4 Sebagian besar ion hdroksida OH
-
tidak dapat larut. Pengecualiannya adalah hdroksida logam alkali dan barium hidroksida. Kalsium hidroksida CaOH
2
sedikit larut. 5 Sebagian besar senyawa yang mengandung ion klorida Cl
-
, ion bromida Br
-
atau ion iodida I
-
dapat larut. Pengecualiannya senyawa-senyawa yang mengandung ion Ag
+
, ion Hg
2 2+
, dan ion Pb
2+
. 6 Semua ion karbonat CO
3 2-
, ion fosfat PO
4 3-
dan ion sulfida S
2-
tidak dapat larut. Pengecualiannya adalah senyawa-senyawa dari ion logam alkali dan ion
ammonium. 7 Sebagian besar ion sulfat SO
4 2-
dapat larut. Kalsium sulfat CaSO
4
dan perak sulfat Ag
2
SO
4
sedikit larut. Barium sulfat BaSO
4
, merkuri II sulfat HgSO
4
dan timbal sulfat PbSO
4
tidak dapat larut Chang, 2004:93.
2.5 Hasil Penelitian Relevan
2.5.1 The Effects Of Science, Technology, Society, Environment STSE
Interactions On Teaching Chemistry Nuray Yörük, Inci Morgil, Nilgün Seçken, 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan
STSE Sains,
Technology, Society,
Environment selama
pembelajaran kimia. Pembelajaran STSE diterapkan dalam pembelajaran karena penting bagi siswa untuk belajar bagaimana caranya mereka bisa mempraktekan
atau menerapkan pengetahuan daripada sekedar mengingatnya secara langsung. Siswa juga harus disadarkan bagaimana ilmu sains yang dipelajari di sekolah
dapat dihubungkan dengan teknologi dan masyarakat sesuai dengan kegunaan masing-masing.
Pembelajaran bervisi
STSE membuat
siswa lebih
mampu menghubungkan topik dengan pembelajaran, yang meningkatkan interaksi siswa
selama pembelajaran dan membuat lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa dapat dapat terlibat langsung dalam proses penelitian disamping
mencoba untuk membuat hubungan antara konsep dengan topik yang disampaikan dalam pembelajaran. Hal ini dapat berefek positif dalam meningkatkan perhatian
mereka saat pembelajaran berlangsung dan keterampilan proses sains siswa.
2.5.2 Pupil Achievement in Science A Process Approach-Part E Torop, 1971
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keberterimaan siswa terhadap penerapan pembelajara Science A Prosess Approach SAPA. Penelitian
ini melibatkan 21 kelas dan 11 guru dari kelas empat sekolah dasar. Guru sebelumnya telah dipersiapkan untuk menerapkan SAPA di kelas dan dibekali
pula dengan buku pegangan pembelajaran SAPA, meskipun guru masih diberi kebebasan untuk mengembangkannya. Evaluasi yang dipakai adalah pembuatan
laporan atas tugas yang diberikan guru. Tugas yang diberikan berupa aplikasi dari materi yang telah diajarkan guru, sehingga siswa diberi kesempatan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Hasilnya 82 siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran SAPA ini.
2.5.3 Learning by Doing: Experiments and Instruments in the History of