Tingkat Kecemasan Cara mengatasi Kecemasan

Pada kesempatan lain, kecemasan digambarkan sebagai state anxiety atau trait anxiety Cattell Scheier, 1961; Spielberger,1972 dalam Clerq, 1994:49 dijabarkan sebagai berikut: State anxiety adalah reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman. Trait anxiety menunjuk pada ciri atau sifat seseorang yang cukup stabil yang mengarahkan seseorang untuk menginterpretasikan suatu keadaan sebagai ancaman yang disebut dengan anxiety proneness kecenderungan akan kecemasan. Orang tersebut cenderung untuk merasakan berbagai macam keadaan sebagai keadaan yang membehayakan atau mengancam, dan cenderung untuk menanggapi dengan reaksi kecemasan. Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa macam- macam kecemasan meliputi state trait anxiety, sedangkan kecemasan dalam kaitan dengan gangguan mental yaitu kecemasan neurotis dan psikotis, berdasarkan sumbernya yaitu kecemasan realitas, neurotik, dan kecemasan moral.

2.1.5 Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan menurut Stuart dan Sundeen 1998:175 dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. b. Kecemasan Sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. c. Kecemasan Berat Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spsesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain. d. Tingkat panik dari kecemasan Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Dengan panik, terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.

2.1.6 Cara mengatasi Kecemasan

Ramaiah 2003:35 memaparkan beberapa pendekatan untuk mengatasi kecemasan. Pendekatan-pendekatan ini mencakup: a. Psikoterapi Istilah ini digunakan untuk banyak sekali metode pengobatan gangguan kejiwaan dan emosi, lebih banyak dengan teknik-teknik psikologi daripada melalui obat-obatan atau pengobatan fisik. Ada dua jenis utama psikoterapi untuk mengatasi keadaan kecemasan. Keadaan ini mencakup psikoterapi wawasan dalam dan psikoterapi pendukung. b. Terapi relaksasi Teknik-teknik relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran seseorang yang mengalami kecemasan jika seseorang tersebut bersedia menerima anjuran dari dokter dan menerapkannya. c. Meditasi Meditasi transcendental atau bentuk-bentuk sederhana lain dari meditasi yang tidak berhubungan dengan ritus-ritus atau praktek keagamaan, mungkin sekali dapat digunakan untuk mengurangi gejala-gejala kecemasan. Berbagai studi penelitian di dunia menunjukkan bahwa meditasi membantu menjaga tingkat optimum fungsi tubuh yang tidak kita kuasai seperti jumlah denyut jantung dalam semenit, pernafasan, pencernaan makanan, dan sebagaianya. d. Obat-obatan Obat-obatan yang digunakan biasanya adalah obat penenang atau anti- depresan untuk mengurangi gejala-gejala kecemasan ini. Obat penenang ialah obat untuk menenangkan saraf atau rasa cemas tanpa berpengaruh pada kesadaran. Obat anti depresan ialah obat yang menghilangkandepresi dengan menjaga keseimbangan bahan-bahan kimia dalam system saraf.

2.1.7 Respon terhadap Kecemasan