Akad-akad yang digunakan pada M-Dinar

Selain M-Dinar, iQirad juga sebagai produk Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Bedanya, iQirad ini produk pendanaan dinar agar dinar-dinar yang tersimpan di lemari-lemari menjadi berputar untuk mendanai pencetakan dinar-dinar berikutnya. Sehingga produk ini menjadi solusi agar dinar yang diQiradkan memberi manfaat bagi orang lain sekaligus ada bagi hasil yang minimal cukup untuk membayar zakat, ongkos penyimpanan. 12 Sementara itu, Beyond Business BeyBus sebagai jaringan Gerai Dinar bersama para mitra yang tidak hanya sekedar business. Melainkan ada beberapa proyek dakwah, dan usaha yang dikembangkan yang bersifat sosial, serta misi untuk menyelamatkan generasi yang akan datang sekaligus mengunggulkannya. 13 Adapun dalam pengelolaan aset secara konsep Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok memperlakukan emas sebagai kapital gold base capital yang tidak lain adalah diputar di sektor riil yang ujungnya untuk emas lagi. Tabungan M-Dinar ini menawarkan jenis tabungan yang tidak dimiliki oleh dunia perbankan, yaitu tabungan dinar emas. 14 Dinar disini tidak hanya berfungsi sebagai investasi tetapi bisa juga berfungsi sebagai proteksi penyimpanan nilai yang menjadi keunggulan dari produk ini. Tabungan M-Dinar sendiri menggunakan konsep akad wadiah dan mudharabah, penabung Dinar 12 Ibid., h. 264. 13 Muhaimin Iqbal,“Selayang Pandang Gerai Dinar”, artikel diakses pada 29 November 2014 dari http;Geraidinar.com, 14 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 248. tidak akan dikenakan biaya apapun. Tetapi dinar akan diputarkan ke dalam sektor riil dan dari situ penabung akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk dinar juga. KoperasiBMT akan mendapatkan ujrahfee dari penjualan dinar sebagai masukan tambahan bagi koperasiBMT yang ujungnya akan kembali pada anggota. 15 a. Tata cara akad mudharabah dalam Tabungan M-Dinar Adapun ketentuan teknis akad mudharabah dalam produk M-Dinar ini adalah meliputi sebagai berikut : 16 1 Mengisi aplikasi Tabungan M-Dinar. 2 Setoran awal rekening minimal 0,25 dinar sesuai dengan harga saat transaksi. 3 Setoran selanjutnya minimal 0,1 dinar. 4 Biaya administrasi berlaku untuk pembukaan, dan penutupan rekening serta pemeliharaan rekening. 5 Tabungan dengan akad mudharabah akan mendapatkan bagi hasil yang dihitung berdasarkan pendapatan yang diperoleh Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok setiap bulan berjalan serta nisbah bagi hasil yang disepakati. 6 Perhitungan bagi hasil dilakukan setiap akhir bulan atas dasar saldo rata- rata harian dalam satu bulan. 15 Ibid.,h. 251. 16 Data diperoleh dari buku tabungan M-Dinar Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. 7 Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat melakukan perubahan nisbah bagi hasil dengan pemberitahuan kepada pemilik rekening. 8 Bagi hasil akan dikreditkan secara otomatis ke rekening tabungan setiap akhir bulan. 9 Pendapatan bagi hasil akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan berlaku. 10 Penarikan dengan nominal 1 satu dinar dan kelipatannya dapat dilakukan dalam bentuk koin fisik dinar. 11 Penarikan dengan nominal selain 1 satu dinar, diberikan dalam bentuk Rupiah, setara kurs beli saat transaksi dilakukan. Adapun perbandingan investasi M-Dinar dengan menyimpan dalam bentuk fisik adalah : Tabel 4.1 Perbandingan Investasi M-Dinar dan Bentuk Fisik 17 M-Dinar Fisik Koin Fisik Dinar dititipkan dan menjadi tanggung jawab Gerai Dinar dan pemilik tidak lagi memikirkan tempat penyimpanan. Fisik Dinar dipegang dan menjadi tanggungjawab pemilik sehingga butuh tempat untuk penyimpanan yang aman. 17 Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar“, h. 55 Uang untuk mengisi saldo M-Dinar tidak harus kelipatan kurs jual 1 Dinar. Nominal rupiah berapapun dapat dikonversi dalam Dinar dan disimpan dalam saldo M-Dinar. Uang yang digunakan untuk membeli koin Dinar harus kelipatan kurs jual Dinar. Ada bagi hasil dalam satuan Dinar berdasarkan prinsip Mudharabah. Tidak ada bagi hasil Tidak ada biaya pada saat pembukaan rekening maupun tiap bulannya. Ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk menyewa save deposit box Secara syariah, prinsip yang berlaku untuk bagi hasil adalah berdasarkan kaidah mudharabah. Saat ini bagi hasil profit sharing sering disebut orang sebagai pengganti bunga. Adapun bagi hasil dalam produk M- Dinardi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ditentukan atas dasar kesepakatan mudharib dengan shabibul maal yakni antara pihak Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dengan nasabah atau investor. Besar kecilnya bagi hasil ditetapkan dengan jalan nisbah perbandingan atau presentase 50:50. 18 Berikut ilustrasi aplikasi bagi hasil Tabungan M-Dinar dan penghitungannya 19 : 1. Misalnya saldo Tabungan M-Dinar adalah 2 dinar, maka didaftarkan kepada pihak BMT bahwa dinar yang tersedia untuk diperdagangkan. 2. Setiap saat 2 dinar berhasil dijual dibayar dengan rupiah oleh pihak BMT kepada masyarakat, hasil penjualan dinar tersebut segera dibelikan dinar kembali ke Logam Mulia oleh pihak BMT. Agar modal senantiasa terjaga dalam nilai dinar. 3. Karena besarnya volume pembelian dinar ke Logam Mulia, maka 2 dinar milik nasabah ikut menikmati selisih harga pembelian dinar ke Logam Mulia. 4. Setelah Logam Mulia selesai memproduksi dan menyerahkan ke BMT, pihak BMT mengambil sebagian kelebihannya untuk alokasi pajak netto selisih antara pajak keluaran dan pajak masukan, biaya operasi dan biaya pengangkutan atau asuransi yang jumlahnya kurang lebih 3. 5. Asumsikan saja misalnya hasil penjualan dinar nasabah setelah dibelikan kembali, sekarang menjadi 3 dinar. 6. Dari 1 dinar tambahan tersebut, harus dikeluarkan cadangan pajak netto 2 x 2 dinar =0.04 dinar; biaya-biaya operasi, layanan dan lain sebagainya 1 x 2 dinar = 0.02 dinar. Keuntungan bersih 0.04 dinar. 18 Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 Februari 2015. 19 Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar”, h. 78-80. 7. Bagi hasil 50:50, maka nasabah mendapatkan 0.02 dinar dan BMT juga mendapatkan 0.02 dinar. 8. Asumsinya pihak BMT dapat menjual kembali 2 minggu setelah dinar nasabah diterima kembali dari Logam Mulia yang juga memakan waktu kurang lebih 2 minggu untuk membuatnya; maka secara teoritis modal nasabah akan berputar kurang lebih sekali dalam satu bulan. 9. Apabila pihak BMT sukses menjual 1 kali dalam satu bulan, maka dalam 12 bulan modal nasabah telah menjadi 2 dinar + 0.02 12 = 2.24. 10. Atau bila diambil amannya kami hanya berhasil menjual atau memutar sekali dalam 2 bulan, maka dinar nasabah menjadi 2 dinar + 0.026 = 2.12

