43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian  ini  bersifat  deskriptif-kualitatif.  Penelitian  deskriptif  menekankan pada penjelasan secara sistematis dan faktual. Penelitian ini menitikberatkan pada
penjabaran  atau  pendeskripsian  mengenai  temuan  penelitian.  Untuk  itulah  dalam penelitian  ini  analisis  akan  berupa  penjabaran  data  melalui  analisis  dengan
menggunakan teori yang sudah ada. Sementara itu, penelitian secara kualitatif lebih menekankan pada penjabaran
melalui  kata-kata  daripada  deretan  angka-angka.  Penelitian  seperti  ini  memang menjadi jenis penelitian yang banyak digunakan dalam penelitian bidang tertentu
terutama  bidang  sosial  layaknya  sejarah,  antropologi,  ilmu  ,  dan  bahasa  Miles dan Huberman, 1992.
3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Jenis Data
Jenis  data  ini  adalah  data  primer  primary  data.  Data  yang  dikumpulkan didapatkan  langsung  dari  seumber  asli  yaitu  acara  Supernanny.  Data-data  yang
didapatkan ini akhirnya dikumpulkan sehingga menjadi kumpulan data kualitatif. Data yang dikumpulkan merupakan ujaran orang tua dan anak yang muncul dalam
acara  realitas  Supernanny.  Data  berupa  ujaran  tersebut  langsung  dikumpulkan melalui proses transkripsi dari acara realitas Supernanny.
Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  metode  observasi  non  partisipasi. Peneliti  hanya  memperhatikan  dan  mengambil  data  tanpa  ikut  serta  dalam
kegiatan bertutur.
3.2.2 Sumber Data
Sumber  data  yang  dipilih  dalam  penelitian  ini  adalah  tuturan  orang  tua  dan anak  dalam  acara  realita  Supernanny.  Acara  ini  merupakan  program  pengasuhan
anak  yang  pertama  kali  ditayangkan  di  Inggris  pada  tahun  2004.  Semenjak penayangan  perdananya,  acara  ini  menarik  perhatian  pemirsa  di  negara  asalnya.
Acara  ini  menarik  hingga  3,1  juta  penonton  dengan  14  share  audience  dalam bentuk  rujukan  dan  perbincangan.  Situs-situs  internet  yang  berkaitan  dengan
ulasan acara
televisi layaknya
situs www.imdb.com
dan www.commonsensemedia.org  mencantumkan  ulasan  yang  baik  mengenai  acara
ini.  Tidak  mengherankan,  kesuksesan  acara  ini  akhirnya  membuat  program  ini turut ditayangkan dan bahkan diadaptasi di delapan belas negara.
Pada tahun 2006, Metro TV menayangkan musim kedua dari acara realitas ini. Acara  Supernanny  ini  ditayangkan  tanpa  merubah  konsep  ataupun  konten.
Meskipun  begitu,  ada  beberapa  bagian  sensor  yaitu  sensor  dalam  bentuk  ucapan yang  tidak  layak.  Dengan  mempertimbangkan  bahwa  tidak  ada  perbedaan  yang
sangat  besar  dari  penayangan  acara  asli  dengan  penayangan  yang  muncul  di televisi  local,  maka  penulis  memlih  musim  kedua  Supernanny  sebagai  sumber
data dalam penelitian ini.
Acara  ini  mempunyai  konsep  pengasuhan  anak-anak.  Orang  tua  yang mempunyai  masalah  dalam  berkomunikasi  dengan  anak  mereka  meminta  tolong
ahli pengasuhan anak, Jo Frost untuk membantu mereka. Acara ini menampilkan orang  tua  yang  kesulitan  berbicara  dengan  anak-anak  mereka  mendapatkan
bantuan dan arahan dari ahli pengasuhan. Secara format, dalam acara ini muncul seorang  pengasuh  bernama  Jo.  Kedatangan  Jo  Frost  ke  berbagai  keluarga
didasarkan  pada  permintaan  orang  tua  untuk  mendapatkan  pertolongan.  Teknik yang  digunakan  Jo  adalah  memberikan  masukan  dan  arahan  kepada  orang  tua
tentang cara berbicara kepada anak-anak. Berkat keberhasilan teknik pengasuhan tersebut,  acara  ini  bertahan  selama  delapan  tahun  dengan  rating  yang
mengesankan.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  merupakan instrumen  yang  dapat  membantu  proses  penayangan  dan  analisis  data.  Untuk
instrumen  pengumpulan  data,  serial  realitas  Supernanny  diunduh  dari www.youtube.com    menggunakan  www.keepvid.com.  Acara  yang  telah  berhasil
diunduh ini ditayangkan di komputer dengan menggunakan media pemutar video yaitu  VLC  Video  Player.  Dari  penayangan  ini,  percakapan  yang  muncul  antara
orang  tua  dan  anak  ditranskripsi  dari  hasil  menayangkan  dan  mendengar percakapan acara yang sudah diunduh. Proses transkripsi dilakukan secara manual
dengan  mendengarkan  percakapan  menggunakan  headset  yang  kemudian  ditulis di  lembar  transkripsi  tanpa  menggunakan  bantuan  alat  transkripsi.  Alat  tulis,
lembar  transkripsi  dan  lembar  verifikasi  menjadi  instrumen  yang  membantu peneliti dalam menganalisis data.  Instrumen penting lainnya dalam  penelitian ini
adalah  kemampuan  kognitif  peneliti  sebagai  human  instrument  untuk  memilah, memilih, dan menelaah data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
teori  yang  sudah  ada  untuk  menemukan  tindak  tutur,  prinsip  kerjasama,  dan prinsip kesantunan.
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data