Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham
b. Emas bukan termasuk logam aktif, sehingga emas tidak terpengaruh oleh
air dan udara. c.
Emas tidak seperti besi atau logam lainnya, sehingga emas tidak bisa berkarat.
d. Emas termasuk logam yang sangat lunak, bisa ditempa menjadi
lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat dengan ketebalan super mini.
e. Emas dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas
beratnya mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa dalam sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar
karena untuk itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya. f.
Dalam setahun seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan kira- kira 2.000 ton emas. Jika, dibandingkan dengan produksi baja AS sejak
1995 seperti dirilis Iron and Steel Institute yang bermarkas di Washington DC mencapai 10.500 ton perjamnya. Oleh sebab itu, emas sungguh-
sungguh logam yang sangat langka dan sangat stabil nilainya sejak awal sejarah manusia hingga kini.
53
North dan Vadillo sebagaimana dikutip Lutfi Hamidi, menyatakan keandalan emas di kancah sejarah tak terbantahkan.Walaupun emas telah
dihentikan fungsinya sebagai mata uang pada tahun 1914, tetap saja komoditi satu ini diterima sebagai alat pembayaran perdagangan internasional, karena
53
Ibid.
nilainya stabil.
54
Sejarah telah membuktikan bahwa emas bisa menjelma menjadi mata uang yang sangat stabil dibanding mata uang fiat money
manapun, termasuk dolar. Pada tahun 1800 harga emas persatu troy ons setara 19,39 dolar AS, sementara pada tahun 2004, satu troy ons senilai 455,79.
Berarti, selama dua abad berlalu emas mengalami apresiasi yang luar biasa sebesar 2.250 persen terhadap dolar.
55
Sebuah pemerintah atau negara bisa jatuh, namun dinar yang dicetaknya masih akan tetap beredar dan dihargai sesuai dengan nilai pasar.
Bukan negara yang membuat emas itu bernilai, tapi pasar.
56
Pasalnya, jenis logam mulia tersebut memiliki tiga fungsi uang sekaligus, yaitu sebagai
proteksi nilai store of value, timbangan yang adil unt of account dan medium of exchange atau alat tukar yang berlaku secara universal.
57
Kendati penggunaan dinar dan dirham berkahir pada saat runtuhnya Turki Usmani 1942. Namun kedua mata uang tersebut cenderung stabil dan
tidak mengalami inflasi yang cukup besar selama ± 1500 tahun.
58
Jika dibandingkan dengan uang fiat, dinar dan dirham memiliki keunggulan-
keunggulan sebagai berikut :
59
a. Mata uang emas memiliki nilai yang sama dengan nilai intrinsiknya.
54
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 84.
55
Ibid.,h. 36.
56
Ibid.,h. 79.
57
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 87.
58
Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”, artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari
http:islamicfinance.co.id , 2013 0307,.
59
Ibid.
b. Nilai mata uang emas lebih stabil dan tetap serta tidak menimbulkan
inflasi. c.
Nilai dinar emas juga tidak pernah mengikuti hukum ekonomi sebagaimana digambarkan oleh kurva penawaran dan permintaan.
d. Emas terbukti kebal dari segala krisis ekonomi.
e. Penggunaan dinar akan mengurangi ketergantungan keuangan para
penggunanya terhadap dollar akibat mismanajemen modal. Sementara itu dalam transaksi perdagangan internasional terutama
dalam perdagangan bilateral dinar memiliki keuntungan di antaranya :
60
a. Kehadiran dinar akan menghapus setiap resiko yang menimbulkan dari
nilai tukar karena stabil dan menguntungkan bagi setiap negara yang melakukan perdagangan, walaupun harga nilai emas berfluktuasi, tetapi
tingkat perubahan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat fluktuasi uang kertas saat ini.
b. Mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi dan arbitrasi terhadap mata
uang nasional. Misalnya Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam melakukan perdagangan maka ada tiga jenis mata uang. Tetapi dengan
menjadikan dinar sebagai mata uang tunggal dalam perdagangan, maka tidak akan ada spekulasi atau arbitrasi yang terjadi dalam perdagangan
tersebut.
60
Ibid.
c. Mengurangi biaya transaksi perdagangan dan meningkatkan perdagangan.
Jumlah uang dinar yang sedikit akan bisa menutupi transaksi dalam jumlah besar serta memberikan peluang kepada negara yang tidak
memiliki cadangan devisa yang cukup sekalipun. d.
