Ekspor Subsektor Penerbitan menurut Provinsi Asal

57 56 57 268,60 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bandar udara Soekarno-Hatta juga menjadi pelabuhan muat utama untuk ekspor subsektor penerbitan dengan tren yang cenderung meningkat dari tahun 2010 hingga 2015. Pada tahun 2015 ekspor dari bandar udara Soekarno-Hatta mencapai US6.251,4 ribu atau memberikan kontribusi sebesar 27,99 persen terhadap total ekspor subsektor penerbitan. Pada tahun 2015 sebagian besar ekspor dari bandar udara ini merupakan kelompok aktivitas penerbitan lainnya KBLI 58190 senilai US2.931,4 ribu. Ekspor subsektor penerbitan dari pelabuhan Tanjung Emas pada tahun 2015 sebesar US2.035,7 ribu atau mengalami peningkatan sebesar 21,49 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 dan 2012 ekspor dari pelabuhan ini mengalami penurunan sebesar 30,92 persen dan 40,89 persen meskipun demikian pada tahun-tahun berikutnya ekspor dari pelabuhan ini terus mengalami peningkatan. Pelabuhan muat terbesar tahun 2015 selanjutnya adalah bandar udara Ngurah Rai, ekspor subsektor penerbitan dari bandar udara ini mencapai US170,7 ribu atau mengalami penurunan sebesar 31,67 persen dari tahun 2014. Selama tahun 2010 hingga 2015, ekspor yang dimuat dari bandar udara ini mengalami peningkatan terbesar pada tahun 2013 yaitu sebesar 291,55 persen atau mencapai US558,9 ribu.

