Teori Biologi Mengenai Penuaan

lanjut akan ditemui beberapa masalah yang berkaitan dengan hambatan fisik, perubahan kemampuan motorik, perubahan penampilan, masalah penyesuaian diri, kesepian, rasa jenuh dan tidak aktif. Kematian suamiistri, saudara kandung dan teman-teman dapat menyebabkan kehidupan yang sangat sepi terutama bagi individu dan anak-anaknya berada di tempat yang jauh. Masa lanjut usia, seseorang mempunyai dua kemungkinan untuk mengisi sisa hidup. Pertama, individu lanjut usia menikmat masa tuanya dengan beristirahat total dari semua aktivitas. Kedua, individu lanjut usia ingin tetap aktif sehingga masih tetap merasa berguna. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan rentang usia di batas 60 tahun. Individu lanjut usia ditandai dengan penurunan kondisi fisik, psikis dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jiwa. Usia lanjut perlu diisi kegiatan positif untuk menjaga kondisi fisik dan psikis dan dibutuhkan pula dukungan sosial agar hidupnya tenteram.

2.2.2 Teori Biologi Mengenai Penuaan

a. Teori Mikrobiologi Bruce, 1991; Ivy, dkk,1992; Pacifici Davies, 1991 dalam Santrock, 2002:196 menjelaskan teori mikrobiologi mengenai penuaan sebagai berikut: Dengan menuanya sel-sel, molekul-molekulnya dapat saling terhubung atau melekat sedemikian rupa sehingga dapat menghentikan siklus vital biokimia dan menciptakan bentuk-bentuk kerusakan lain pada saat mereka mengganggu fungsi sel. b. Teori Makrobiologi Teori makrobiologi dikemukakan oleh Walford, 1969 dalam Santrock, 2005:196 sebagai berikut: Penuaan juga dapat dipengaruhi oleh sistem kekebalan, otak, dan homeostatis. Seiring dengan kehidupan yang berlanjut, sistem kekebalan kehilangan beberapa kemampuannya untuk mengenali dan melawan bakteri dan para penyerbu asing, begitu pula dengan sel-sel kanker. Sel-sel kekebalan mungkin juga telah memulai sel-sel kesehatan tubuh sendiri, kemungkinan menghasilkan penyakit-penyakit kekebalan seperti radang sendi dan beberapa penyakit ginjal ringan. Teori lain yang menyatakan tentang proses penuaan adalah teori yang dikemukakan oleh Havigurst 1968 dalam Haditono, 1988:4 yaitu mengenai teori Pelepasan disengagment theory yang dipromosikan oleh Cumming dan Henry. Teori tersebut berpendapat bahwa orang lanjut usia sudah sejak lama menginginkan istirahat, menarik diri dari segala tanggung jawab dan hubungan sosial. Sebaliknya Burgers dalam Decker, 1980 dalam Haditono, 1988:4 mengemukakan kemungkinan yang sebalikknya, yaitu teori Aktivitas activity theory. Mereka berpendapat bahwa orang lanjut usia masih membutuhkan aktivitas dan hubungan sosial seperti sebelumnya. Menurut teori ini orang lanjut usia akan senang bila masih bisa aktif bekerja dan masih mempunyai banyak teman. Ada lagi yang beranggapan bahwa orang lanjut usia sebetulnya ada di tengah-tengah kedua teori tersebut, yaitu mereka melakukan yang disebit selective engagment, yang artinya mereka memindahkan hubungan sosial mereka kepada oarang-orang yang mereka pilih sendiri, misalnya kepada keluarga atau teman dekat mereka Havigurst, 1969 dalam Haditono, 1988:4. Ada pendapat yang lain lagi yaitu semua pendapat tersebut tidak ada yang benar seratus persen, sebab hal itu semua tergantung pada sifat kepribadian dan kondisi seseorang Havigurst, 1969 dalam Haditono, 1988:4.

2.2.3 Perspektif Ekologis Dalam Psikogerontologi