Analisis Data Ranah Afektif Siswa Analisis Deskriptif terhadap Hasil Angket

keterampilan proses sains siswa kelas XI SMA N 1 Kradenan. Rumus yang digunakan: KD = Keterangan: KD = Koefisien determinasi = koefisien korelasi produk momen Sudjana, 2005.

3.7.2.4.3 Perhitungan N-Gain

Melter dalam Hernani et al. 2009 perhitungan N-Gain digunakan untuk mengukur perkembangan hasil belajar siswa, dalam hal ini keterampilan proses sains siswa, dengan rumus: N-Gain = - - Dengan tingkat pencapaian harga N-Gain sebagai berikut: 0,00 – 0,29 = kategori rendah 0,30 – 0,69 = kategori sedang 0,70 – 1,00 = kategori pencapaian tinggi

3.7.2.5 Analisis Data Ranah Afektif Siswa

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai hasil belajar afektif dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kriteria penilaian ditampilkan pada Tabel 3.18. Untuk menentukan skor siswa menggunakan rumus sebagai berikut: Tabel 3.18 Kriteria Skor Afektif Siswa Nilai Kategori 28 ≤ skor ≤ 32 23 ≤ skor ≤ 27 18 ≤ skor ≤ 22 13 ≤ skor ≤ 17 8 ≤ skor ≤ 12 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Tiap aspek dari penilaian afektif dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Rumus yang digunakan yaitu: Tiap aspek dalam penilaian afektif dikategorikan sesuai Tabel 3.19 berikut: Tabel 3.19 Kategori Rata-Rata Nilai Tiap Aspek Penilaian Afektif Rata-rata nilai tiap aspek Kategori 3,4 Nilai ≤ 4,0 2,8 Nilai ≤ 3,4 2,7 Nilai ≤ 2,8 1,6 Nilai ≤ 2,2 1,0 Nilai ≤ 1,6 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

3.7.2.6 Analisis Deskriptif terhadap Hasil Angket

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa baik dikelas eksperimen. Adapun penskoran untuk masing-masing butir seperti pada Tabel 3.20. Tabel 3.20 Penskoran Tiap Butir Angket Pernyataan SS S TS STS Skor Jawaban 4 3 2 1 Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Kriteria penilaian ditampilkan pada Tabel 3.21. Untuk menentukan skor siswa menggunakan rumus sebagai berikut: Tabel 3.21 Kriteria Skor Total Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Nilai tiap Aspek Kategori 40 ≤ skor ≤ 48 30 ≤ skor ≤ 39 21 ≤ skor ≤ 29 12 ≤ skor ≤ 20 Sangat Berkesan Berkesan Cukup Berkesan Tidak Berkesan Pembelajaran disimpulkan berkesan positif kepada siswa jika setidaknya ada 22 siswa yang interpretasi skor angketnya menyatakan sangat berkesan dan berkesan. Tiap aspek dari data respon siswa dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Rumus yang digunakan yaitu: Dari tiap aspek dalam penilaian respon siswa terhadap pembelajaran dikategorikan sesuai kategori yang ditampilkan dalam Tabel 3.22 berikut: Tabel 3.22 Kategori Rata-Rata Nilai Tiap Aspek Respon Siswa Rata-rata nilai tiap aspek Kategori 3,4 Nilai ≤ 4,0 2,8 Nilai ≤ 3,4 2,7 Nilai ≤ 2,8 1,6 Nilai ≤ 2,2 1,0 Nilai ≤ 1,6 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 116

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan proses bervisi SETS berpengaruh positif terhadap keterampilan proses sains siswa dengan indeks r xy sebesar 0,2. Besarnya pengaruh pendekatan proses bervisi SETS terhadap keterampilan proses sains siswa sebesar 4. 2. Siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan proses bervisi SETS dengan 25 siswa menyatakan pembelajaran sangat berkesan dan 13 siswa menyatakan pembelajaran berkesan.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan terkait penelitian ini sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pendekatan proses bervisi SETS agar dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan juga ketercapaian kompetensi dasar ranah kognitif. 2. Guru agar lebih kreatif dalam memilih materi-materi apa saja yang dapat disampaikan dengan pendekatan proses bervisi SETS.