4.6 Analisis Hasil secara Inferensial
Perbedaan tingkat kecemasan lansia dalam menghadapi kematian ditinjau dari tipe kepribadian lansia, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
hasil dari perhitungan t-test diperoleh signifikansi 0,001 dengan taraf signifikansi 0,05. Oleh karena 0,0010,05 maka ada perbedaan tingkat kecemasan lansia
dalam menghadapi kematian ditinjau dari tipe kepribadian lansia. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi kematian
ditinjau dari tipe kepribadian lansia. Hasil penelitian yang diperoleh, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
tingkat kecemasan dilihat dari gejala perilaku dan gejala kognitif pada lansia kelompok Integrated dan lansia kelompok disintegrated. Seperti yang telah
dikemukakan di atas, bahwa tingkat kecemasan masing-masing orang akan berbeda satu dengan yang lain dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya
adalah faktor lingkungan, emosi yang ditekan, dan faktor keturunan. Selain karena faktor internal tersebut, kecemasan pada lansia dalam menghadapi kematian juga
disebabkan oleh jenis atau tipe kepribadian lansia tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa tingkat kecemasan lansia dalam menghadapi
kematian akan berbeda antara satu lansia dengan lansia lain. Diharapkan bahwa lansia yang mempunyai tipe kepribadian Integrated akan memiliki tingkat
kecemasan yang rendah daripada lansia yang mempunyai tipe kepribadian Disintegrated. Subjek yang diteliti adalah lansia yang merupakan anggota
Paguyuban Lansia Gusiayu RS. Panti Rahayu yang aktif dalam kegiatan Senam Sehat Lansia. Mereka mungkin memiliki tingkat kecemasan yang berbeda
walaupun tergolong dalam satu kelompok tipe kepribadian, hal ini berhubungan dengan pengalaman hidup dari individu dan situasi yang sedang dihadapi.
Analisis lebih lanjut mengenai perbedaan tingkat kecemasan lansia dalam menghadapi kematian ditinjau dari tipe kepribadian lansia dengan menggunakan
teknik t-test lihat lampiran diperoleh informasi yaitu: 1.
Kelompok Integrated mempunyai perbedaan dengan kelompok Disintegrated dalam aspek gejala perilaku dengan nilai signifikansi sebesar 0,004
0,040,05, 2.
Kelompok Integrated mempunyai perbedaan dengan kelompok Disintegrated dalam aspek gejala kognitif dengan nilai signifikansi sebesar 0,003
0,030,05, 3.
Kelompok Integrated mempunyai perbedaan dengan kelompok Disintegrated dalam aspek gejala fisiologis dengan nilai signifikansi sebesar 0,007
0,0070,05. Perbandingan perbedaan antar kelompok tersebut di atas menunjukkan
bahwa kelompok dengan kelompok disintegrated mempunyai perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi kematian, yaitu dalam aspek gejala perilaku, aspek
gejala kognitif dan aspek gejala fisiologis. Artinya hal tersebut sesuai dengan teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya yang menjelaskan bahwa tingkat
kecemasan masing-masing orang akan berbeda sesuai dengan jenis tipe kepribadian lansia tersebut.
4.7 Pembahasan