Pola Distribusi Data dalam Keandalan Reliability

Gambar 3.3. Kurva Distribusi Normal 3. Pola Distribusi Lognormal Distribusi lognormal merupakan distribusi yang berguna untuk menggambarkan distribusi kerusakan untuk situasi yang bervariasi. Distribusi lognormal banyak digunakan di bidang teknik, khusunya sebagai model untuk berbagai jenis sifat material dan kelelahan material. Fungsi-fungsi dari distribusi lognormal: a. Fungsi Kepadatan Probabilitas [ ]       − − = 2 2 2 ln exp 2 1 σ µ π σ t t t f ; ∞ ∞ −   t b. Fungsi Distribusi Kumulatif       − Φ = σ µ ln t t F c. Fungsi Keandalan = t R       − Φ − σ µ ln 1 t 1 t F t R − = d. Fungsi Laju Kerusakan t R t f t h = e. MTTF Mean Time To Failure       + = 2 exp 2 σ µ MTTF Kosep reliability distribusi Lognormal tergantu ng pada nilai μ rata-rata dan σ standar deviasi. Gambar 3.4. Kurva Distribusi Lognormal 4. Pola Distribusi Eksponensial Distribusi eksponensial sering digunakan dalam berbagai bidang, terutama dalam teori keandalan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya data kerusakan mempunyai perilaku yang dapat dicerminkan oleh distribusi eksponensial. Distribusi eksponensial akan tergantung pada nilai λ, yaitu laju kegagalan konstan. Fungsi-fungsi dari distribusi Eksponensial: a. Fungsi Kepadatan Probabilitas t e t f λ λ − = ; 1 t b. Fungsi Distribusi Kumulatif t e t F λ − − = 1 c. Fungsi Keandalan t e t R λ − = d. Fungsi Laju Kerusakan λ = t h e. MTTF Mean Time To Failure λ 1 = MTTF Gambar 3.5. Kurva Distribusi Eksponensial

3.3.4. Bathtub Curve

Kurva bathtub menunjukkan tiga daerah yang memiliki laju kerusakan yang berbeda, yaitu 6 1. Fase Kerusakan awal Early Failure atau Burn-in : Laju kerusakan pada tahap ini terus menurun diawali dengan tingkat laju kerusakan yang cukup tinggi pada awal operasi yang kemudian terus 6 Ebeling, Charles E. An Introduction to Reliability and Maintainability. The McGraw-Hill Companies, Inc. Hal 31 menurun. Fase ini sering juga disebut star-up failure dan sering juga diistilahkan dengan decreasing failure rate DFR. Kerusakan yang terjadi pada fase ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti kesalahan proses manufaktur dapat diatasi dengan percobaan acceptance dan pengontrolan pada awal operasi. 2. Fase Umur Pakai yang Berguna Random Failure atau Usefull Life Fase ini ditandai dengan laju kerusakan yang konstan atau constant failure rate CFR. Kesalahan-kesalahan operasional merupakan penyebeb dari kerusakan pada fase ini, sehingga pelaksanaan operasi yang tepat dapat mengatasi kerusakan yang terjadi. 3. Fase Keausan Wear Failure atau Wear-out Fase ini memiliki laju kerusakan yang terus meningkat atau increasing failure rate IFR, yang disebabkan oleh berakhirnya umur pakai peralatan. Untuk mengurangi laju kerusakan harus dilakukan penggantian perawatan pencegahan. Gambar 3.6. Bathtub Curve Secara keseluruhan, perawatan pencegahan dapat mengurangi laju kerusakan yang terjadi. Namun demikian, untuk daerah 1 burn-in dan 2 useful life sebaiknya perawatan pencegahan yang dilakukan bukan berupa penggantian pencegahan karena tindakan ini tidak dapat mengurangi probabilitas kerusakan yang terjadi. Tindakan penggantian pencegahan yang dilakukan akan sia-sia. Penggantian pencegahan hanya dapat dilakukan untuk mengurangi laju kerusakan pada daerah 3 wear out. Sedangkan kebijaksanaan perawatan yang lebih umum seperti overhaul, lubrication pelumasan, dan pembersihan dapat ditetapkan untuk ketiga daerah tersebut. Laju kerusakan pada massing-masing daerah tersebut dapat dihampiri oleh distribusi-distribusi tertentu, yaitu: • Daerah 1 burn-in : distribusi weibull • Daerah 2 useful life : distribusi eksponensial • Daerah 3 wear out : distribusi weibull, normal, dan lognormal

3.3.5. Identifikasi Distribusi Awal

Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode linear regression dengan persamaan y = a + bx. Perhitungan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Nilai tengah kerusakan Median Rank 4 . 3 . + − = n i t F Dimana: i = data waktu ke-t n = jumlah kerusakan 2. Index Of Fit         −         − − − = ∑ ∑ ∑ − − = n i n i n i n y y n x x y y x x n r 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 Perhitungan identifikasi untuk masing-masing distribusi adalah: a. Distribusi Normal - Xi = ti - Yi = Zi= Ф -1 Fti, dimana Nilai Zi = Ф -1 b. Distribusi Lognormal - Xi = ln ti - Yi = Zi = Ф -1 Fti c. Distribusi Eksponensial - Xi = ti - Yi = ln11-Fti d. Distribusi Weibull - Xi = ln ti - Yi = ln ln11-Fti

3.3.6. Estimasi Parameter

Estimasi parameter dilakukan dengan metode Maximum Likehood Estimator MLE. Estimasi untuk masing-masing distribusi adalah: a. Distribusi Normal Parameter adalah μ dan σ