27
26
10 11
12 13
14 15
2 3
4 5
6 7
8 992,1
91,1 54,6
77,2 2 808,1
3 575,4 27,33
277,5 352,4
425,0 374,7
384,9 333,4
3,72 868,0
769,4 700,1
694,5 777,1
800,1 2,95
343,9 378,7
387,9 349,6
542,1 787,5
45,26 309,4
343,7 340,7
325,2 314,1
340,5 8,38
219,2 223,3
92,6 73,4
75,1 60,4
8,38 68,6
76,6 10,3
81,1 93,7
46,8 56,69
59,1 50,9
48,8 46,2
54,7 53,4
2,54 64,9
62,3 60,6
56,6 53,9
42,0 22,16
20,5 19,6
16,9 16,2
14,2 13,2
7,02
27
tahun 2011 yang mencapai 45,26 persen, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu turun 0,41 persen.
Tabel 16. Berat Bersih, Nilai FOB, dan Persentase Perubahan Nilai Ekspor Subsektor Kuliner, 2010-2015
Tahun Berat Bersih
Nilai FOB Ribu Ton
Juta US Perubahan Nilai
1 2
3 4
2010 256,8
594,2 -
2011 317,1
863,2 45,26
2012 346,9
960,9 11,32
2013 363,7
956,9 -0,41
2014 422,2
1 081,2 12,98
2015 465,1
1 179,0 9,04
Selama kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2015, nilai ekspor subsektor kuliner terbesar terjadi pada tahun 2015 yang mencapai US1.179,0
juta, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2010 yang mencapai US594,2 juta. Jika dilihat dari berat bersih ekspor subsektor kuliner, berat
bersih ekspor terbesar terjadi pada tahun 2015 yang mencapai 465,1 ribu ton, sedangkan berat bersih ekspor terkecil terjadi pada tahun 2010 yaitu
mencapai 256,8 ribu ton.
2.4.1. Ekspor Subsektor Kuliner menurut Negara Tujuan
Pada tahun 2015, Malaysia merupakan negara tujuan ekspor subsektor kuliner Indonesia terbesar dengan nilai US164,7 juta. Negara tujuan ekspor
terbesar kedua adalah Tiongkok, ketiga adalah Filipina, keempat adalah Vietnam, dan kelima adalah Singapura masing-masing mencapai US159,3
juta, US127,2 juta, US109,0 juta, dan US87,0 juta. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, perkembangan ekspor
subsektor kuliner ke Malaysia tahun 2015 naik sebesar 26,28 persen, Tiongkok naik sebesar 49,44 persen, Filipina turun sebesar 7,21 persen,
Vietnam naik sebesar 3,94 persen, dan Singapura naik sebesar 3,40 persen.
28
28 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
2 0 1 0 2 0 1 1
2 0 1 2 2 0 1 3
2 0 1 4 2 0 1 5
N il
ai F
O B
ju ta
U s
Malaysia Tiongkok
Filipina Vietnam
Singapura
Tabel 17. Nilai FOB Ekspor Subsektor Kuliner menurut Negara Tujuan, 2010-2015
Negara Tujuan Nilai FOB
Juta US Perubahan
‘15 thd ‘14 2010
2011 2012
2013 2014
2015 1
2 3
4 5
6 7
8 Malaysia
49,1 84,8
87,3 123,6
130,5 164,7
26,28 Tiongkok
25,5 70,8
71,6 77,2
106,6 159,3
49,44 Filipina
97,4 119,8
91,4 113,4
137,1 127,2
-7,21 Vietnam
49,5 65,7
77,8 82,0
104,9 109,0
3,94 Singapura
28,7 30,5
63,1 71,4
84,1 87,0
3,40 Thailand
42,0 70,5
103,0 84,7
74,6 74,6
-0,04 Amerika Serikat
33,1 66,0
101,7 51,5
47,3 50,0
5,60 Jerman
3,1 2,4
15,3 6,6
16,3 32,8
101,37 Australia
29,6 30,8
31,4 26,9
34,0 31,5
-7,48 Belanda
13,6 17,1
14,7 13,9
18,1 29,3
61,49 Lainnya
222,7 305,0
