Perilaku Konsumen Landasan Teori

commit to user adalah jangan mengarah pada keuntungan, tetapi mencapai keuntungan dengan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Jadi konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar Basu Swasta, 1999:116.

4. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen Perubahan pola hidup dan gaya hidup seseorang selalu terjadi, hal ini mempengaruhi perilaku seseorang dalam menyikapi perubahan tersebut dengan melakukan sesuatu hal. Maka perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut: Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkunganya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka The American Marketing Association. Dari definisi tersebut terdapat ide penting, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis, dan hal tersebut melibatkan pertukaran Setiadi, 2003:3. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan commit to user barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka Kotler, 2000:192. Perilaku konsumen adalah dinamis. Itu berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Itu merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam perilaku konsumen keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, dan psikologi dari pembeli Setiadi, 2003:11. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Faktor Kebudayaan Faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dan paling dasar terhadap perilaku konsumen. Dalam hal ini pemasar harus dapat memahami peran-peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli. Faktor-faktor kebudayaan dapat dijelaskan seperti berikut: commit to user a Budaya Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu akan berbeda dengan orang lain yang bertempat tinggal di daerah lain. b Sub Budaya Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis. c Kelas Sosial Kelas-kelas sosial merupakan susunan yang sudah relatif permanen atau kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, dan anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk dan merek yang berbeda. commit to user 2 Faktor Sosial Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari pengaruh kelompok kecilreferensi, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, oleh karena itu pemasar harus benar-benar memperhitungkannya untuk menyusun strategi pemasaran. Faktor-faktor sosial dapat dijelaskan seperti berikut: a Kelompok KecilReferensi Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. b Keluarga Keluarga dalam kehidupan pembeli dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keluarga orientasi dan keluarga prokreasi. Keluarga orientasi merupakan orang tua seseorang. Dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu keluarga yang ditegakkan melalui commit to user ikatan perkawinan. Dari pasangan hidupnyalah seseorang mendapat masukan dan pengaruh dalam hidupnya. c Peran Dan Status Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya baik dalam keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi seseorang dapat diidentifikasikan melalui peran dan statusnya di dalam setiap kelompok. 3 Faktor Pribadi Faktor-faktor pribadi meliputi karakteristik pribadi seperti: a Umur dan Tahap Daur Hidup Pembeli Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Orang selalu mempunyai keinginan atau kebutuhan yang berbeda sesuai dengan pertambahan usia mereka. b Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok- kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. c Keadaan Ekonomi Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya, tabungan dan hartanya termasuk commit to user persentase yang mudah dijadikan uang, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap pengeluaran lawan menabung. d Gaya Hidup Setiap orang mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Konsep gaya hidup ini apabila dikelola dengan baik oleh pemasar secara cermat dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. e Kepribadian Dan Konsep Diri Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk dan merek. 4 Faktor Psikologis Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat commit to user psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Keputusan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, yaitu teori-teori motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap Kotler, 2000:138. a Teori-teori Motivasi Ahli psikologi telah mengembangkan teori tentang motivasi manusia. Terdapat dua teori yang paling dikenal, yaitu Sigmund Freud, dan Abraham Maslow, yang membawa implikasi yang cukup berbeda terhadap analisis konsumen dan strategi pemasaran. Teori-teori motivasi tersebut diantaranya adalah: i. Teori Motivasi Freud Teori ini mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia sebagian besar bersifat di bawah sadar. Seseorang akan menekan berbagai keinginan seiring dengan proses pertumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial. Keinginan-keinginan ini tidak pernah berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara sempurna. ii. Teori Motivasi Maslow Teori ini menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam sebuah hirarki, dari yang commit to user paling mendesak sampai yang paling tidak mendesak. Hirarki kebutuhan Maslow diperlihatkan dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Hirarki Kebutuhan Maslow Sumber: Kotler, 2000:240 Sesuai dengan urutan pentingnya kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Seseorang akan berusaha untuk memuaskan terlebih dahulu kebutuhan yang paling penting. Bila seseorang berhasil dalam memuaskan suatu kebutuhan yang penting, kebutuhan tersebut tidak lagi menjadi motivator, dan orang itu akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan berikutnya yang lebih rendah tingkat kepentingannya. commit to user b Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berati dari dunia ini. Ada tiga proses presepsi: i. Perhatian Selektif Orang-orang berkontrak dengan sejumlah besar stimulti setiap hari. Misalnya, rata-rata orang mungkin berhubungan dengan lebih dari 1500 iklan setiap hari. Seseorang tidak mungkin dapat mengingat semua stimulti ini. Sebagian besar stimulti akan tersaring keluar. Tantangan yang nyata adalah menjelaskan stimulti mana yang akan diperhatikan orang. ii. Gangguan Selektif Stimulti yang telah diperhatikan pun belum tentu dijumpai dalam cara yang diperkirakan. Setiap orang memasukkan informasi yang diterima ke dalam pikiran mereka. Gangguan selektif menjelaskan kecenderungan orang untuk mengolah informasi menjadi suatu pengertian pribadi. iii. Ingatan Selektif Orang-orang akan melupakan kebanyakan dari hal yang mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan mereka. commit to user c Proses Belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Ahli teori pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimulti, petunjuk, tanggapan, dan penguatan. d Kepercayaan Dan Sikap Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi, dan proses kognitif kepada suatu aspek. Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian. Hal-hal ini kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

5. Proses Pengambilan Keputusan