akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ditemukan kenyataan ganda. Selain itu, metode diskriptif kualitatif lebih peka dan dapat menyesuaikan
diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Moleong, 1995:5.
Pengambilan scene-scene tersebut berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh John Fiske, dengan menggunakan metode tiga level, yaitu :
Realitas, Representasi, dan Ideologi untuk menginterpretasikan atau memaknai seks bebas dalam video klip Cinta Satu Malam . Pemilihan metode tersebut
karena video klip merupakan bidang kajian yang sangat relevan bagi analisis struktural atau semiotika.
3.2. Kerangka Konseptual
3.2.1. Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan penelitian ini adalah keseluruhan tanda dan lambang berdasarkan pembagian level analisis oleh John Fiske yaitu : level
realitas raelity, level representasi, dan level ideologi yang terdapat pada model perempuan dan laki-laki yang mengandung muatan sensualitas dalam video klip
Cinta Satu Malam . Untuk mengetahui bagaimana pemaknaan sensualitas dalam
video klip Cinta Satu Malam oleh Melinda tersebut.
3.2.2. Korpus Penelitian
Di dalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut korpus. Korpus adalah sekumpulan bahan terbatas, yang
ditentukan pada perkembanganya oleh analisis dengan semacam kesemenaan, bersifat sehomogen mungkin, baik homogen pada taraf waktu sinkroni.
Kurniawan, 2001:70. Korpus harus cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa
unsur-unsur akan memelihara sebuah sistem kemiripan dan perbedaan yang lengkap.
Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi alternative. Korpus dalam penelitian ini adalah model
perempuan dan laki-laki yang mengandung muatn sensualitas terdapat di dalam video klip Cinta Satu Malam oleh Melinda.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini bersal dari data primer dan skunder yang diperoleh dari:
1. Data Primer : pengumpulakan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara dokumentasi dan mengamati video klip Cinta Satu
Malam oleh Melinda secara langsung. 2.
Data Sekunder : data yang berasal dari bahan-bahan referensi, seperti buku-buku artikel dan data dari internet yang berhubungan dengan
objek kajian yang diteliti.
3.4. Teknik Analisis
Data
Analisis data di dalam penelitian ini akan dilakukan berdasarkan sign atau sistem
tanda yang tampak pada model perempuan dan laki-laki yang memiliki muatan sensualitas. Video klip Cinta Satu Malam oleh Melinda akan dianalisis dengan
menggunakan satu tahap pemaknaan. Tahapannya yaitu, video klip Cinta Satu
Malam oleh Melinda akan dipilah dengan menggunakan kerangka analisis semiotika pada film yang dikemukakan John Fiske. Analisis ini dibagi menjadi
berberapa level, yaitu level realitas reality meliputi make-up, setting, property, sudut pengambilan gambar, pencahayaan, tanda non verbal, sedangkan Level
representasi meliputi long shoot, medium shoot, dan close up, serta level ideologi.
Pada level realitas, dianalisis berberapa kode-kode sosial yang merupakan realitas yang ingin diteliti:
1. Bagaimana penampilan, kostum, dan make up yang digunakan oleh
model perempuan dan laki-laki dalam video klip Cinta Satu Malam oleh Melinda yang menampilkan sensualitas.
2. Bagaimana lingkungan atau setting, yang ditampilakan video klip
tersebut yang mengandung muatan nilai-nilai sensualitas. Pada level representasi, yang akan diamati meliputi kerja
kamera,pencahayaan, editing, musik dan suara yang ditransmisikan sebagai kode- kode representasi yang bersifat konvensional. Level representasi ini membantu
dalam melakukan analisis pada level realitas, menunjukan alir cerita melalui
penggambaran tokoh dan setting yang dapat menjurus ke karakter dari pandangan mereka pada level ideologi.
Sedangkan pada level ideologi pada penelitian ini, mengamati ideologi terhadap muatan sensualitas dalam video klip Cinta Satu Malam oleh Melinda..
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek 4.1.1. Video Klip Cinta Satu Malam oleh Melinda