303,6 305,6
327,6 313,6
-4,28 Total
594,2 863,2
960,9 956,9
1 081,2 1 179,0
9,04
Diantara 10 besar negara tujuan ekspor subsektor kuliner, peningkatan tertinggi terjadi ke negara Jerman yaitu sebesar 101,37 persen, sedangkan
penurunan tertinggi terjadi pada negara Australia yaitu sebesar 7,48 persen. Perkembangan nilai ekspor subsektor kuliner menurut negara tujuan yang
lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 17 dan Gambar 7. Gambar 7. Perkembangan Nilai FOB Ekspor Subsektor Kuliner
5 Negara Utama, 2010-2015
29
28
10 011
12 13
14 15
2 3
4 5
6 7
49,1 84,8
87,3 23,6
30,5 64,7
26,28 25,5
70,8 71,6
77,2 06,6
59,3 49,44
97,4 119,8
91,4 113,4
37,1 27,2
-7,21 49,5
65,7 77,8
82,0 04,9
09,0 3,94
28,7 30,5
63,1 71,4
84,1 87,0
3,40 42,0
70,5 03,0
84,7 74,6
74,6 0,04
33,1 66,0
101,7 51,5
47,3 50,0
5,60 3,1
2,4 15,3
6,6 16,3
32,8 1,37
29,6 30,8
31,4 26,9
34,0 31,5
7,48 13,6
17,1 14,7
13,9 18,1
29,3 61,49
222,7 305,0
303,6 305,6
327,6 313,6
4,28 94,2
63,2 60,9
56,9 81,2
79,0 9,04
29 20
40 60
80 100
2 0 1 0 2 0 1 1
2 0 1 2 2 0 1 3
2 0 1 4 2 0 1 5
B er
at B
er si
h ri
b u
t o
n
Malaysia Tiongkok
Filipina Vietnam
Singapura
Perkembangan ekspor Indonesia subsektor kuliner menurut negara tujuan jika dilihat dari sisi berat bersihnya dapat dilihat pada Gambar 8 dan
Tabel 18. Gambar 8. Perkembangan Berat Bersih Ekspor
Subsektor Kuliner 5 Negara Tujuan Utama, 2010-2015
Negara tujuan ekspor subsektor kuliner terbesar selama empat tahun terakhir ini adalah Malaysia. Pada tahun 2015 berat bersih ekspornya
mencapai 85,9 ribu ton, atau meningkat sebesar 37,30 persen jika dibandingkan tahun 2014.
Tabel 18. Berat Bersih Ekspor Subsektor Kuliner menurut Negara Tujuan, 2010-2015
Negara Tujuan Berat Bersih Ribu Ton
Perubahan ‘15 thd ‘14
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
7 8
Malaysia 28,1
35,4 42,0
55,0 62,6
85,9 37,30
Tiongkok 8,1
18,4 19,3
20,5 26,1
40,5 55,13
Filipina 45,1
48,0 36,5
45,3 57,1
50,8 -10,99
Vietnam 20,1
23,7 27,0
24,7 30,2
30,2 -0,13
Singapura 9,2
9,6 29,0
36,1 42,3
46,1 8,88
Thailand 16,0
24,8 30,8
27,2 29,5
32,7 10,94
Amerika Serikat 11,0
18,1 28,6
15,5 16,8
17,0 0,83
Jerman 1,1
0,7 4,6
2,0 7,7
16,7 116,77
Australia 9,1
9,7 9,1
8,7 11,6
11,2 -3,61
Belanda 7,1
7,6 6,4
6,1 8,0
13,2 65,99
Lainnya 101,9
121,1 113,8
122,5 130,3
120,8 -7,31
Total 256,8
317,1 346,9
363,7 422,2
465,1 10,15
30
30
Diantara sepuluh negara tujuan utama, persentase perubahan berat bersih ekspor subsektor kuliner tahun 2015 terhadap tahun 2014 yang
terbesar adalah Jerman, yaitu sebesar 116,77 persen. Persentase perubahan berat bersih ekspor subsektor kuliner yang terkecil adalah Filipina, yaitu turun
sebesar 10,99 persen. 2.4.2. Ekspor Subsektor Kuliner menurut Pelabuhan Muat
Pada tahun 2015, Tanjung Priok merupakan pelabuhan muat ekspor subsektor kuliner Indonesia terbesar dengan nilai US748,8 juta atau
