Fungsi Tindak Tutur Teori Tindak Tutur

b Ibu: Apakah kamu sudah mengerjakan PR-mu? Anak: Belum Ma. Kalimat yang diujarkan oleh orang tua adalah kalimat tanya. Dengan demikian modus dari kalimat tersebut adalah menanyakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan rumah. Meskipun begitu, maksud yang ingin dituturkan oleh orang tua adalah memberi perintah kepada anaknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan demikian, fungsi dan maksud kalimat muncul secara tidak langsung dalam ujaran orang tua pada contoh di atas. Untuk itulah, ujaran orang tua yang muncul pada contoh b adalah tindak tutur tidak langsung.

2.3.1.2 Fungsi Tindak Tutur

Fungsi dalam tindak tutur muncul melalui maksud yang muncul dari tuturan. Fungsi tindak tutur dirancang oleh Searle Levinson, 1983: 240 yang ingin mengambarkan bahwa tindak tutur tidak hanya melihat makna dari bentuk ujaran penutur tetapi juga pada intensi penutur terhadap ujaran yang dituturkan. Fungsi tindak tutur terdiri dari lima jenis yaitu deklaratif, representatif, komisif, direktif, dan ekpresif Yule, 1996: 53 - 54. Berikut penjelasan mengenai fungsi tindak tutur. 1. Deklaratif Deklaratif adalah tindak tutur yang mengandung maksud deklarasi atau pemberitahuan yang mampu merubah dunia. Yule 1996: 53 menjelaskan bahwa melalui bentuk deklaratif, penutur merubah dunia melalui perkataan. Leech 1983: 165 menambahkan maksud-maksud yang tergolong ke dalam deklaratif yaitu memutuskan, membatalkan, melarang, memberi maaf, menunda, menginterpretasikan, menggeneralisasikan, membebaskan, membuktikan, dan menerka. Salah satu contoh ujaran yang menggunakan fungsi deklaratif memutuskan adalah seorang pendeta yang berkata I hereby declare you husband and wife. 2. Representatif Representatif asertif yaitu ujaran yang menunjukkan kepercayaan penuturnya seperti statements of fact, assertions, conclusions, and descriptions. Leech 1983: 164 menyatakan bahwa maksud yang tergolong ke dalam maksud representatif adalah menyatakan pendapat, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan, memberi penilaian, mengklasifikasikan, mendeskripsikan, mendefinisikan, membandingkan, mengontraskan, menyimpulkan, menjelaskan, dan memberi contoh. Ujaran „it was a warm Sunday‟ merupakan contoh fungsi representatif memberikan pendapat. 3. Komisif Komisif yaitu ujaran yang menunjukkan kesungguhan penutur terhadap ujarannya dan akan melakukannya dalam tindakan berikutnya. Dengan demikian, dalam penuturan fungsi komisif, penutur menyatakan maksud untuk memberikan tindakan atau ujaran lanjutan berkaitan dengan apa yang dituturkan sebelumnya. Maksud yang dikandung dalam fungsi komisif adalah berjanji, bersumpah, mengancam, menawarkan, mengakui. Ujaran „I will be back‟ merupakan ujaran yang mengandung maksud komisif berjanji. 4. Direktif Direktif yaitu ujaran yang menginginkan petutur untuk melakukan tindakan atas apa yang dituturkan penutur seperti memerintah, menyuruh, bertanya, memohon, menuntut, menyarankan, menantang, meminta, mengundang Leech 1983: 164. Ujaran seperti “Do not make a noise while I am sleeping” merupakan ujaran yang mengandung fungsi direktif. Melalui ujaran tersebut, penutur menyampaikan perintah yang harus dituruti oleh lawan tutur, yaitu untuk diam selama penutur tidur. 5. Ekspresif Tindak tutur ekspresif merupakan ujaran yang mempunyai fungsi untuk menunjukkan perasaan penutur. Tindak tutur ini menggambarkan keadaan psikologis penutur baik saat penutur tersebut merasa senang, sakit, suka, bahagia, sedih, dan sebagainya Cutting, 2002: 17. Fungsi ekspresif bisa saja diakibatkan oleh tindakan penutur maupun petutur. Namun ujaran yang dilontarkan penutur merupakan pengalaman pribadinya. Leech 1983: 164 menyebutkan bahwa ujaran yang mempunyai maksud memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, memperingati, berargumentasi, memberi saran atau nasihat, dan berbelasungkawa tergolong ke dalam fungsi ekpresif. Salah satu contoh ujaran yang merupakan ilokusi ekspresif adalah ujaran „Thank you so much for the help‟ yang mempunyai maksud berterima kasih.

2.3.1.3 Makna Tindak Tutur