bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik
Berhipotesis Dapat merumuskan dugaan atau jawaban
sementara atau menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua
variabel
atau lebih,
biasanya mengandung cara kerja untuk menguji
atau membuktikan Merencanakan percobaan
Harus memberikan kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan
alatbahan yang akan digunakan, urutan prosedur
yang harus
ditempuh, menentukan
peubah variabel,
mengendalikan peubah. Menerapkan konsep atau
prinsip Harus membuat konsep atau prinsip yang
akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya
Mengajukan pertanyaan Harus
memunculkan sesuatu
yang mengherankan, mustahil, tidak bisa, atau
kontradiktif agar responden atau siswa termotivasi untuk bertanya.
Pemberian skor tiap butir soal KPS perlu diberi dengan cara tertentu, umpamanya masing-masing 1 untuk soal observasi diatas yang berjumlah skornya
5. Untuk respon yang lebih kompleks, misalnya membuat pertanyaan, dapat diberi skor bervariasi berdasarkan tingkat kesulitannya. Umpamanya pertanyaan berlatar
belakang hipotesis diberi skor 3, pertanyaan apa, mengapa, bagaimana diberi skor 2, pertanyaan yang meminta penjelasan diberi skor 1 Rustaman, 2009.
2.4 Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
2.4.1 Pengertian Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Saat suatu zat berupa elektrolit padat dilarutkan dalam air, zat tersebut akan terurai menjadi ion-ionnya. Ion-ion tersebut akan bertumbukan dan
membentuk padatan kembali. Kondisi dimana laju elektrolit terurai dan membentuk ion-ionnya sama dengan laju tumbukan ion-ion tersebut membentuk
Tabel 2.2 lanjutan
padatan kembali disebut kesetimbangan dinamis atau kesetimbangan ionik. Pada kesetimbangan ionik, konsentrasi ion-ion dari elektrolit padat tidak berubah lagi
dengan waktu. Larutan tersebut dikatakan bersifat jenuh Masterton, Hurley, Neth, 2012:91. Konsentrasi zat dalam suatu larutan jenuh disebut kelarutan s. Satuan
kelarutan adalah molL Johari Rachmawati, 2010. Contohnya
ada larutan
elektrolit A
x
B
y
dalam larutan
jenuh. Kesetimbangan ion yang terbentuk antara padatan A
x
B
y
dengan ion-ionnya A
m+
dan B
n-
, yang dapat dituliskan sebagai berikut. A
x
B
ys
x A
m+ aq
+ y B
n- aq
Persamaan kesetimbangannya adalah:
[ ]
Johari Rachmawati, 2010 Karena konsentrasi padatan A
x
B
y
tetap, maka [
] dapat digabung dengan untuk mendapatkan persamaan berikut:
[ ] =
Johari Rachmawati, 2010 Perkalian konsentrasi ion-ion A
m+
dan B
n-
dalam larutan jenuh diberi pangkat sama dengan koefisien reaksinya, x dan y, memberikan hasil kali kelarutan. Nilai
hasil kali kelarutan sifatnya tetap selama suhu tetap. Nilainya sama dengan [
], maka [
] disebut tetapan hasil kelarutan. Apabila kelarutan A
x
B
y
sebesar s, maka nilai konsentrasi stoikiometri ion- ion A
m+
dan B
n-
dalam larutan jenuh berturut-turut adalah x s dan y s.
A
x
B
ys
x A
m+ aq
+ y B
n- aq
x s y s
Dengan demikian, kita peroleh hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan s dari A
x
B
y
dengan tetapan hasil kali kelarutan sebagai berikut:
Johari Rachmawati, 2010 Perumusan
diperuntukkan bagi elektrolit berupa garam dan basa yang sukar larut.
2.4.2 Meramalkan Reaksi Pengendapan
Konsep dapat digunakan untuk meramalkan reaksi pengendapan
elektrolit dalam larutan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai dengan quotion reaksi
. merupakan hasil dari perkalian konsentrasi molar
ion-ion dalam larutan dengan asumsi bahwa zat terurai sempurna. Tidak ada endapan terbentuk
Larutan tepat jenuh, endapan belum terbentuk Endapan terbentuk
Masterton., Hurley., Neth, 2012:479
2.4.3 Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan