Komponen Fisik Lokasi HASIL DAN PEMBAHASAN

51 Dari 12 jenis reptil yang ditemukan di HP Dramaga, dua diantaranya yakni ular sanca hijau dan sanca bodo termasuk jenis yang dilindungi berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 327KptsUm51978 tanggal 29 Mei 1978, SK Menteri Pertanian No. 716KptsUm101980 tanggal 4 Oktober 1980, dan SK Menteri Kehutanan No. 301Kpts-II1991 tanggal 10 Juni 1991. Kedua jenis ular yang disebutkan di atas, diketahui sangat berbahaya dan dapat menjadi predator bagi anak rusa yang baru lahir. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan antara lain melalui pengontrolan dan perbaikan terhadap sarana kandang. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh 31 spesies aves di areal HP Dramaga Lampiran 10, tujuh jenis diantaranya termasuk jenis yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP RI nomor 7 Tahun 1999. Jenis-jenis tersebut adalah elang bondol Haliastur indus, elang jawa Spzaetus bartelsi, raja udang Alcedo coerulescen, cekakak sungai Halcyon chloris , kipasan Rhipidura javanica, burung madu kelapa Anthreptes malacensis , dan burung madu biasa Nectarinia jugularis. Hasil pengamatan Solihati 2007, di HP Dramaga ditemukan 29 jenis burung dimana dua jenis diantaranya merupakan endemik Jawa yakni elang jawa Spizaetus bartelsi dan tepus dada putih Stachyris grammiceps. Potensi satwa tersebut memiliki nilai penting sebagai tambahan obyek wisata dalam kerangka keterpaduan pengembangan areal penangkaran rusa sebagai areal wisata.

5.2 Komponen Fisik Lokasi

Gambaran hasil analisis kondisi fisik lokasi penangkaran rusa timor di HP Dramaga disajikan pada Tabel 13. Aksesibilitas menuju penangkaran rusa di HP Dramaga sangat mudah dijangkau baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Lokasinya dekat dengan jalan menuju Sindang Barang, kampus IPB Dramaga dan Setu Gede sebagai tempat rekreasi. Berdasarkan data iklim yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, lokasi penangkaran rusa timor di HP Dramaga diklasifikasikan sebagai iklim type A dan tidak memiliki bulan kering Schmidt dan Ferguson 1951. Temperatur dan kelembaban yang tinggi sangat menguntungkan bagi pertumbuhan dan 52 perkembangan hijauan pakan. White 1985 mengatakan bahwa informasi tentang curah hujan dan jumlah hari hujan berpengaruh terhadap arah pemanfaatan lahan. Kondisi iklim yang tidak memiliki bulan kering menyebabkan air permukaan dan air tanah selalu tersedia, serta produktivitas tanah lebih baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan vegetasi dan hijauan pakan tidak terhambat. Rata-rata kecepatan angin selama penelitian dianggap ringan dan tergolong rendah, yaitu sebesar 2,9 kmjam. Hal ini karena lokasi penelitian dikelilingi oleh vegetasi pohon-pohon yang rindang sehingga dapat menahan angin yang kencang. Tabel 13 Hasil analisis komponen fisik lokasi penangkaran rusa di HP Dramaga No. Komponen Fisik Lokasi Hasil Keterangan 1 2 3 4 1. Aksesibilitas Mudah dijangkau Layak 2. Iklim Tipe A Layak 3. Temperatur ºC 25,53 Layak 4. Curah hujan mm 296,78 Layak 5. Jumlah hari hujan hari 21 Layak 6. Kelembaban 85,75 Layak 7. Topografi Relatif datar Layak 8. Kelerengan 0 - 5 Layak 9. Ketinggian m dpl 244 Layak 10. Jenis tanah Latosol Layak 11. pH tanah 5,0 – 6,0 Layak 12. Sumber air Sungai Layak 13. Intensitas cahaya Cukup ternaungi Layak Hasil penelitian Parisy et al. 1999 menyatakan bahwa lokasi HP Dramaga terletak pada ketinggian 244 m di atas permukaan laut. Secara geografis lokasi ini terletak pada 6 33’8’’ - 6 33’35’’ LS dan 106 44’50’’ - 106 105’19’’BT. Tingkat kemiringan lahan pada lokasi penangkaran rusa di HP Dramaga umumnya relatif datar sampai agak berombak dengan kelerengan 0-5. Kelerengan tanah berpengaruh terhadap pemanfaatan dan daya dukung tanah. Berdasarkan klasifikasi kelerengan tanah, lokasi HP Dramaga cocok untuk melakukan aktivitas penangkaran rusa. Rusa timor dapat beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan yang bervariasi, di mana rusa dapat hidup dan berkembang biak pada ketinggian tempat mulai dari 200-500 m di atas permukaan laut. Bahkan ada juga yang menyatakan rusa timor dapat hidup sampai pada ketinggian 2.600 m dpl. Menurut Lembaga Penelitian Tanah 1981 yang dikutip dari Parisy et al. 1999, tanah pada areal HP Dramaga termasuk latosol coklat kemerahan dengan 53 bahan induknya tuf volkan intermedier. Ciri-cirinya adalah ketebalan tanah 17 cm, berwarna kuning kemerahan 7,5 YR 68, lembab pada kedalaman 150-167 cm. Di bawah lapisan tanah terdapat lapisan lain yang warna dan teksturnya sama dengan lapisan bahan induk. Lapisan bagian atas tanah termasuk tanah latosol yang berwarna coklat tua kemerahan 5,0 YR 33, lembab dan pada lapisan dalam berwarna lebih cerah 5,0 YR 34, lembab. Tekstur tanah berkisar antara liat sampai liat berdebu halus dengan struktur tanah gumpal sampai remah, konsistensi gembur, dan liat. Solum tanah sangat dalam, dan batas lapisan tanah umumnya baur dengan drainase sedang sampai baik dan air tanah dalam 8-12 m. Reaksi tanah berkisar antara masam sampai sedang dengan pH tanah 5,0-6,0 dan pada lapisan atas terdapat kadar C organik dan N, serta reaksi tanah pada bagian bawah rendah sampai sedang, dan kadar P 2 Q 5 tinggi dan K 2 O sangat rendah pada semua lapisan tanah. Kejenuhan basa rendah dan permeabilitas sedang yakni 4,31 cmjam pada lapisan atas dan 0,22 cmjam pada lapisan bawah. Tanah yang relatif datar merupakan pilihan yang cocok untuk penanaman jenis hijauan pakan. Di dalam areal penangkaran terdapat sungai kecil yang tidak pernah kering dan akan dapat memenuhi kebutuhan rusa untuk minum dan berkubang. Air di samping merupakan kebutuhan rusa yang cukup penting untuk minum dan berkubang, air juga dibutuhkan untuk penyiraman kebun pakan. Rusa jantan yang sedang memasuki masa birahi umumnya senang berkubang. Tidak jauh dari batas lokasi terdapat pula Sungai Cisadane yang mempunyai aliran cukup besar sepanjang tahun. Oleh karena itu lokasi HP Dramaga layak untuk dijadikan sebagai penangkaran rusa. Namun, pengelolaan terhadap kandang, topografi, tanah, air, aliran permukaan, dan iklim terutama pada musim hujan perlu diperhatikan dan ditingkatkan.

5.3 Desain Penangkaran Rusa