Ekspor Ekonomi Kreatif menurut Provinsi Asal

16 Gambar 4. Berat Bersih Ekspor Ekraf Melalui Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tanjung Emas menurut Subsektor Tahun 2015 ribu ton Pelabuhan yang memuat ekspor ekraf terbanyak kedua adalah Pelabuhan Tanjung Perak. Pada tahun 2015 berat bersih ekspor ekraf yang melalui pelabuhan ini adalah 0,51 juta ton atau 20,27 persen dari keseluruhan berat bersih ekspor ekraf. Selanjutnya pelabuhan terbesar ketiga adalah Pelabuhan Tanjung Emas. Pada tahun 2015 berat bersih ekspor yang dimuat adalah sebanyak 0,33 juta ton atau 13,03 persen dari keseluruhan berat bersih ekspor ekraf Indonesia. Jika dilihat lebih lanjut, komoditi-komoditi yang diangkut dari ketiga pelabuhan tersebut sebagian besar adalah komoditi dari subsektor kriya, fashion dan kuliner.

2.1.5. Ekspor Ekonomi Kreatif menurut Provinsi Asal

Jika dirinci menurut provinsi asal barang, sepuluh provinsi asal utama ekspor ekraf selama periode 2010-2015 adalah seperti yang terdapat pada Tabel 6. Dalam tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 2015, ekspor ekraf dari sepuluh provinsi tersebut mencapai 99,79 persen dari keseluruhan ekspor ekraf Indonesia 2015. Provinsi asal utama ekspor ekraf adalah Provinsi Jawa Barat dengan nilai ekspor sebesar US6,50 miliar atau 33,56 persen dari keseluruhan ekspor ekraf Indonesia. Walaupun memiliki nilai ekspor tertinggi namun ekspor ekraf dari Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 0,91 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014. 564,4 505,1 246,1 2,3 0,1 500 1 000 Kriya Fashion Kuliner Penerbitan Seni Rupa Tanjung Priok 408,8 71,6 21,4 5,1 0,2 500 1 000 Kriya Kuliner Fashion Penerbitan Seni Rupa Tanjung Perak 218,8 72,5 34,3 0,3 0,0 500 1 000 Kriya Fashion Kuliner Penerbitan Seni Rupa Tanjung Emas 17 564,4 505,1 246,1 2,3 0,1 500 1 000 Kriya ashion uliner rbitan ni Rupa Priok 8,8 71,6 21,4 5,1 0,2 500 1 000 Kriya uliner ashion rbitan ni Rupa k 218,8 72,5 34,3 0,3 0,0 500 1 000 Kriya ashion Kuliner rbitan ni Rupa as Tabel 6. Nilai FOB, Peranan dan Perubahan Ekspor Ekraf menurut Provinsi Asal, 2010-2015 Provinsi Asal Nilai FOB Juta US Peran thd Total Ekraf 2015 Perubahan 2015 thd 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jawa Barat 4 916,8 5 831,7 5 877,6 6 297,7 6 559,1 6 499,2 33,56 -0,91 Jawa Timur 1 229,3 1 403,5 1 401,4 1 444,3 3 237,7 4 037,4 20,85 24,70 Banten 2 559,4 3 167,2 3 073,7 3 047,7 2 921,7 3 033,2 15,66 3,81 Jawa Tengah 2 010,7 2 106,7 2 080,8 2 261,8 2 453,7 2 714,0 14,02 10,61 Dki Jakarta 1 895,6 2 125,3 1 944,2 1 767,9 1 895,0 2 033,1 10,50 7,29 Kepulauan Riau 181,2 335,4 36,0 203,1 175,8 366,4 1,89 108,42 Bali 336,2 345,6 309,1 282,7 281,7 256,3 1,32 -9,03 Di Yogyakarta 157,2 160,5 195,0 205,0 230,9 243,3 1,26 5,38 Riau 45,8 37,6 392,5 247,2 289,4 87,0 0,45 -69,93 Sumatera Utara 83,2 87,1 87,2 73,7 67,6 54,0 0,28 -20,10 Total 10 Provinsi 13 415,3 15 600,6 15 397,5 15 831,2 18 112,7 19 324,0 99,79 6,69 Lainnya 91,7 40,8 42,1 39,5 52,2 40,1 0,21 -23,23 Total Ekraf 13 507,0 15 641,4 15 439,6 15 870,6 18 164,9 19 364,1 100,00 6,60 Provinsi asal ekspor ekraf terbesar kedua setelah Jawa Barat adalah Jawa Timur. Pada tahun 2015 ekspor ekraf dari provinsi ini mencapai nilai sebesar US4,04 miliar atau 20,85 persen dari keseluruhan ekspor ekraf Indonesia. Berbeda dengan ekspor ekraf dari Provinsi Jawa Barat yang mengalami penurunan, pada tahun 2015 ekspor ekraf dari Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu 24,70 persen. Selanjutnya daerah provinsi asal terbesar ketiga adalah Provinsi Banten. Seperti Jawa Timur, Provinsi Banten juga mengalami peningkatan nilai ekspor ekraf pada tahun 2015, yaitu sebesar 3,81 persen. Nilai ekspor ekraf Banten pada tahun 2015 mencapai US3,03 miliar atau 15,66 persen terhadap keseluruhan ekspor ekraf Indonesia. Dari semua provinsi yang melakukan ekspor ekraf, hanya Provinsi Yogyakarta yang terus mengalami peningkatan nilai ekspor selama periode 2010-2015. Pada tahun 2010, ekspor ekraf dari Yogyakarta hanya mencapai US157,2 juta, selanjutnya terus mengalami peningkatan hingga tahun 2015 mencapai nilai US243,3 juta. Yogyakarta memang salah satu provinsi yang 18 memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai Kota Ekonomi Kreatif 2 . Selama periode 2010-2015, lebih dari 99 persen komoditi ekraf yang diekspor dari provinsi ini berupa komoditi subsektor fashion dan kriya.

2.2. SUBSEKTOR FILM, ANIMASI, DAN VIDEO