B. Tinjauan Syariah Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham di Koperasi

BMT Daarul Muttaqiin Terkait status hukum M-Dinar, Sistem hukum buatan manusia bisa jadi terlambat mengantisipasi perkembangan zaman. Namun berbanding berbalik dengan sistem hukum Allah yang sangat antisipatif dan selalu fit untuk perkembangan teknologi yang secanggih apapun. Inilah makna Islam sebagai agama akhir zaman itu.; Artinya, kembali ke Islam tidak identik dengan kembali ke sistem yang kuno. Namun sebaliknya solusi Islam bisa sangat modern tanpa harus meninggalkan aturan syariat sedikitpun. 20 20 Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 99. Hal tersebut terjadi dalam penerapan dinar yang dilakukan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Di mana hukum penggunaan M-Dinar secara online adalah setara dengan transaksi tunai dalam satu majlis bay dan hukumnya boleh. Contoh hadits berikut : لث ب ًاثم حل ل ب حل ل و ر تل ب ر تل و ريعشل ب ريعشل و ربل ب ربل و ةضفل ب ةضفل و به ل ب به ل يب ً ي ك إ مت ش فيك وعيبف ف صأ ه تفلتخ إف يب ً ي ء وسب ًء وس Artinya: “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya Rasullah bersabda: “Diperbolehkan menjual emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam dengan syarat harus sama dan sejenis serta secara tunai dari tangan ketangan. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai dari tangan ketangan.” Pada hadist diatas diperbolehkan menjual emas dengan emas atau perak dengan perak dengan syarat harus sama dan sejenis serta dilakukan secara tunai dari tangan ke tangan. Nam un menurut pendapat Syekh „Ali Jumu‟ah dalam buku himpunan fatwa keuangan syariah dewan syariah nasional MUI, beliau berpendapat boleh jual beli emas dan perak yang telah dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran pada saat dimana keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai alat tukar uang di masyarakat dan keduanya telah menjadi barang sil’ah sebagaimana barang lainnya yang diperjualbelikan dengan pembayaran tunai dan tangguh. Pada hadist diatas terdapat syarat harus tunai, karena pada hadist diatas mengandung „illat bahwa emas dan perak merupakan alat ukur dan media transaksi di masyarakat. Ketika saat ini kondisi itu telah tiada, maka tiada pula hukum tersebut karena hukumnya berputar berlaku bersama dengan „illatnya, baik ada maupun tiada. 21 Ibnu Taimiyah juga berpendapat boleh melakukan jual beli perhiasan dari emas dan perak dengan jenisnya tanpa harus sama kadarnya tamastul, dan kelebihannya dijadikan sebagai kompensasi atas jasa pembuatan perhiasan, baik jual beli itu dengan pembayaran tunai maupun dengan pembayaran tangguh, selama perhiasan tersebut tidak dimaksudkan sebagai harga uang. 22 Atas dasar itu maka tidak ada larangan syara’ untuk menjualbelikan emas dengan cara tidak tunaiangsuran, dan atas dasar itu juga maka Dewan Syari‟ah Nasional MUI menetapkan fatwa, bahwa jual beli emas secara tidak tunai boleh dilakukan selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi. Dan ketetapan ini sudah tertera pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 77DSN-MUIV2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai. Dan jika kita menjadikan dinar sebagai uang, maka transaksi jual beli mata uang harus dilakukan secara tunai dan penyelesainnya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Sesuai dengan fatwa DSN nomor 28DSN- 21 Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari’ah Jakarta: Penerbit Erlangga,2014, h.419. 22 Ibid.h.423-424.