peranannya mencapai 63,52 persen terhadap nasional. Pelabuhan muat ekspor terbesar kedua adalah Tanjung Perak, ketiga adalah Batu Ampar,
keempat adalah Sungai Guntung, dan kelima adalah Tanjung Emas masing- masing mencapai US147,5 juta, US91,5 juta, US69,6 juta, dan US69,2
juta. Tabel 19. Nilai FOB Ekspor Subsektor Kuliner menurut Pelabuhan Muat,
2010-2015
Pelabuhan Muat Nilai FOB
Juta US Perubahan
‘15 thd ‘14 2010
2011 2012
2013 2014
2015 1
2 3
4 5
6 7
8 Tanjung Priok
421,2 578,4
593,4 619,9
682,0 748,8
9,79 Tanjung Perak
66,8 86,6
87,1 90,7
120,4 147,5
22,51 Batu Ampar
0,3 84,2
110,3 78,0
69,0 91,5
32,49 Sungai Guntung
0,0 0,0
38,6 42,7
62,2 69,6
11,88 Tanjung Emas
63,4 69,2
69,8 78,8
92,2 69,2
-24,91 Tembilahan
0,0 0,0
12,4 10,8
14,3 17,0
19,35 Soekarno-Hatta U
3,0 4,6
4,0 4,0
7,6 13,5
78,41 PadangTl.Bayur
0,0 0,8
0,0 0,3
7,8 9,8
26,71 Belawan
12,4 18,8
19,4 11,3
7,9 8,1
1,70 Ujungpandang
14,8 2,1
1,4 1,9
1,8 1,2
-36,64 Lainnya
12,3 18,5
24,5 18,5
16,0 2,8
-82,53 TOTAL
594,2 863,2
960,9 956,9 1 081,2 1 179,0
9,04
Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, perkembangan ekspor subsektor kuliner dari Tanjung Priok naik sebesar 9,79 persen, Tanjung Perak
31
30 010
011 012
013 014
015 2
3 4
5 6
7 421,2
578,4 593,4
19,9 682,0
748,8 9,79
66,8 86,6
87,1 90,7
120,4 47,5
22,51 0,3
84,2 110,3
78,0 69,0
91,5 32,49
0,0 0,0
38,6 42,7
62,2 69,6
11,88 63,4
69,2 69,8
78,8 92,2
69,2 24,91
0,0 0,0
12,4 10,8
14,3 17,0
9,35 3,0
4,6 4,0
4,0 7,6
13,5 78,41
0,0 0,8
0,0 0,3
7,8 9,8
26,71 12,4
18,8 19,4
11,3 7,9
8,1 1,70
14,8 2,1
1,4 1,9
1,8 1,2
36,64 12,3
18,5 24,5
18,5 16,0
2,8 82,53
94,2 63,2
60,9 56,9
81,2 79,0
9,04
31 100
200 300
400 500
600
2010 2011
2012 2013
2014 2015
N il
ai F
O B
Ju ta
U S
Jawa Barat DKI Jakarta
Jawa Timur Kepulauan Riau
Riau
naik sebesar 22,51 persen, Batu Ampar naik sebesar 32,49 persen. Sungai Guntung naik sebesar 11,88 persen, dan Tanjung Emas turun sebesar 24,91
persen. Gambar 9. Perkembangan Nilai FOB Ekspor Subsektor Kuliner
menurut Pelabuhan Muat Utama, 2010-2015
Diantara 10 besar pelabuhan muat ekspor subsektor kuliner, peningkatan tertinggi terjadi di bandar udara Soekarno Hatta yaitu sebesar
78,41 persen, sedangkan penurunan tertinggi terjadi di pelabuhan Ujung Pandang yaitu sebesar 36,64 persen. Perkembangan nilai ekspor subsektor
kuliner menurut negara tujuan yang lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 19 dan Gambar 9.
Perkembangan ekspor Indonesia subsektor kuliner menurut pelabuhan muat jika dilihat dari sisi berat bersihnya dapat dilihat pada Gambar 10 dan
Tabel 20. Pelabuhan muat ekspor subsektor kuliner terbesar selama enam tahun terakhir ini adalah Tanjung Priok. Pada tahun 2015 berat bersih
ekspornya mencapai 246,1 ribu ton, atau meningkat sebesar 14,48 persen jika dibandingkan tahun 2014. Peranannya mencapai 52,91 persen terhadap
nasional.