Penggunaan uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kerjasama antar
negara peserta. Disamping itu juga akan mempengaruhi kondisi mata uang domestik yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem moneter
nasional. e.
Penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional akan mengurangi
kekuasaan dan
mengurangi ketergantungan
negara berkembang dan miskin terhadap perekonomian negara maju, mengingat
sebagian besar sumber daya alam di dunia berada di negara-negara berkembang.
Seorang nonmuslim, Paul Nathan sebagaimana dikutip Muhaimin Iqbal menyatakan bahwa uang bagi orang merdeka dan paling dipercaya oleh
manusia dalam sepanjang sejarah adalah emas. Pasalnya, emas selalu dapat di tukar ke commodity lain kapan dan dimana saja, dan emas memiliki nilai tukar
yang stabil, serta emas dapat menyimpan nilai dalam waktu yang panjang tanpa mengalami penyusutan nilai.
61
61
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 197.
Sayangnya deposito di bank syariah saat ini hanya dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, seperti dolar. Di masa mendatang agaknya perlu
mendesak pemerintah dan mengadvive bank-bank syariah agar deposito valuta asing tidak saja dalam bentuk dollar tetapi juga dinar. Pasalnya, dinar
terbukti memiliki sejumlah kelebihan sebagai produk deposito. Sehingga produk ini dapat digunakan untuk tabungan haji dan simpanan jangka
panjang. Karena dinar lebih stabil, maka nasabah tidak akan dirugikan oleh laju inflasi ketika deposito telah jatuh tempo.
62
Laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia yang disusun oleh wakala induk nusantara menyebutkan, bahwa sejak dinar diedarkan di
Indonesia pada tahun 2000, penurunan BPIH dalam dinar rata-rata rupiah sekitar 15-20 per tahun. Pada saat ini krisis moneter BPIH dalam rupiah
melonjak drastis sedangkan dalam dinar justru menurun dari 97 dinar 1998 menjadi 68 dinar 2000, begitu pula pada 1998-2004 BPIH dalam rupiah
cenderung mengalami penurunan. Kemudian pada tahun 2002 dan 2003, BPIH berturut-turut menjadi senilai 64 dinar dan 56 dinar, atau turun 12,5.
Sedangkan pada tahun 2004 kurs dinar emas sekitar Rp 500 ribu rupiahdinar, jadi BPIH cukup dibayar dengan harga Cuma 46 dinar emas, alias turun
17.8. Artinya, jika dalam rupiah ongkos naik haji akan terus naik tetapi kalau dalam bentuk dinar justru menurun.
62
Agustianto, “Deposito Syariah; Karakteristik dan Daya Tariknya”, artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari
http:www.iaei-pusat.org
Karena itu, pertanyaan mendasarnya apakah emas dan perak bisa mengatasi berbagai kelemahan mata uang kertas di masa sekarang dan akan
datang. Selain penjelasan di atas, ada beberapa isu yang membuat dinar- dirham itu lebih unggul, Antara lain :
63
a. Mata uang kertas yang diterbitkan oleh masing-masing negara telah
berkembang menjadi mata uang keuangan yang sangat kompleks. Akibatnya, transaksi mata uang menjadi sebuah rangkaian yang panjang
dan tidak efisein. Untuk bisa membeli barang buatan Korea, rangkaian transaksi uang jauh lebih panjang dibanding transaksi barang. Arus barang
hanya meliputi tiga tahap saja yaitu importer membeli dari produsen di Korea dan kemudian menyalurkan ke pengecer yang selanjutnya dijual
kepada konsumen. Transaksi uang yang menyertainya setidaknya meliputi lima tahap, yaitu :
1 Produsen dan importer bertransaksi dalam bentuk dolar Amerika
2 Produsen di Korea menukar dolar menjadi won Korea
3 Importer menukar rupiah menjadi dolar
4 Pengecer menyetor rupiah kepada importer, dan
5 Pengecer mendapatkan rupiah dari konsumen akhir. Padahal ide dasar
penggunaan uang adalah untuk menyederhanakan transaksi di sector
63
Iman Sugema dan M Iqbal Irfany,
“Mengapa Harus Dinar-Dirham?”, artikl diakses pada 15
Oktober 2014 dari http:www.syariahmandiri.co.id
.
riil. Kalau seluruh dunia menggunakan dinar atau denarius maka rantai transaksi uang akan sama dengan rantai perdagangan.
b. Dalam sistem kurs yang mengembang, pelaku perdagangan antar negara
menghadapi ketidakpastian kurs. Untuk mendapatkan kepastian, mereka harus melakukan hedge atau swap. Keduanya tentu menimbulkan biaya.
