Pelaksanaan Program Corporate Sosial Responsibility CSR di Indonesia

41 memenuhi kepentingan bersama semua pihak, baik perusahaan maupun komunitas. Dengan demikian tampak bahwa community development merupakan pelaksanaan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. Khususnya di Indonesia, pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan memang tampaknya lebih cocok dengan program pemberdayaan masyarakat. Diharapkan dengan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang bernafaskan community development dapat mencapai tujuan strategis perusahaan. Disamping untuk mencapai profit optimum juga dapat bermanfaat bagi komunitas.

2.4.4. Pelaksanaan Program Corporate Sosial Responsibility CSR di Indonesia

Terkait dengan pelaksanaan program CSR maka perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik bisnisnya di Indonesia dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Perusahaan yang sudah menempatkan program corporate sosial responsibilty pada strategi inti dan jantung bisnisnya. CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi kepentingan perusahaan. 2. Perusahaan yang menilai Program CSR akan memberi dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya. 3. Perusahaan peringkat merah yang mulai melaksanakan program CSR, dimana pelaksanaannya masih dipandang sebagai komponen biaya yang mengurangi laba perusahaan. 42 4. Perusahaan peringkat hitam, dimana kegiatannya degeneratif, mengutamakan kepentingan bisnis, tidak peduli aspek lingkungan dan aspek sosial disekitarnya. Beberapa ketentuan hukum yang mengatur mengenai pelaksanaan corporate sosial responsibility adalah : 1. Keputusan Presiden No. 90 Tahun 1995 tentang “Perlakuan Pajak Penghasilan atas Bantuan yang diberikan bagi Pembinaan Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I” Pasal 2 butir 1 : “Wajib pajak badan maupun orang pribadi dapat membantu sampai dengan setinggi tingginya 2 persen dari laba atau penghasilan setelah Pajak Pengahasilan yang diperolehnya dalam satu tahun pajak bagi pembinaan Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I” 2. Keputusan Presiden No. 92 tahun 1996, diubah menjadi : “Wajib pajak badan maupun orang pribadi wajib memberikan bantuan bagi pembinaan keluarga prasejahtera dan keluarga Sejahtera sebesar 2 persen dari laba atau penghasilan setelah pajak Penghasilan dalam satu tahun pajak. 3. Undang- Undang No. 9 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara : Pasal 2: Maksud dan tujuan pendirian Badan Usaha Milik Negara adalah Butir e: Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. 4. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-236MBU.2003: 43 Mengikat Badan Usaha Milik Negara untuk menyelenggarakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.PKBL. 5. Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SE-433MBU2003: Setiap Badan Usaha Milik Negara diisyaratkan membentuk unit tersendiri yang bertugas secara khusus mengurusi PKBL. 6. Undang Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 15 butir b: “ Setiap penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan” Pasal 17: “Penanaman modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui wajib mengalokasikan dana secara bertahap bagi pemulihan lokasi yang memenuhi standar kelayakan lingkungan. Pasal 34: “ Badan Usaha atau Usaha perseorangan yang tidak memenuhi kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial akan dikenakan sanksi administratif”. 7. Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas: Ayat 1: “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan ytanggung jawab sosial perusahaan”. 44 Ayat 2: Tanggung jawab sosial dan perusahaan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungakan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperjhatikan kepatuhan dan kewajaran”. Ayat 3: Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan ketentuan peraturan perundang –undangan. Beberapa perusahaan di Indonesia yang telah melakukan progran corporate sosial responsibility di berbagai bidang adalah : Bidang Pendidikan 1. PT Austindo Nusantara Jaya Pusat kreatif di SD Percobaan Mangunan, Yokyakarta. Program Pelatihan dan Pengembangan Untuk Guru dan Administrasi Sekolah. 2. Citi Bank Program Citi Bank Peka Pendidikan. Program Citi bank Peka ini dilakukan dalam bentuk capacity building, manejemen keuangan, lembaga pendanaan, dan mekanisme sukarelawan. 3. PT. Kaltim Prima Coal Program “Global Learning of the Business Enterprise with Prestasi Junior Indonesia”. Pemberian-beasiswa kepada beberapa pelajar di Sangatta, Kutai barat, Kalimantan Timur. 45 4. McKinsey Company Business Plan ometition”.: Kompetisi Perencanaan Bisnis Bagi pelajar Indonesia.Harvard McKinsey seminar: mengadakan seminar setiap 4 bulan sekali dengan topik yang berbeda. Pengemabangan Pendidikan bagi anak usia dini di TPA Bantar Gebang. 5. Shell Companies In Indonesia Program anak asuh SD-SMA Bidang Lingkungan : 1. Bitish Petroleum Indonesia Konsultasi publik pada pembuatan AMDALanalisa mengenai pencemaran lingkungan Proyek Pengembangan gas kepodang di laut jawa. 2. McKinsey Company Konservasi Laut di Bali. 3. PT.Unilever Indonesia Tbk Program Kali Bersih Sungai Brantas Bidang Kesehatan 1. PT.Avon Indonesia Avon Breats Cander Crusade : Sosialisasi pencegahan kanker payudara. 2. McKinsey Company Program Donor Darah. 3. PT.Rio Tinto Indonesia Program pemeriksaan penyakit TBC di beberapa wilayah di Kutai Barat, Kalimantan Timur. 46 4. PT.Roche Indonesia Program Desa Sehat 203, “Pilot Project di Desa Cisalak, Depok. 5. PT.Unilever Indonesia Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat, seperti pemeriksaan gigi gratis, program pemeliharaan gigi, kampanye kebersihan tangan, promosi pemberian ASI bersama UNICEF, kampanye keluarga berencana bersama BKKBN, serta revitalisasi Posyandu Pos Pelayanan terpadu. Kuntari dan Khairina, dalam Kompas, 2007.

2.5. Multiplier Effect Efek Pengganda