32
32 50
100 150
200 250
300
2010 2011
2012 2013
2014 2015
B er
at B
er si
h R
ib u
T o
n
Tanjung Priok Tanjung Perak
Batu Ampar Sungai Guntung
Tanjung Emas
Gambar 10. Perkembangan Berat Bersih Ekspor Subsektor Kuliner menurut 5 Pelabuhan Muat Utama, 2010-2015
Diantara sepuluh pelabuhan muat utama, persentase perubahan berat bersih ekspor subsektor kuliner tahun 2015 terhadap tahun 2014 yang
terbesar adalah bandar udara Soekarno Hatta, yaitu sebesar 44,84 persen. Persentase perubahan berat bersih ekspor subsektor kuliner yang terkecil
adalah Ujung Pandang, yaitu sebesar 73,09 persen. Tabel 20. Berat Bersih Ekspor Subsektor Kuliner menurut Pelabuhan Muat,
2010-2015
Pelabuhan Muat Berat Bersih
Ribu Ton Perubahan
‘15 thd ‘14 2010
2011 2012
2013 2014
2015 1
2 3
4 5
6 7
8 Tanjung Priok
162,9 202,7
194,4 196,1
214,9 246,1
14,48 Tanjung Perak
41,6 47,6
40,7 49,2
62,8 71,6
14,10 Batu Ampar
0,2 21,7
31,5 27,5
34,2 43,7
27,79 Sungai Guntung
0,0 0,0
24,0 31,6
39,8 44,2
11,04 Tanjung Emas
36,9 32,5
31,4 36,6
42,5 34,3
-19,29 Tembilahan
0,0 0,0
7,5 7,9
9,7 11,3
16,84 Soekarno-Hatta U
0,2 0,3
0,3 0,5
1,1 1,6
44,84 PadangTl.Bayur
0,0 0,4
0,0 0,2
5,0 6,2
24,82 Belawan
4,7 5,9
6,3 5,7
4,0 4,0
-1,01 Ujungpandang
5,0 0,5
0,4 1,6
1,2 0,3
-73,09 Lainnya
5,2 5,4
10,3 6,8
7,0 1,7
-75,53 TOTAL
256,8 317,1
346,9 363,7
422,2 465,0
10,15
33
32
10 011
12 13
14 15
2 3
4 5
6 7
62,9 202,7
94,4 96,1
214,9 246,1
4,48 41,6
47,6 40,7
49,2 62,8
71,6 14,10
0,2 21,7
31,5 27,5
34,2 43,7
27,79 0,0
0,0 24,0
31,6 39,8
44,2 11,04
36,9 32,5
31,4 36,6
42,5 34,3
9,29 0,0
0,0 7,5
7,9 9,7
11,3 6,84
0,2 0,3
0,3 0,5
1,1 1,6
44,84 0,0
0,4 0,0
0,2 5,0
6,2 24,82
4,7 5,9
6,3 5,7
4,0 4,0
-1,01 5,0
0,5 0,4
1,6 1,2
0,3 73,09
5,2 5,4
10,3 6,8
7,0 1,7
75,53 56,8
17,1 46,9
63,7 22,2
65,0 0,15
33
2.4.3. Ekspor Subsektor Kuliner menurut Provinsi Asal Pada tahun 2015, Jawa Barat merupakan provinsi asal ekspor
subsektor kuliner Indonesia terbesar dengan nilai US529,8 juta atau peranannya mencapai 44,94 persen terhadap nasional.
Tabel 21. Nilai FOB Ekspor Subsektor Kuliner menurut Provinsi Asal, 2010-2015
Provinsi Asal Nilai FOB Juta US
Perubahan ‘15 thd ‘14
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
7 8
Jawa Barat 287,2
382,6 397,7
420,3 480,7
529,8 10,22
DKI Jakarta 93,4
126,3 137,2
144,6 141,9
151,8 6,99
Jawa Timur 53,9
74,3 84,2
83,8 120,6
147,2 22,05
Kepulauan Riau 0,7
72,3 7,6
33,2 32,9
91,6 178,01
Riau 1,7
15,4 155,1
99,1 112,5
86,7 -22,90
Banten 50,8
83,9 80,8
73,4 76,3
78,9 3,33
Jawa Tengah 78,1
84,7 75,3
85,6 94,7
70,7 -25,32
Sumatera Barat 0,0
0,9 0,1
0,3 8,1
9,9 21,50
Sumatera Utara 12,6
19,0 19,8
11,3 8,0
8,2 2,10
Sulawesi Selatan 14,8
2,2 1,4
1,9 1,8
1,2 -36,17
Lainnya 1,0
1,6 1,8
3,5 3,5
3,0 -15,46
Total 594,2
863,2 960,9
956,9 1 081,2
1 179,0 9,04
Provinsi asal ekspor terbesar kedua adalah DKI Jakarta, ketiga adalah Jawa Timur, keempat adalah Kepulauan Riau, dan kelima adalah Riau
masing-masing mencapai US151,8 juta; US147,2 juta; US91,6 juta; dan US86,7 juta.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, perkembangan ekspor subsektor kuliner dari Jawa Barat naik sebesar 10,22 persen, DKI Jakarta naik
sebesar 6,99 persen, Jawa Timur naik sebesar 22,05 persen, Kepulauan Riau naik sebesar 178,01 persen, dan Riau turun sebesar 22,90 persen.
