autonomik sekresi insulin dipacu karena kadar glukosa dalam darah meningkat dan di fosfolirasi dalam sel
β-pankreas. Gejala hipoglikemia merupakan reaksi samping yang paling serius dan
umum dari kelebihan dosis insulin. Diabetes jangka lama sering tidak memproduksi sejumlah hormon yang menghalangi pengaturan insulin glukagon,
epineprin, kortisol dan hormon pertumbuhan yang secara normal memberikan pertahanan efektif terhadap hipoglikemia reaksi samping lainnya berupa
klipoodistrofi dan reaksi alergi Price dan Wilson, 2006.
2.5 Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme khususnya karbohidrat di dalam
tubuh karena defisiensi insulin relatif maupun absolut. Kekurangan insulin relatif terjadi jika produksi insulin tidak sesuai dengan kebutuhannya, kerja insulin pada
sel yang dituju diperlemah oleh antibodi insulin, jumlah reseptor insulin pada organ yang dituju berkurang atau ada cacat reseptor insulin sedangkan
kekurangan insulin absolut terjadi jika pankreas tidak mampu untuk mensekresikan insulin. Gejala diabetes melitus berupa poliuria sering buang air
kecil, polidipsia banyak minum, berat badan menurun walaupun polifagia banyak makan dan rasa lemas Mutschler, 1999.
2.5.1 Klasifikasi DM
Klasifikasi diabetes melitus dan kategori lain intoleransi glukosa berdasarkan National Diabetes Data Group of the National Institutes of Health
adalah: a. Diabetes melitus DM
Universitas Sumatera Utara
i. Diabetes melitus tipe I tergantung insulin DMTI Penderita tipe ini umumnya timbul pada masa kanak-kanak. Pada diabetes
melitus tipe I terdapat destruksi dari sel-sel-ß pankreas, sehingga tidak memproduksi insulin lagi dengan akibat sel-sel tidak bisa menyerap glukosa
dan glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa darah akan meningkat.
ii. Diabetes melitus tipe II tidak tergantung insulin DMTII Diabetes tipe II lebih sering dijumpai dibandingkan dengan diabetes melitus
tipe I dan biasanya penderita berusia di atas 40 tahun dan disertai kegemukan. Pada diabetes melitus tipe II jumlah insulin yang diproduksi normal tetapi
jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel sedikit sehingga sel akan kekurangan glukosa dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat
menyebabkan terjadinya hiperglikemia. iii. Diabetes melitus tipe lain yang berkaitan dengan sindroma tertentu seperti
penyakit pankreas, penyakit hormonal, obatbahan kimia dan kelainan reseptor.
b. Gangguan toleransi glukosa i. Gangguan toleransi glukosa pada orang yang tidak gemuk
ii. Gangguan toleransi glukosa pada orang yang gemuk iii. Gangguan toleransi glukosa yang berkaitan dengan sindroma tertentu.
c. Diabetes Melitus pada kehamilan Diabetes Melitus Gestasional DMG adalah keadaan diabetes atau
intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan dan biasanya berlangsung hanya sementara atau temporer. Sekitar 4-5 wanita hamil diketahui menderita
Universitas Sumatera Utara
DMG dan umumnya terdeteksi pada atau setelah trisemester kedua. Kebanyakan kembali normal setelah melahirkan, tetapi 30 - 50 berkembang menjadi DM
type 2 atau intoleransi glukosa. Kontrol metabolisme yang ketat dapat mengurangi resiko tersebut.
2.5.2 Penyebab diabetes
Diabetes melitus dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut Soegondo, 2002:
a. Kelainan fungsi sel-sel ß pankreas yang bersifat genetik menurun Faktor genetikketurunan biasanya memegang peranan penting pada
mayoritas penderita diabetes melitus. b. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat mengubah integritas dan fungsi sel ß-pankreas pada individu yang rentan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
i. Agen yang dapat menimbulkan infeksi virus seperti virus penyebab penyakit gondongan dan coxackievirus B
4
ii. Obesitas . Virus ini kemungkinan
berperan sebagai pemicu terhadap destruksi pulau Langerhans secara langsung atau secara autoimun.
Obesitas berkaitan dengan resistensi insulin menyebabkan kemungkina besar gangguan toleransi glukosa dan diabetes melitus tipe II.
c. Faktor demografi Faktor demografi yaitu jumlah penduduk meningkat, penduduk berumur di
atas 40 tahun meningkat dan adanya urbanisasi merupakan penyebab diabetes melitus terutama tipe II.
Universitas Sumatera Utara
d. Gangguan sistem imunitas Gangguan sistem imun mungkin merupakan dasar timbulnya diabetes pada
orang-orang tertentu. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas disertai pembentukan sel-sel antibodi terhadap sel-sel ß pankreas dan akhirnya
akan menyebabkan kerusakan sel-sel pensekresi insulin.
2.5.3 Diagnosis diabetes