Televisi sebagai Media Komunikasi Massa

perasaan, diberi suatu label atau nama-nama tertentu yang semata-mata setiap komunitas membutuhkan penandaan. Dengan kata lain setiap orang tidak dapat memberi nama semaunya. Otoritas tentang memutuskan sebuah nama sangat tergantung dari kesepakatan yang dapat diterima. Oleh karena itu bahasa dianggap sebagai suatu sistem yang mampu menyajikan realitas secara simbolik sehingga di dalamnya termuat berbagai makna. Makna-makna benda bersifat deduktif sebagaimana adanya tetapi juga bersifat konotatif tergantung pada berbagai penafsiran oleh masyarakatnya Purwasito, 2003:207.

2.5. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa

Pada tahun 1873 seorang operator telegram asala Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel selenium. Joseph May bersama Willoghhby Smith melakukan berberapa percobaan dan dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar. Berberapa waktu kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh Julius Paul Nipkow di Jerman dan disebut sebagai cikal bakal televisi. Pada tahun 1920 John Logie dan Charles Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa. Televisi elektronik agak tersendat perkembanganya pada saat itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi TV elektronik ketika TV mekanik sudah dianggap cukup baik saat itu. Sampai Vladimir Kosmo dan Philo T berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya murah dan hasilnya baik orang-orang mulai meninggalkan TV mekanik. Vladimir Kosmo mendapat bantuan David Sarnoff, Sarnoff meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan yang baik. Selain itu Philo Farnsworth berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahlkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga. Morrisan, 2004: 1. Karena itu Tv merupakan media yang paling disukai oleh para pengusaha di bidang penyiaran dalam menyiarkan produknya. Keistimewaan televisi yang mempunyai unsur audio dan visual sehingga dipercaya mampu menambah daya tarik dibandingkan dengan media massa lain. Televisi memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh media komunikasi lainya.beberapa karakteristik khusus tersebut membuat televisi memjadi media yang menyedot perhatian masyarakat. Adapun karakteristik khusus tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kesan realistis, yaitu penyajian siaran dalam audio visual. 2. Masyarakat lebih tanggap: ditonton dalam suasana santai, rekreatif. 3. Adanya pemilihan area siaran dan jaringan kerja yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. 4. Terkait erat dengan media lain. 5. Cepat, dalam menyebarkan informasi ke masyarakat. 6. Terjangkau luas, dapat menjangkau masyarakat luas. Selain itu, televisi juga memiliki kekurangan, yaitu : 1. Jangkauan pemirsa masal, sehingga pemilihan sesuai mangsa pasar sulit dilakukan. 2. Tayangan relatif singkat, tidak menyampaikan secara lengkap dan rinci. 3. Proses produksinya mahal. 4. Pembuatan iklan TV lebih mahal.

2.6. Penonton Televisi

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM VIDEO KLIP(Analisis Semiotik pada Video Klip Menghapus Jejakmu, Peterpan)

1 9 2

REPRESENTASI KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM VIDEO KLIP (ANALISIS SEMIOTIKA DALAM VIDEO KLIP SUPERGLAD DAN NAVICULA)

0 3 24

REPRESENTASI PRIA METROSEKSUAL DALAM VIDEO KLIP SMASH Representasi Pria Metroseksual Dalam Video Klip Smash (Analisis Semiotika Representasi Pria Metroseksual Melalui Personil Band Dalam Video Klip Smash).

0 0 18

REPRESENTASI PRIA METROSEKSUAL DALAM VIDEO KLIP SMASH Representasi Pria Metroseksual Dalam Video Klip Smash (Analisis Semiotika Representasi Pria Metroseksual Melalui Personil Band Dalam Video Klip Smash).

0 2 19

Representasi Aksi Vandalisme Dalam Video Klip.

0 0 2

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda).

1 9 99

REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP LAKI-LAKI DALAM VIDEO KLIP LAGU “JANJI JANJI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Terhadap Laki-Laki Dalam Video Klip Lagu “Janji Janji” Dipopulerkan oleh Agnes Monica).

3 15 109

REPRESENTASI MASKULINITAS BOYBAND DALAM VIDEO KLIP (Analisis Semiotika Tentang Representasi Maskulinitas Boyband dalam Video Klip Bonamana oleh Boyband Super Junior) Sari

0 3 16

REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP LAKI-LAKI DALAM VIDEO KLIP LAGU “JANJI JANJI” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Terhadap Laki-Laki Dalam Video Klip Lagu “Janji Janji” Dipopulerkan oleh Agnes Monica)

0 0 24

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda)

0 0 22