Kalau seluruh dunia mengadopsi dinar maka otomatis biaya ini akan hilang karena ketidakpastian kurs menjadi tidak relevan.
c. Inflasi di masing-masing negara cenderung sangat dipengaruhi oleh
kebijakan moneter. Negara yang mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar cenderung mengalami inflasi yang lebih tinggi. Karena itu,
tingkat inflasi diberbagai negara cenderung berbeda. Kalau denarius menjadi mata uang tunggal dunia, hampir bisa dipastikan bahwa inflasi di
semua negara akan kurang lebih sama. Yang menjadi pembeda adalah perkembangan harga di kelompok barang yang non-tradable seperti sewa
rumah, ongkos angkutan umum dan tukang cukur. d.
Penggunaan mata uang yang berbeda antar negara dapat menimbulkan bahaya yang ditimbulkan oleh perang mata uang. Negara-negara yang
menginginkan keunggulan daya asing di pasar internasional dapat merancang strategi supaya mata uangya tetap under-value. Akibatnya,
negara lain akan kalah dagang dan mengalami masalah pengangguran yang akut. Hal itu kemudian dapat memicu perang mata uang yang akan
berujung pada instabilitas keuangan dunia. Kalau saja dunia menganut satu mata uang, maka bahaya itu akan dapat dihindarkan.
e. Negara-negara yang mata uangnya dijadikan denominasi dalam
perdagangan internasional dapat dengan mudah “mengekspor” inflasi ke suluruh belahan dunia. Kebijakan moneter yang longgar di Amerika
Serikat dapat memicu harga-harga di pasar dunia melonjak yang pada gilirannya memicu inflasi global. Pemerintah Amerika mendapatkan
pendapatan seniorage dari pencetakkan uang, dan ongkosnya harus ditanggung oleh penduduk di seluruh dunia. Amerika tidak mungkin
bangkrut walaupun utangnya menggunung, karena seluruh dunia memberikan dana talangan secara implicit. Kalau mata uang dunia adalah
denarius, semua negara memiliki derajat yang sama dalam bidang moneter.
64
Disamping berbagai kelebihan yang dimiliki oleh dinar tersebut. Dinar dan dirham tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu :
65
a. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10.
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83Kmk.032002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran
dan pajak masukan took emas maka yang harus dibayar took emas atau penjual dinar adalah 2.
64
Ibid.
65
Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar : Studi Kasus di
BMT Artha Kencana Mulia Semarang” Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Semarang, 2012, h.57.
b. Ongkos cetak masih relative tinggi yaitu berkisar antara 3 - 5 dari nilai
barang tergantung dari jumlah pesanan. Sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang seluruh peradaban manusia di
muka bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal dan
tidak mengenal istilah kadaluwarsa. Dinar dan dirham sudah ada sejak sebelum islam lahir, karena dinar dinarium sudah dipakai di Romaawi
sebelumnya dan dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum islam namun setelah turunnya islam tidak dilarang atau
bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran islam itu sendiri, dinar dan dirham masuk kategori ini.
66
Dengan demikian dinar hanyalah salah satu dari roda-roda ekonomi Islam yang akan memakmurkan umat ini dan mengunggulkan diatas umat
yang lain seperti dalam janji Allah SWT dalam Al- Qur‟an yang artinya: “dan
janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang beriman” Q.S Ali Imron:
139.
Adapun roda-roda ekonomi Islam yang harus ikut berputar bersama dengan kembalinya dinar dan dirham adalah sistem pembiayaan yang bebas
riba, pengelolaan pasar Islam dengan aturan syariah Islam dan
66
Ibid.,h.58.
memasyaratkannya zakat, infaq, sedekah dan wakaf seluas-luasnya. Berikut adalah ilustrasi yang menggambarkan sistem ekonomi Islam yang harus
digerakkan oleh roda-roda.
67
Gambar 2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam
Sumber : Muhaimin Iqbal 2009
67
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 138.
Pembiayaan Bebas Riba:
QiradMudharabah
Uang yang adil: dinar dirham
Pasar yang Syari Akses bebas
pelaku Pasar yang adil, jujur, hati-hati
competent
Harta yang berputar:
ZIS, Wakaf