2.4 Model Penelitian
Tindak Tutur Tuturan Orang Tua dan
Pendekatan deskriptif- kualitatif
Supernanny Pragmatik
Teori Tindak Tutur Austin 1962, Searle
1975, dan Levinson 1983
Teori Prinsip Kerjasama Grice 1975 Teori
Prinsip Kesantunan Leech 1983
Temuan Penelitian Analisis Data
Jenis Tindak Tutur
Maksim dan Hubungan Prinsip
Makna Tindak Tutur
Fungsi Tindak Tutur
Penelitian tentang tindak tutur dalam acara realitas Supernanny menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pada dasarnya, pendekatan deskriptif-kualitatif
menerapkan penjabaran secara deskriptif hasil temuan dan analisis yang dilakukan pada data-data yang ditemukan. Data yang diambil adalah ujaran-ujaran yang
muncul dalam interaksi dan komunikasi orang tua dan anak dalam acara realitas Supernanny. Acara ini merupakan acara yang sarat dengan konteks situasi karena
orang tua akan mengujarkan sesuatu dengan konteks yang ada. Karena keberadaan konteks situasi tutur sangat berpengaruh dalam ujaran orang tua dan anak, maka
teori utama yang digunakan adalah teori pragmatik, dengan lebih memfokuskan pada teori tindak tutur. Sesuai dengan konsep konteks situasi tutur dalam
pragmatik, teori tindak tutur akan mampu mendukung penelitian ini dengan menjabarkan bentuk, fungsi, dan makna tindak tutur sebagaimana telah
dikonsepkan oleh Austin 1962 dan Searle 1975. Teori tindak tutur didukung oleh teori Levinson 1983 untuk menyokong penjelasan dan penelahan tindak
tutur yang muncul dalam ujaran antara orang tua dan anak. Lebih jauh lagi, dalam penelitian ini, tindak tutur bukanlah satu-satunya
aspek yang dianalisis. Aspek prinsip kerjasama dan prinsip kesantunan juga dianalisis. Dalam komunikasi orang tua dan anak, dua hal ini turut serta menjadi
acuan dalam komunikasi. Prinsip kerjasama merupakan teori yang diciptakan oleh Grice 1975. Sementara itu, prinsip kesantunan merupakan temuan dari ilmuwan
Leech 1983 untuk menanggapi bahwa tidak selamanya pengujaran sesuatu oleh penutur akan mengikuti prinsip kerjasama. Melalui prinsip kesantunan, penutur
akan mempertimbangkan nilai kesantunan yang mampu disampaikannya dalam
tuturan dengan mempertimbangkan konteks situasi yang ada. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dibahas pula keterkaitan antara prinsip kerjasama dan
prinsip kesantunan dengan melihat keterkaitan antara maksim-maksim yang membangun kedua prinsip tersebut. Dengan mengaitkan kedua prinsip tersebut,
analisis yang dilakukan akan menjelaskan hubungan antara prinsip kerjasama dan prinsip kesantunan yang muncul dalam tuturan orang tua dan anak.
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif menekankan pada penjelasan secara sistematis dan faktual. Penelitian ini menitikberatkan pada
penjabaran atau pendeskripsian mengenai temuan penelitian. Untuk itulah dalam penelitian ini analisis akan berupa penjabaran data melalui analisis dengan
menggunakan teori yang sudah ada. Sementara itu, penelitian secara kualitatif lebih menekankan pada penjabaran
melalui kata-kata daripada deretan angka-angka. Penelitian seperti ini memang menjadi jenis penelitian yang banyak digunakan dalam penelitian bidang tertentu
terutama bidang sosial layaknya sejarah, antropologi, ilmu , dan bahasa Miles dan Huberman, 1992.
3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Jenis Data
Jenis data ini adalah data primer primary data. Data yang dikumpulkan didapatkan langsung dari seumber asli yaitu acara Supernanny. Data-data yang
didapatkan ini akhirnya dikumpulkan sehingga menjadi kumpulan data kualitatif. Data yang dikumpulkan merupakan ujaran orang tua dan anak yang muncul dalam
acara realitas Supernanny. Data berupa ujaran tersebut langsung dikumpulkan melalui proses transkripsi dari acara realitas Supernanny.