Tabel 15. Construct Realiability dan Variance Extracted Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [
εj] Construct
Reliability Variance
Extrated X11 0,548 0,300
0,700 X12 0,769 0,591
0,409 Assurance
X13 0,599 0,359 0,641
0,677 0,417 X21 0,711 0,506
0,494 Personal
Identification X22 0,609 0,371
0,629 0,608 0,438
X31 0,594 0,353 0,647
Social Identification X32
0,525 0,276 0,724 0,477 0,314
X41 0,503 0,253 0,747
Status X42 0,533 0,284
0,716 0,423 0,269
Y1 0,717 0,514
0,486 Y2 0,677
0,458 0,542
Customer Response
Y3 0,561 0,315
0,685 0,691 0,429
Batas Dapat Diterima ≥ 0,7
≥ 0,5
Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability
dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya
bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik
yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.3.5. Evaluasi Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar
2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk
digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 16. Normalitas Data Assessment of normality
Variable min max
kurtosis c.r.
X11 3 7
-0,530 -1,184
X12 4 7
-0,875 -1,956
X13 4 7
-0,725 -1,621
X21 4 7
-0,234 -0,523
X22 4 7
-0,166 -0,371
X31 3 7
0,769 1,719
X32 4 7
-0,559 -1,249
X41 3 7
-0,726 -1,622
X42 4 7
-0,846 -1,892
Y1 4 7
-0,256 -0,572
Y2 4 7
-0,369 -0,824
Y3 4 7
-0,850 -1,901
Multivariate 3,407 1,018
Batas Normal ± 2,58
Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ±
2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi
masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood
estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam
estimasi selanjutnya.
4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM.
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik.
Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar 3
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Association, Customer Response
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Customer Response
Assurance
d_cr Personal
Identification Y1
er_10 1
1 X11
er_1 X12
er_2 1
1 1
X21 er_4
1 1
X13 er_3
1
1
Brand Association
1 Social
Identification X31
er_6 d_si
1 1
1 d_as
d_pi 1
1 Y2
er_11 1
X32 er_7
1 X22
er_5 1
Status X41
er_8 0,005
d_st X42
er_9 1
1 1
1
Y3 er_12
1
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 1,332
≤ 2,00 baik
Probability 0,058
≥ 0,05 baik
RMSEA 0,053
≤ 0,08 kurang
baik GFI
0,915 ≥ 0,90
baik AGFI
0,868 ≥ 0,90
kurang baik
TLI 0,930
≥ 0,95 kurang
baik CFI
0,947 ≥ 0,94
baik Sumber : Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum
seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model
belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan
demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini.
Gambar 4
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Association, Customer Response
Model Specification : One Step Approach - Modifikasi
Customer Response
Assurance
0,005 d_cr
Personal Identification
Y1 er_10
1 1
X11 er_1
X12 er_2
1 1
1
X21 er_4
1 1
X13 er_3
1
1
Brand Association
1 Social
Identification X31
er_6 d_si
1 1
1 d_as
d_pi 1
1 Y2
er_11 1
X32 er_7
1 X22
er_5 1
Status X41
er_8 0,005
d_st X42
er_9 1
1 1
1
Y3 er_12
1
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 0,996
≤ 2,00 baik
Probability 0,480
≥ 0,05 baik
RMSEA 0,000
≤ 0,08 baik
GFI 0,939
≥ 0,90 baik
AGFI 0,901
≥ 0,90 baik
TLI 1,001
≥ 0,95 baik
CFI 1,000
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel
dalam model.
4.3.7. Uji Kausalitas