Tindak Tutur Prinsip Kerjasama Prinsip Kesantunan

akan memberikan tanggapan yang tepat sesuai dengan maksud penutur dan konteks tuturan tersebut. 3. Tujuan tuturan adalah maksud yang ingin disampaikan oleh penutur. Pada dasarnya setiap ujaran yang dituturkan oleh penutur mempunyai tujuan yang ingin disampaikan kepada lawan tutur. Penutur bisa saja menuturkan bermacam-macam tuturan untuk tujuan yang sama, atau mempunyai maksud yang berbeda dalam bentuk ujaran yang sama. 4. Tuturan sebagai bentuk tindakan atau sebuah tindak tutur. Pragmatik menelaah bahasa dengan cakupan yang lebih luas dari sekedar tata urutan kata dan pemaknaan internal bahasa. Melalui tindak tutur, penutur bertindak dengan bentuk ujaran yang mampu memengaruhi lawan tuturnya. 5. Ujaran atau tuturan merupakan produk dari tindakan verbal. Hal ini dikarenakan dari sudat pandang pragmatik, ujaran bukan saja sebuah bentuk konkret dari susunan gramatikal sebuah bahasa. Pragmatik memandang ujaran sebagai bentuk nyata dari tindakan yang muncul dengan bentuk berupa tindakan verbal dalam konteks situasi tertentu.

2.2.2 Tindak Tutur

Austin 1962 menjelaskan tindak tutur sebagai ujaran atau tuturan yang muncul dalam sebuah peristiwa tutur dan memiliki kekuatan atau daya terhadap lawan tuturnya. Austin ini menyiratkan bahwa ujaran yang dituturkan seseorang dalam situasi tutur tertentu mempunyai kekuatan layaknya sebuah tindakan. Tindak tutur muncul dikarenakan oleh sebuah ujaran pada kenyataanya tidak hanya menjadi sebuah peristiwa verbal, tetapi juga merupakan representasi tindakan fisik. Dari sisi kelangsungan maksudnya tindak tutur dibedakan menjadoi tindak tutur langsung dan tidak langsung Levinson, 1983. Dari segi fungsi, tindak tutur dibedakan menjadi deklaratif, representatif, komisif, direktif, dan ekspresif. Sementara itu, tindak tutur dapat dibedakan menjadi tiga makna yaitu lokusi tindak tutur yang maknanya hanya terikat dari bentuk ujaran ilokusi tindak tutur yang memberikan daya pada tuturan sehingga maksud atau tujuan tuturan bisa sampai kepada lawan tutur dan perlokusi tindak tutur yang menunjukkan efek terhadap lawan tutur Austin, 1962.

2.2.3 Prinsip Kerjasama

Prinsip kerjasama merupakan prinsip yang mengatur percakapan antara penutur dan petutur di dalam peristiwa komunikasi Suardana, 2013: 30. Pada dasarnya, dalam sebuah percakapan penutur dan petutur akan bertukar informasi dalam jumlah dan cara tertentu. Grice 1975 menciptakan konsep prinsip kerjasama percakapan untuk melihat interlokutor dalam percakapan melakukan sesuatu kerjasama dalam berkomunikasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konsep prinsip kerjasama merupakan sebuah konvensi tersirat yang diciptakan oleh interlokutor dalam memberikan informasi tertentu dengan cara, jumlah, dan konteks yang tertentu pula.

2.2.4 Prinsip Kesantunan

Prinsip kesantunan adalah prinsip yang mengatur tuturan dari sisi nilai sopan- santun yang berlaku dalam penuturan Leech, 1983. Prinsip ini sangat berhubungan dengan keterkaitan seorang penutur dengan lawan tuturnya. Prinsip kesantunan dalam pragmatik merupakan jawaban bahwa bentuk ujaran yang dituturkan oleh seseorang tidak hanya berkaitan dengan prinsip kerjasama. Ada kalanya penuturan sebuah ujaran berkaitan dengan tingkat kesopanan yang ingin disampaikan penutur melalui ujarannya. Penuturan sesuatu berkaitan tidak hanya dengan diri sendiri self tetapi juga orang lain others.

2.2.5 Acara Realitas