarak tanam, perlu atau tidaknya persemaian, menentukan areal yang akan ditanami, sistem penanaman, waktu penanaman yang tepat, dan
mengadakan pemeliharaan secara intensif. Teknik pemilihan jenis hijauan pakan yang akan ditanam, adalah dapat memenuhi kebutuhan pakan rusa baik kualitas,
kuantitas maupun kontinuitas; memiliki fungsi ganda yakni sebagai sumber pakan dan fungsi lainnya; merupakan jenis hijauan pakan lokal; memperhatikan
keanekaragaman jenis, kemudahan, dan produktivitas; serta tidak menimbulkan efek negatif bagi rusa.
5.5.3 Rusa Bentuk pengelolaan yang dilakukan pada penangkaran rusa timor di HP
Dramaga adalah pengelolaan populasi berupa pengaturan luas kandang, pakan, sex ratio, pemeliharaan individu, pengendalian terhadap populasi predator melalui
perburuan dan penangkapan, memulihkan dan meningkatkan populasi yang menurun, pengendalian terhadap penyakit, dan merehabitasi satwa tangkapan
untuk meningkatkan reproduksi dan populasi rusa. Pengembangan penangkaran rusa akan bermanfaat apabila populasi meningkat.
Pengelolaan yang dilakukan dalam kaitannya dengan komponen fisik lokasi, adalah pengelolaan terhadap pedok atau kandang, topografi, tanah, air, aliran
permukaan, dan iklim. Namun pada umumnya keadaan fisik lokasi HP Dramaga
72 sangat mendukung dan layak untuk dijadikan sebagai penangkaran rusa sehingga
pengelolaan terhadap fisik lokasi hampir tidak menjadi masalah. Hal penting yang perlu diketahui dalam pembangunan pedok atau kandang
adalah disesuaikan dengan habitat secara alami di mana rusa timor dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi topografi. Dengan demikian lokasi atau
kandang-kandang penangkaran berada pada kemiringan lereng di bawah 30 agar energi yang dikeluarkan oleh rusa untuk bergerak lebih efisiensi dan induk-induk
rusa yang sedang bunting terjamin kesehatannya Sumanto 2006. Perilaku rusa akan mempengaruhi bentuk kandang dan sebaliknya bentuk kandang
mempengaruhi perilaku rusa sehingga terdapat hubungan antara perilaku, dan bentuk kandang yang dibangun.
5.6. Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat