Metformin Rumus Metformin Hidroklorida C

Streptozotocin menghasilkan efek sitotoksiknya melalui pemutusan spontan menjadi gugus pengalkilasi dan pengkarbonilasi. Obat ini khususnya bermanfaat pada pengobatan tumor sel beta pankreas fungsional yang ganas. Obat ini mempengaruhi sel-sel pada semua tahap dalam siklus sel mamalia. Absorpsi dan sekresi streptozotocin diberikan secara parenteral setelah pemberian infus intravena 200-1600 mgm2, konsentrasi puncak dalam plasma adalah 30-40 μgml. waktu paruh obat tersebut mendekati 15 menit. Hanya 10-20 dosis yang ditemukan kembali dalam urin Goodman dan Gilman, 1998.

2.8 Metformin Rumus Metformin Hidroklorida C

4 H 11 N 5 Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam eter dan dalam kloroforom, sukar larut dalam etanol. .HCl dengan BM 165,6 Gambar 2.1. Pemerian Serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, higroskopik. Gambar 2.1 Rumus bangun Metformin. Metformin adalah obat hipoglikemik oral yang termasuk kedalam golongan biguanida. Penggunaan utama metformin untuk pengobatan pada DM tipe 2, terutama pada orang yang mengalami obesitas Katzung, 2007. Kerjanya dalam menurunkan glukosa darah tidak menyebabkan ransangan sekresi insulin. Mekanisme kerjanya meliputi stimulasi glikolisis dan tidak Universitas Sumatera Utara langsung pada jaringan perifer dengan peningkatan pengeluaran glukosa dari darah, mengurangi glukoneogenesis hati, memperlambat absorbsi glukosa dari saluran pencernaan, pengurangan kadar glukagon plasma dan meningkatkan pengikatan insulin pada reseptor insulin Katzung, 2007. Metformin mempunyai waktu paruh 1,5–3 jam, tak terikat protein plasma, tidak dimetabolisme dan diekskresi oleh ginjal sebagai senyawa aktif. Kerjanya pada glukoneogenesis di hati dan diduga mengganggu ambilan asam laktat oleh hati Ediningsih, 2006. Metformin diabsorbsi dengan lambat dan tidak mengalami metabolisme dan dibersihkan dari tubuh dengan sekresi tubular dan diekskresikan lewat urin dalam bentuk yang tidak berubah. Metformin dikontra indikasikan untuk orang- orang dengan kondisi yang dapat meningkatkan resiko asidosis laktat metabolik, termasuk kelainan ginjal kadar kreatinin lebih dari 150 µmoll, kelainan paru- paru dan hepar. Kegagalan jantung kongestif juga meningkatkan resiko asidosis laktat dengan metformin. Efek samping yang paling sering pada metformin yaitu kelainan pada gastrointestinal, termasuk diare, mual, muntah dan peningkatan flatus. Pontensial yang paling serius dari efek samping penggunaan metformin adalah asidosis laktat, meskipun begitu ini sangat jarang dan kebanyakan kasus berkaitan dengan kondisi komorbid. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas yang disebut faktor perlakuan dengan variable terikat yang disebut faktor pengamatan Hanafiah, 2005.

3.2 Desain penelitian

Penelitian yang dilakukan meliputi pengumpulan dan pengolahan sampel, identifikasi tumbuhan, pembuatan ekstrak, karakterisasi ekstrak, persiapan hewan uji, penginduksian hewan uji dengan streptozotocin, pembuatan sediaan dan bahan uji ekstrak, uji pendahuluan, uji aktivitas anti diabetes ekstrak n-heksana, ekstrak etilasetat, ekstrak etanol dengan pengukuran kadar glukosa darah hewan uji dan analisis data.

3.3 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Farmakognosi dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi USU. Waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan. 3.4 Alat dan bahan 3.4.1 Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat gelas laboratorium, seperangkat alat rotary evaporator Heidolph vv-2000, freeze Universitas Sumatera Utara