ini yang mulai meninggalkan nilai dan norma adat ketimuran bangsa Indonesia.
2.3. Komunikasi Audio
Visual Gambar merupakan salah satu wujud simbol atau bahasa visual yang didalamnya
terkandung struktur rupa seperti garis, bnetuk, warna , dan komposisi. Ia dikelompokan dalam kategori bahasa komunikasi non verbal, dibedakan dengan
bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ucapan. Rencana grafis, yang kemudian berkembang menjadi desain komunikasi visual, banyak memanfaatkan daya
dukung gambar sebagai simbol visual pesan guna mengefektifkan komunikasi. Upaya mendayagunakan simbol-simbol visual berangkat dari kenyataan bahwa
bahasa visual memiliki karakteristik yang bersifat khas, bahkan istimewa, untuk menimbulkan efek tertentu pada pengamatanya. Hal demikian ada kalanya sulit
dicapai bisa diungkapkan dalam bahasa verbal, misalnya saat menyampaikan kritik tentang suatu hal.
Umar Hadi 1998:57 dalam catatanya menuliskan, bahasa komunikasi visual adalah ungkapan ide dan pesan dari perancang kepada masyarakat yang dituju
melalui simbol-simbol berwujud gambar, warna dan tulisan. Ia akan menjadi komunikatif apabila bahasa yang disampaikan itu dapat dimengerti oleh khalayak
sasarannya. Ia juga akan berkesan apabila dalam penyajiannya tersebut terdapat suatu keunikan, sehingga ia tampil secara istimewa, mudah dibedakan dengan
yang lainya. Di dalam komunikasi diperlukan sejumlah pengetahuan yang memadai seputar
siapa target sasaran dan bagaimana cara sebaik-baiknya berkomunikasi dengan
mereka. Jika komunikasi yang terjadi semakin baik dan efektif serta lengkap dengan pemahaman kita terhadap hal-hal tersebut, maka akan semakin mudah
untuk menciptakan bahasa visual yang komunikatif. Dewasa ini, komunikasi visual merupakan karya seni terpan yang padat teknologi,
mempunyai dampak yang saqngat komprehemsif kepada masyarakat sebagai khalayank sasaran. Khalayak dalam bentuk komunikasi visual mencakup segala
bidang kehidupan manusia, baik target komersial maupun tujuan sosial. Tinarbuko, 2008:8-9.
2.4. Pesan dan Sistem Simbolik
Komunikasi berpartisipasi dalam penyampaian pesan dengan menggunakan
simbol atau lambang-lambang yang dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama. Pesan, secara sederhana diartikan sebagai isi pikiran, gagasan yang dikirim dari
sumber kepada penerima relatio aspect untuk suatu tujuan mempengaruhi pikiran dan gagasan orang lain. Pesan diwujudkan dengan bentuk lambang berupa
kata-kata, gambar, dan tulisan pesan verbal, dan perilaku non verbal. Komunikasi disebut simbol simbolik karena penggunaan simbol-simbol yang
terorganisasi dan disepakati secara umum sebagai wahan apertukaran gagasan. Sedangkan simbol-simbol yang membangun pesan-pesan disebut juga dengan
tanda tegas De Saussure. Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan orang untuk menyampaikan pikiran, gagasan, pengalaman-pengalaman, tujuan dan ungkapan,
perhatian sehingga sebuah komunikasi dapat terbangun secara alami. Semua yang ada di alam semesta. Seperti objek-objek, peristiwa, pengalaman, hasil pemikiran,
perasaan, diberi suatu label atau nama-nama tertentu yang semata-mata setiap komunitas membutuhkan penandaan.
Dengan kata lain setiap orang tidak dapat memberi nama semaunya. Otoritas tentang memutuskan sebuah nama sangat tergantung dari kesepakatan yang dapat
diterima. Oleh karena itu bahasa dianggap sebagai suatu sistem yang mampu menyajikan realitas secara simbolik sehingga di dalamnya termuat berbagai
makna. Makna-makna benda bersifat deduktif sebagaimana adanya tetapi juga bersifat konotatif tergantung pada berbagai penafsiran oleh masyarakatnya
Purwasito, 2003:207.
2.5. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa