Uji Normalitas Uji Hipotesis

data yang dihitung melalui rumus statistik mempunyai penyebaran yang normal. Dari perhitungan mean akan dikelompokkan dua kelompok yaitu lansia dengan tipe kepribadian Integrated dan lansia dengan tipe kepribadian Disintegrated dengan cara melihat jumlah perhitungan skor dari skala kecemasan lansia dalam menghadapi kematian. Jika jumlah skor lebih besar daripada mean maka dapat dikatakan bahwa lansia tersebut mempunyai kecemasan yang tinggi dalam menghadapi kematian, sedangkan jika jumlah skor lebih kecil atau sama dengan mean maka lansia tersebut mempunyai kecemasan yang rendah dalam menghadapi kematian.

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran data. Apabila data yang dianalisis berbentuk sebaran normal, maka peneliti boleh menggunakan teknik statistik parametrik, sedangkan apabila data yang dioleh tidak merupakan sebaran normal, maka peneliti harus menggunakan statistik non- parametrik, Arikunto 2002; 313-314. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Berdasarkan tabel uji normalitas, pada kolom Asymp.Sig 2-tailed untuk lansia tipe Integrated adalah 0,951 atau angka signifikansi di atas 0.05 0,9510,05 dan untuk lansia tipe disintegrated adalah 0,851 atau angka signifikansi di atas 0,05 0,8510,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai distribusi populasi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel uji normalitas data terlampir.

4.5.2 Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas pada hasil penelitian ini maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis. Adapun hipotesis kerja ha dalam penelitian ini berbunyi: “Ada perbedaan tingkat kecemasan lansia dalam menghadapi kematian ditinjau dari tipe kepribadian lansia”, maka pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan t-test. Berdasarkan tabel Uji t, pada kolom sig. adalah 0,001 atau angka signifikansi di bawah 0,05 0,000,05 maka dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Untuk itu hasil dari perhitungan t-test dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja dalam penelitian ini yang menyatakan “Ada perbedaan tingkat kecemasan lansia dalam menghadapi kematian ditinjau dari tipe kepribadian lansia” diterima. Berdasarkan tabel independent sample test dapat dilihat signifikansi dari antar kelompok. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikansi antar kelompok yang menunjukkan angka di bawah 0,05 gejala perilaku 0,004, gejala kognitif 0,003, dan gejala fisiologis 0,007. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara lansia dengan tipe Integrated dengan lansia tipe disintegrated dilihat dari aspek gejala perilaku, gejala kognitif dan gejala fisiologis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel independent sample test terlampir.

4.6 Analisis Hasil secara Inferensial