28
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Sleman pada semester gasal tahun pelajaran 20162017 pada bulan November 2016 dengan menyesuaikan jadwal
pelajaran kimia kelas XI IPA 1.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah kemampuan representasi praktikum materi laju reaksi peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sleman dalam ketiga
tingkat representasi yaitu makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Kemampuan representasi dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam
menjawab soal-soal representasi praktikum materi laju reaksi.
D. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Sampling
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sleman yang berjumlah 64 peserta didik yang terdiri dari dua kelas yaitu XI IPA 1
dan XI IPA 2. 2.
Sampel Penelitian dan Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive cluster
sampling, merupakan teknik penentuan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan adalah 1 kelas dari 2 kelas XI IPA
di SMA Negeri 2 Sleman. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI IPA 1 yang berjumlah 32 peserta didik.
29
E. Instrumen Penelitian, Validasi, dan Reliabilitas Instrumen
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti. Kualitas penelitian akan sangat bergantung pada instrumen yang digunakan saat pengambilan data.
Diperlukan alat pengumpulan data atau instrumen yang tepat agar mendapatkan data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Instrumen yang digunakan yaitu:
a Lembar Petunjuk Praktikum
Instrumen berupa lembar petunjuk praktikum untuk empat macam praktikum pada materi laju reaksi. Praktikum yang dilakukan terdiri dari dua
praktikum menggunakan metode eksperimen dan dua praktikum menggunakan metode demonstrasi. Lembar petunjuk praktikum ini digunakan sebagai acuan
peserta didik saat melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan selama praktikum. Lembar petunjuk praktikum terdiri dari judul, tujuan, dasar teori, alat
dan bahan, prosedur kerja, dan data pengamatan. b
Soal Kemampuan Representasi Praktikum Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal representasi
praktikum materi laju reaksi yang dilakukan sebanyak empat kali dengan judul berbeda. Soal representasi praktikum untuk masing-masing praktikum berisi 10
soal dalam bentuk makroskopik, submikroskopik, dan simbolik tentang eksperimen maupun demonstrasi yang telah dilakukan. Kisi-kisi dalam pembuatan
soal representasi praktikum dapat dilihat pada Lampiran 5.
30 2.
Validasi Instrumen Instrumen yang digunakan disusun sendiri oleh peneliti dengan
mengembangkan kisi-kisi. Validasi instrumen dilakukan dengan validasi logis berdasarkan ahli expert judgement oleh dosen dan masukan dari pendidik yang
mengampu mata pelajaran kimia. Validitas suatu instrumen adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu soal mengukur apa yang hendak diukur. Derajat
validitas hanya berlaku untuk suatu kelompok tertentu yang memang telah direncanakan pemakaiannya oleh peneliti Sukardi, 2013.
Hasil penilaian kualitas instrumen berdasarkan ahli expert judgement oleh dosen dan pendidik kimia berupa huruf diubah menjadi nilai kualitatif
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a
Hasil penilaian dari dosen dan pendidik yang mengampu mata pelajaran kimia sebagai validator yang masih dalam bentuk huruf diubah menjadi skor
menggunakan skala Likert Nazir, 2014 dengan ketentuan dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Pemberian Skor Kategori
Skor SK sangat kurang
1 K kurang
2 C cukup
3 B baik
4 SB sangat baik
5
b Setelah data terkumpul dari validator kemudian menghitung skor rata-rata
tiap indikator pada setiap aspek kriteria penilaian dengan rumus:
31 =
Keterangan: = skor rata-rata tiap aspek
= jumlah skor tiap aspek = jumlah penilai
c Mengubah skor rata-rata tiap aspek berupa data kuantitatif menjadi kriteria
kualitatif sesuai dengan kriteria kategori penilaian tiap aspek untuk menentukan kualitas instrumen kemampuan representasi berdasarkan
penilaian ideal Widoyoko 2016, h. 238 dengan ketentuan seperti yang dijabarkan dalam Tabel 2. sebagai berikut.
Tabel 2. Kriteria Kategori Penilaian Ideal Tiap Aspek No.
Rentang Skor
i
Kategori Kualitatif 1.
M
i
+ 1,8 SB
i
SB Sangat baik 2.
M
i
+ 0,6 SB
i
≤ M
i
+ 1,8 SB
i
B Baik 3.
M
i
− 0,6 SB
i
≤ M
i
+ 0,6 SB
i
C Cukup 4.
M
i
− 1,8 SB
i
≤ M
i
− 0,6 SB
i
K Kurang 5.
≤ M
i
− 1,8 SB
i
SK Sangat kurang Keterangan:
= skor rata-rata tiap aspek M
i
= mean ideal M
i
= ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal SB
i
= simpangan baku ideal SB
i
= 12 13 skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Skor maksimal ideal = Ʃ butir kriteria x skor tertinggi
32 Skor minimal ideal
= Ʃ butir kriteria ideal x skor terendah
3. Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang sudah dikerjakan oleh peserta didik digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen secara empiris dengan koefisien reliabilitas
alpha cronbach Arikunto, 2013, h. 122 menggunakan rumus:
11
= − 1
1 − �
� 2
�
2
Keterangan:
11
= koefisien reliabilitas yang dicari n = jumlah butir soal
�
� 2
= jumlah varians butir soal �
2
= varians total Menurut Arikunto 2013, interpretasi besarnya koefisien korelasi yang
digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : reliabilitas sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : reliabilitas tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : reliabilitas cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : reliabilitas rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : reliabilitas sangat rendah
33
F. Teknik Pengumpulan Data