Diantara 10 besar provinsi asal ekspor subsektor kuliner, peningkatan tertinggi terjadi di Kepulauan Riau yaitu sebesar 178,01 persen, sedangkan
penurunan tertinggi terjadi di Sulawesi Selatan yaitu sebesar 36,17 persen.
34
34
Gambar 11. Perkembangan Nilai FOB Ekspor Subsektor Kuliner menurut Provinsi Asal Utama, 2010-2015
Perkembangan ekspor Indonesia subsektor kuliner menurut provinsi asal jika dilihat dari sisi berat bersihnya dapat dilihat pada Tabel 22 dan
Gambar 12. Provinsi asal ekspor subsektor kuliner terbesar selama enam tahun terakhir ini adalah Jawa Barat. Pada tahun 2015 berat bersih ekspornya
mencapai 182,0 ribu ton, atau meningkat sebesar 15,66 persen jika dibandingkan tahun 2014. Peranannya mencapai 39,14 persen terhadap
nasional. Tabel 22. Berat Bersih Ekspor Subsektor Kuliner menurut Provinsi Asal,
2010-2015
Provinsi Asal Berat Bersih Ribu Ton
Perubahan ‘15 thd ‘14
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
7 8
Jawa Barat 113,5
139,4 138,2
140,8 157,4
182,0 15,66
DKI Jakarta 32,2
41,6 38,0
36,9 35,6
34,8 -2,23
Jawa Timur 31,0
37,1 37,7
43,1 62,6
71,5 14,22
Kepulauan Riau 0,3
18,5 2,1
11,4 16,7
43,7 161,96
Riau 0,9
4,3 61,3
56,0 66,9
55,6 -16,92
Banten 20,2
24,8 23,4
23,5 27,1
30,2 11,55
Jawa Tengah 47,8
43,3 34,5
42,8 43,6
34,9 -20,00
Sumatera Barat 0,0
0,4 0,0
0,2 5,3
6,2 18,74
Sumatera Utara 4,9
6,0 6,6
5,8 4,1
4,1 0,16
Sulawesi Selatan 5,0
0,5 0,4
1,6 1,2
0,3 -73,08
Lainnya 1,1
1,1 4,7
1,5 1,7
1,5 -7,91
Total 256,8
317,1 346,9
363,7 422,2
465,0 10,15
100 200
300 400
500 600
2010 2011
2012 2013
2014 2015
N il
ai F
O B
Ju ta
U S
Jawa Barat DKI Jakarta
Jawa Timur
35
34 010
011 012
013 14
15 2
3 4
5 6
7 113,5
39,4 38,2
140,8 57,4
82,0 5,66
32,2 41,6
38,0 36,9
35,6 34,8
2,23 31,0
37,1 37,7
43,1 62,6
71,5 4,22
u 0,3
18,5 2,1
11,4 16,7
43,7 1,96
0,9 4,3
61,3 56,0
66,9 55,6
6,92 20,2
24,8 23,4
23,5 27,1
30,2 11,55
47,8 43,3
34,5 42,8
43,6 34,9
0,00 t
0,0 0,4
0,0 0,2
5,3 6,2
8,74 a
4,9 6,0
6,6 5,8
4,1 4,1
0,16 tan
5,0 0,5
0,4 1,6
1,2 0,3
73,08 1,1
1,1 4,7
1,5 1,7
1,5 -7,91
56,8 317,1
46,9 63,7
22,2 65,0
0,15 35
Diantara sepuluh provinsi asal utama, persentase perubahan berat bersih ekspor subsektor kuliner tahun 2015 terhadap tahun 2014 yang
terbesar adalah Kepulauan Riau, yaitu sebesar 191,96 persen. Persentase perubahan berat bersih ekspor subsektor kuliner yang terkecil adalah Sulawesi
Selatan, yaitu sebesar 73,08 persen. Gambar 12. Perkembangan Berat Bersih Ekspor Subsektor Kuliner
5 Provinsi Asal Utama, 2010-2015
2.5. SUBSEKTOR MUSIK