Perspektif Ekologis Dalam Psikogerontologi

dekat mereka Havigurst, 1969 dalam Haditono, 1988:4. Ada pendapat yang lain lagi yaitu semua pendapat tersebut tidak ada yang benar seratus persen, sebab hal itu semua tergantung pada sifat kepribadian dan kondisi seseorang Havigurst, 1969 dalam Haditono, 1988:4.

2.2.3 Perspektif Ekologis Dalam Psikogerontologi

Psikogerontologi ekologis Wahl, 1992 dalam Monks 2002:336 melukiskan dan menjelaskan hubungan antara orang lanjut usia dengan lingkungannya, hubungan antara pikiran, perasaan, dan sikap orang lanjut usia dengan sifat-sifat fisik dan sosial lingkungannya. Dipusatkan pada interaksi antara individu dan lingkungan dengan menitikberatkan pada lingkungan alami orang lanjut usia. Lingkungan dapat atau tidak dapat memberikan tantangan pada orang lanjut usia untuk menggunakan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya. Baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial serta kesan umum mengenai orang lanjut usia biasanya masih agak bersifat negatif. Dengan demikian maka aktivitas dan sikap mandiri orang lanjut usia terhambat. Monks, 2002:336. Lingkungan dalam arti yang luas sering tidak terlalu ramah terhadap orang lanjut usia, padahal sangat menentukan bagi kepuasan hidup mereka. Dari penelitian terdahulu yang dilakukan Wahl mengenai pengaruh lingkungan terhadap tingkahlaku orang lanjut usia memberika banyak pengertian mengenai kemungkinan bagi orang lanjut usia untuk mempertahankan kemandiriannya serta kemampuan mereka melalui perubahan situasi lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan dapat merupakan sumber ketegangan dan stres yang makin lama makin berat dirasakan. Tetpai dari hasil penelitian terbukti bahwa banyak orang lanjut usia masih mampu, meskipun mengalami banyak kemunduran fisik, untuk secara aktif memberikan arti pada hidupnya dan masih dapat hidup mandiri. Monks, 2002:337. Orang lanjut usia demi kepentingannya sendiri dapat mentransformasi dan memberikan arti baru pada lingkungannya, mereka masih dapat mengatur dirinya sendiri. Bila lingkungan dan situasi sudah tidak dapat dirubah lagi, tingallah cara- cara kognitif untuk mengatasinya. Bagaimana seseorang mengartikan situasi yang dialaminya sangat menentukan akibat yang ditimbulkannya. Teknik-teknik penyelesaian kognitif ini merupakan unsur sentral dalam teori kognitif integratif mengenai proses menjadi tua yang dikemukakan oleh Thomae.

2.2.4 Teori Kognitif Integratif Mengenai Orang Menjadi Tua