2.7.3. Ekspor Subsektor Penerbitan menurut Provinsi Asal

Provinsi asal utama ekspor subsektor penerbitan tahun 2015 antara lain Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta dan Lampung. Pada tahun 2014 provinsi asal yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekpor subsektor penerbitan adalah Jawa Barat sebesar 30,31 persen. Pada tahun 2015 kontribusi ekspor terbesar berasal dari Jawa tengah yaitu 29,59 persen sedangkan kontribusi Jawa Barat turun menjadi 16,75 persen. Ekspor dari provinsi Jawa Tengah mencapai nilai US6.608,2 ribu pada tahun 2015, nilai ini mengalami peningkatan sebesar 127,28 persen dibandingkan dengan ekspor tahun 2014. Menurut kelompok KBLI, ekspor subsektor penerbitan 58 58 yang berasal dari Jawa Tengah sebagian besar merupakan kelompok penerbitan buku KBLI 58110 yaitu sebesar US2.785,0 ribu pada tahun 2015. Tabel 38. Perkembangan Nilai Ekspor Subsektor Penerbitan menurut 10 Provinsi Asal Utama, 2010-2015 Provinsi Asal Nilai FOB Ribu US Perubahan 2015 thd 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 Jawa Tengah 3 175,8 2 937,2 2 399,4 2 660,5 2 907,5 6 608,2 127,28 DKI Jakarta 9 584,6 5 620,4 6 286,3 8 547,5 4 735,6 6 286,3 32,74 Jawa Timur 1 892,5 989,0 2 251,6 1 945,0 1 832,8 3 987,4 117,56 Jawa Barat 12 195,4 10 686,0 9 173,9 12 155,7 4 844,3 3 741,0 -22,78 Banten 1 132,6 1 465,5 544,8 971,6 1 133,8 1 347,6 18,86 Bali 365,8 295,2 425,9 660,6 391,6 287,0 -26,71 Kepulauan Riau 53,0 138,0 3,1 86,0 42,4 50,1 18,30 Kalimantan Timur 7,8 27,3 44,2 18,3 1,2 21,2 1 745,13 DI Yogyakarta 184,2 13,5 9,5 35,8 2,9 2,5 -12,11 Lampung 0,0 0,0 0,0 12,9 8,0 1,9 -76,00 Lainnya 11,0 38,6 61,3 65,7 83,5 1,3 -98,52 Total Ekspor Subsektor Penerbitan 28 602,7 22 210,7 21 200,0 27 159,6 15 983,6 22 334,5 39,73 Ekspor subsektor penerbitan dari provinsi asal DKI Jakarta menunjukkan tren yang cenderung menurun, pada tahun 2010 mencapai US9.584,6 ribu kemudian mengalami penurunan hingga mencapai US6.286,3 ribu pada 2015. Meskipun demikian pada tahun 2012 dan 2013 ekspor dari DKI Jakarta mengalami peningkatan sebesar 11,85 persen dan 35,97 persen. Ekspor dari provinsi ini sebagian besar merupakan kelompok penerbitan buku KBLI 58110 yang mencapai US3.109,5 ribu pada tahun 2015. Provinsi asal terbesar selanjutnya adalah Jawa Timur yang mencapai US3.987,4 ribu pada tahun 2015. Pada periode 2010 hingga 2015 ekspor dari provinsi ini memiliki kecenderungan meningkat dengan kelompok utama yaitu industri percetakan umum KBLI 18111 yang mencapai US3.690,2 ribu pada 2015. 59 58 1 2 3 4 5 3 175,8 2 937,2 2 399,4 2 660,5 2 907,5 6 608,2 127,28 9 584,6 5 620,4 6 286,3 8 547,5 4 735,6 6 286,3 32,74 1 892,5 989,0 2 251,6 1 945,0 1 832,8 3 987,4 117,56 95,4 686,0 9 173,9 55,7 4 844,3 3 741,0 22,78 32,6 1 465,5 544,8 971,6 33,8 1 347,6 18,86 365,8 295,2 425,9 660,6 391,6 287,0 26,71 53,0 138,0 3,1 86,0 42,4 50,1 18,30 r 7,8 27,3 44,2 18,3 1,2 21,2 1 745,13 184,2 13,5 9,5 35,8 2,9 2,5 12,11 0,0 0,0 0,0 12,9 8,0 1,9 76,00 11,0 38,6 61,3 65,7 83,5 1,3 98,52 02,7 10,7 00,0 59,6 83,6 34,5 9,73 59 Sama dengan tren provinsi DKI Jakarta, ekspor subsektor penerbitan yang berasal dari provinsi Jawa Barat juga mengalami penurunan dalam kurun waktu 2010 hingga 2015. Pada tahun 2010 hampir 42,64 persen ekspor berasal dari provinsi Jawa Barat, nilai kontribusi ini semakin menurun hingga mencapai 16,75 persen pada tahun 2015. Dari nilai ekspor sebesar US3.741,0 ribu pada tahun 2015, ekspor dari provinsi Jawa Barat sebagian besar merupakan kelompok aktivitas penerbitan lainnya KBLI 58190 senilai US3.476,0 ribu. Berbeda dengan Jawa Barat, ekspor subsektor penerbitan dari Banten menunjukkan tren yang datar dari tahun 2010 hingga 2015. Pada tahun 2014 ekspor dari provinsi Banten memiliki kontribusi sebesar 7,09 persen terhadap total ekspor subsektor penerbitan. Pada tahun 2015 nilai kontribusi tersebut kemudian turun menjadi 6,03 persen meskipun nilainya meningkat menjadi US1.347,6 ribu. Kelompok utama dari provinsi ini merupakan aktivitas penerbitan lainnya KBLI 58190 senilai US1.049,6 ribu pada tahun 2015. Gambar 23. Peranan Nilai Ekspor Subsektor Penerbitan menurut Provinsi Asal Utama, 2014-2015 18,19 29,63 11,47 30,31 7,09 3,31 2014 Jawa Tengah DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Barat Banten Lainnya 29,59 28,15 17,85 16,75 6,03 1,63 2015 60 60

2.8. SUBSEKTOR SENI RUPA