104 Dengan demikian
hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara pola makan dan status gizi dengan tingkat
kebugaran jasmani siswa kelas atas SD Rejosari 3 Semin Gunungkidul ”.
8. Koefisien Determinan
Hasil  penelitian  pada  nilai  korelasi  berganda  diperoleh  nilai  r
hitung
0,756.  Dengan  hasil  koefisien  korelasi  tersebut  maka  dapat  diperoleh nilai koefisien determinan r² variablel 0,572. Nilai Koefisien determinan
dikali  100,  merupakan  suatu  alat  untuk  mengukur  besarnya  persentase pengaruh  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikat.  Dengan  demikian  nilai
koefisien  determinan  R
2
diperoleh  sebesar  0,572  X  100  =  57,2  . Berartipola makan dan status gizi memberikan sumbangan sebesar57,2
terhadap  kebugaran  jamsani.  Secara  rinci  sumbangan  efektif  masing- masing faktor adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
No Variabel
SR SE
1 Pola makan
21,42 12,25
2 Status gzi
78,58 44,95
Jumlah 100
57,2
105
B. Pembahasan
Kebugaran jasmani merupakan satu aspek dari kebugaran menyeluruh total fitness. Kebugaran jasmani penting bagi semua orang untuk menjalani
kehidupan  sehari-hari.  Dengan  dimilikinya  kebugaran  jasmani  yang  baik orang akan mampu melaksanakan aktivitas kesehariannya dengan waktu yang
lebih  lama  dibandingkan  dengan  orang  yang  memiliki  kebugaran  jasmani yang  rendah  Suharjana,  2004:  45.  Kebugaran  jasmani  memberikan
kesanggupan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan produktif sehari- hari  tanpa  adanya  kelelahan  berlebihan  dan  masih  mempunyai  cadangan
tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik maupun melakukan pekerjaan yang mendadak.
Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik di dukung oleh berbagai macam  faktor,  yang  mana  dengan  beberapa  faktor  pendukung  tersebut  akan
menjadi meningkatkan kebugaran jasani seseorang. Penelitian ini bermaksud untuk  meneliti  besarnya  hubungan  pola  makan  dan  status  gizi  terhadap
kebugaran  jasmani,  yang  di  indikasikan  mempunyai  pengaruh  terhadap kebugaran  jasmani  seseorang.  Permasalahan  di  atas  menunjukkan  bahwa
konsumsi  makanan  di  pedesaan  masih  belum  terpenuhi  dengan  baik,  dan masih sering mengonsumsi makanan instan yang kurang menunjang gizi. Hal
tersebut disebabkan karena kebanyakan orangtua siswa adalah seorang petani, sehingga  di  pagi  hari  harus  ke  ladang  untuk  mengolah  apa  yang  ditanam.
Makanan  instan  belum  mampu  memenuhi  asupan  gizi  anak,  ini  juga  akan mempengaruhi gizi dan mempengaruhi kebugaran jasmani anak.