Perhitungan Selang Waktu Penggantian Komponen Clucth Disc Perhitungan Selang Waktu Penggantian Komponen Chain TG

Tabel 5.34. Perhitungan Selang Waktu Penggantian yang Optimal Komponen Chain TG Lanjutan Tp Rtp Ftp tp+TpRtp Mtp+Tfx1-Rtp Cp 39 0.74432 0.255680 29.044093 55.631136 6724.858 40 0.73145 0.268545 29.273543 55.631445 6732.299 41 0.71827 0.281728 29.464240 55.631761 6743.399 42 0.70479 0.295215 29.615788 55.632085 6758.155 43 0.69101 0.308991 29.727896 55.632416 6776.562 Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh bahwa Ctp yang paling minimum adalah Rp. 6720.972,-. Sehingga selang waktu penggantian pencegahan komponen Chain TG dengan kriteria minimisasi ongkos adalah 37 hari.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Komponen Kritis

Mesin Slab cutter merupakan mesin yang berfungsi sebagai alat pemotong. Mesin ini memiliki banyak komponen, namun tidak semua komponen mengalami kerusakan pada hampir tiga tahun terakhir. Untuk menentukan komponen kritis pada mesin ini dilakukan metode analisis pareto dengan prinsip 80-20, komponen yang memiliki biaya perawatan terbesar komponen kritis ada tiga komponen yaitu blade cutter, clutch disc, dan chain TG dengan persentase total nilai penggunaan biaya mencapai 77.99. Pola distribusi kerusakan dipilih dengan melakukan pengujian terhadap distribusi normal, lognormal, eksponensial dan weibull. Pengujian pola distribusi dilakukan dengan menggunakan data interval waktu antar kerusakan tiap-tiap komponen. Pemilihan distribusi dilakukan berdasarkan nilai index of fit yang terbesar. Hasil perhitungan distribusi interval waktu antar kerusakan tiap komponen diperoleh bahwa komponen blade cutter berdistribusi lognormal, clutch disc berdistribusi normal, dan chain TG berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan parameter distribusi dengan metode Maximum Likelihood Estimator MLE yang dilakukan secara manual, untuk komponen Blade Cutter yang berdistribusi lognormal diperoleh µ = 3.023 dan σ = 0.485 . Sedangkan untuk komponen Clutch Disc yang berdistribusi normal diperoleh µ = 48.73 dan σ = 25.90. Kemudian untuk komponen Chain TG yang berdistribusi normal diperoleh µ = 55.62 dan σ = 25.31.

6.2. Nilai MTTF

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan , nilai MTTF komponen blade cutter adalah 23 hari, hal ini menunjukkan bahwa komponen mengalami kerusakan saat beroperasi pada hari ke 23 dengan nilai keandalan 0.515 atau 51.5 . Sedangkan nilai MTTF komponen clutch disc adalah 48 hari, hal ini menunjukkan bahwa komponen mengalami kerusakan saat beroperasi pada hari ke 48 dengan nilai keandalan 0.50 atau 50. Lalu untuk komponen chain TG adalah 55 hari, hal ini menunjukkan bahwa komponen mengalami kerusakan saat beroperasi pada hari ke 55 dengan nilai keandalan 0.50 atau 50.

6.3. Konsep Keandalan

Keandalan adalah probabilitas suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik pada kondisi tertentu dan waktu yang telah ditentukan. Dari hasil perhitungan dapat kita lihat nilai keandalannya. Pada komponen blade cutter nilai keandalannya 0.90 hingga akhirnya menuju nilai 0.01. Hal ini menunjukkan bahwa komponen ini mengalami penurunan keandalan. Jika nilai keandalan dari suatu komponen kecil maka komponen tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik lagi. Laju kerusakan yang terjadi pada komponen ini terus-menerus mengalami penurunan. Jadi, komponen ini dapat dikarakteristikkan sebagai komponen yang mengalami fase keausan atau wear failure. Pada komponen clutch disc nilai keandalannya 0.54 hingga akhirnya menuju nilai 0.43. Sama halnya dengan komponen blade cutter, laju kerusakan yang terjadi pada komponen ini juga terus- menerus mengalami penurunan. Jadi, komponen ini juga dikarakteristikkan sebagai komponen yang mengalami fase keausan atau wear failure. Sedangkan untuk komponen Chain TG nilai keandalannya 0.55 hingga akhirnya menuju nilai 0.43. Komponen ini juga dikarakteristikkan sebagai komponen yang mengalami fase keausan atau wear failure karena laju kerusakan yang terjadi pada komponen ini terus-menerus mengalami penurunan.

6.4. Selang Waktu Pergantian Komponen

Berdasarkan hasil perhitungan biaya serta parameter yang diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan selang waktu pergatian yang optimal terhadap masing-masing komponen kritis pada mesin slab cutter. Selang waktu pergantian diperoleh dari biaya perawatan yang paling minimum. Untuk komponen Blade Cutter diperoleh selang waktu pergantian sebesar 11 hari, artinya bahwa komponen tersebut sudah harus diganti setelah beroperasi selama 11 hari. Sedangkan untuk komponen Clutch Disc diperoleh selang waktu pergantian sebesar 36 hari, yang berarti bahwa komponen tersebut sudah harus diganti setelah beroperasi selama 36 hari. Kemudian untuk komponen Chain TG diperoleh selang waktu pergantian sebesar 37 hari, yang berarti bahwa komponen tersebut sudah harus diganti setelah beroperasi selama 37 hari.

6.5. Ekspektasi Penghematan Biaya

Perusahaan pada umumnya melakukan perbaikan daripada pencegahan, oleh karena itu perusahaan sering mengeluarkan biaya perawatan yang tinggi. Dengan adaya perawatan pencegahan, perusahaan bisa menghemat pengeluaran biaya perawatan. Perhitungan yang dilakukan dilakukan terhadap masing-masing komponen kritis yang menghasilkan biaya yang berbeda-beda. Hasil rekapitulasi perhitungan biaya perawatan corrective dan preventive dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Total Biaya Perawatan No Komponen Cf Rp Cp Rp 1 Blade Cutter 3.128.762 2.114.292 2 Clucth disc 1.489.992 1.225.048 3 Chain TG 695.373 526.166 Sub Total 5.314.127 3.865.506 Apabila terdapat selisih antara corrective cost dengan preventive cost, dimana preventive cost lebih kecil dibandingkan dengan corrective cost, maka akan terjadi penghematan biaya. Penghematan biaya yang dihasilkan oleh penggantian preventive maintenance dibandingkan dengan penggantian corrective maintenance adalah sebesar: = 100 x Cf Cp Cf − = 100 5314127 3865506 5314127 x − = 27.25